NB 26

5K 571 32
                                    


Maaf ga bisa cepat update
Yang suka enjoy, ga suka lewatin aja.
😊

🐢

Baru Rena mematikan kompor dan berniat kekamar melihat Rendy yang tadi membangunkan Ren,tapi tidak keluar-keluar dari dalam kamar,terdengar ketukan pelan dipintu depan.

Sedikit tergopoh Rena melangkah ke depan dan membuka pintu,terlihat Rodyah berdiri depan pintu, menenteng box kue milik Rena dan cucunya Yugen yang memeluk sebelah kaki neneknya sambil melongok kedalam rumah.

Rena tertawa kecil melihat Yugen,anak yang lucu dan mengemaskan dengan bedak bayi belepotan.

"Halo Gen,Masuk Bu."
Kata Rena sambil mengambil box kue yang Rodyah sodorkan,Yugen bersembunyi dipelukan neneknya,tidak seperti Ren yang luar biasa aktif, Yugen malah anak yang pemalu,bocah ini hanya akrab dengan Ren, entah bagaimana mereka langsung jadi teman baik begitu bertemu di Taman kanak-kanak.

"Harusnya ibu ga perlu repot-repot anterin,besok juga Rena kesana."
Lanjutnya sambil melangkah kedapur setelah mempersilahkan wanita itu duduk di kursi plastik didapur, satu-satunya ruangan yang memiliki kursi dan meja.

"Ga apa nak, ibu hanya sebentar."

"Maaf ya bu,baru kelar masak,Rena buat kan minum."

"Ga usah Repot, lagipula Ibu mampir untuk lihat Ren, ga enak juga tadi Ren diijinkan pergi dengan orang asing tanpa ijin kamu,maafin ibu ya nak."

"Ga repotin bu,lagian Ren lagi bobo."
Rena hanya tersenyum samar,sambil memasukkan 1 buah teh sachet dalam sebuah gelas kaca dan menuang air panas dari termos tanpa menambahkan gula, sedangkan untuk Yugen Rena membuatkan susu coklat.

Dulu Rodyah pernah bercerita pada Rena, dia sudah tidak mengkonsumsi gula dalam minuman semenjak di vonis memiliki penyakit gula setahun lalu.

"Da terlanjur buat juga teh nya buat ibu dan susu buat Yugen."
Wanita itu tertawa kecil.

Dia tidak ingin menyalahkan wanita tua yang sudah banyak membantunya dari pertama dia pindah di pedesaan ini.

"Ibu minta maaf ga ceritain, sebenarnya nak Rendy sudah satu bulan ini selalu nemenin Ren dan Yugen main,awalnya laki-laki itu datang beri ibu lihat akta lahir Ren,dia juga memohon untuk ibu merahasiakan sementara,karena ingin Ren tidak merasa asing dengannya."
Jelas wanita itu panjang lebar, menutupi rasa bersalah.

Rena heran dengan penjelasan wanita tua itu, kenapa Ren tidak pernah bercerita?
Pantas saja anak itu jadi sangat akrab dengan Rendy dan memanggilnya papa.

Sambil meletakkan dua gelas minuman dari nampan diatas meja,Rena hanya tersenyum kecut,merasa tidak enak hati membuat wanita tua baik hati ini ikut terlibat dalam rumitnya hidup Rena.

"Maaf jadi ngerepotin ibu,Yugen cari Ren ya?
Ren-Rennya masih bobo."
Rena berusaha mengalihkan pembicaraan tersenyum karena bocah seumuran anaknya celingukan mencari teman mainnya.

"Harusnya ga usah repot buatkan minum,Ibu hanya mampir sebentar, mau menjelaskan supaya ga jadi salah paham."

Rena mengangguk.

"Ibu juga mampir untuk mengembalikan tempat kue dan uang penjualan."
Rodiah mengeluarkan buntalan kain  berisi uang kertas yang dia selipkan di Jariknya dan diletakkan diatas meja.
"Hitung dulu nak."

"Ga apa-apa Bu,tapi mungkin besok Rena ga bikin kue dulu karena ada yang mau Rena urus,diminum bu,Ayo Yugen susunya di minum, biar Yugen cepat gede."
Rena mengelus kepala Yugen, bocah itu hanya tersenyum malu-malu,dan meminum susu coklatnya.

Rodiah meminum teh yang Rena suguhkan
"Kalo gitu ibu pamit."
Katanya begitu meletakkan gelas.
"Dirumah ga ada orang, ayo Gen pamit sama tante."

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang