NB 32

1.6K 251 9
                                    

Untuk semua cerita yang sudah di post pasti bakal di kelarin,tenang aja saya orang nya konsisten koq,tapi ga tau kapan kelarnya 😂🍃

🌸

Xander melirik malas ponselnya yang terus berbunyi,dia tau siapa yang pantang menyerah menelfonnya sedari tadi,dan dia malas menangapi sipenelfon.

Dia kembali focus mengerakkan stick game ditangannya dengan serius menatap layar besar di depannya.

Tapi nampaknya si penelfon tidak menyerah setelah sekian lama diabaikan olehnya.

Dan Gara-gara bunyi ponsel mengganggu konsentrasinya,hingga karakter yang dia mainkan akhirnya mati tertembak oleh musuh,Xander mengumpat dan sedikit membanting game stik ditangannya.
Kemudian Meraih ponselnya dengan kasar dan menempelkan di telinga.

"APA!"
Bentaknya jengkel.

Keningnya mengernyit mendengar suara Leon di seberang yang bercampur suara bising musik,Xander tau Leon berada di club malam,dan nampaknya pria itu cari mati jika istrinya tau,batin Xander.

Tapi dia mendengus mendengar ucapan Leon di seberang.

"Ga mau ,
Gue sibuk,
gue ga peduli,
mending lo cepet pulang dari pada tar lo dicerai istri lo gara-gara mengurusi perempuan bodoh itu."
Ujar Xander cepat.

Tanpa mendengar lanjutan Leon,Xander mematikan panggilan sepihak,melempar ponsel nya di sebelah sofa dan melanjutkan Game nya.

Tapi beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk,pertama dia mengabaikan tapi lama-lama akhirnya dia meraih ponselnya,karena takut orang tuanyalah yang menghubunginya.

Kedua matanya terbelalak melihat pesan gambar di WA nya yang tak lain dari Leon.

Gambar Angel yang penampilan tidak karuan dan terlihat seperti korban perkosaan terkapar di sofa sebuah club malam,jantungnya berdetak tidak nyaman karena teringat akan Rena yang pernah di lecehkan pamannya sendiri,paman yang tidak pernah diakuinya semenjak kejadian itu,paman yang hingga sekarang masih sekarat di rumah sakit,dan dia tidak peduli,itu sudah karma yang harus pamannya terima.

Perasaan Xander semakin tidak nyaman membaca narasi yang menyertai gambar yang dikirim Leon.

"Gue mau pulang sekarang,
ngelonin bini tercinta dan calon anak gue,
gue ga mau merasa ikut bertanggung jawab maupun bersalah,kalo tiba-tiba besok ada berita penemuan mayat seorang wanita korban perkosaan di pinggir tol,karena gue da minta tolong sama lo."

Diakhir narasi Leon menyertakan alamat Club malam tempat dimana Angel berada.

"Perempuan bodoh."
Xander kembali melempar ponselnya di sofa.

Tapi dia hanya tertegun memikirkan ucapan Leon,bagaimana jika memang ucapan Leon benaran menimpa Angel?

"SIAL!
BIKIN SUSAH AJA!"
Umpat Xander berdiri menyambar ponsel dan kunci mobilnya,ingin rasanya dia mencekik Leon yang selalu menyuruhnya untuk membawa Angel yang teler,dan ini bukan kali pertama.

Sebenarnya ibunya menyuruh dia menghandle sementara perusahaan dan menunggui paman yang dia benci di rumah sakit,karena ibunya kembali ke Jerman akan mengurus sesuatu yang penting,tanpa memberi tahu sesuatu yang penting itu apa.

Tapi Xander sangat dendam dengan William hingga sekarang,dia mau mengurus perusahaan yang dibangun ibunya dari nol,tapi tidak sudi menunggui William,melihat wajah pria itu aja Xander merasa muak dan ingin mencekik William sampai mati.

Jadi begitu pulang dari kantor dia kembali ke Apartemen miliknya di dekat kantor tanpa ada niat menunggu pamannya yang sekarat dirumah sakit.

Dia tidak sudi menginjakkan kaki di apartemen milik paman nya kembali setelah perkelahian dengan pamannya beberapa tahun lalu sekalipun ibunya yang meminta,Xander mual setiap menginggat diapartemen itulah masa depan Rena di buat hancur oleh paman nya sendiri.

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang