Present :
"Mom.."
Elusan lembut dirambutnya membuat Rena tersadar.
Dia mengangkat kepala dilihatnya pria kecilnya mengerjap mata bulat dengan khawatir,tangan mungil yang tidak tertancap jarum infus mengusap pelan wajah ibunya.Ah ternyata dia tertidur sembari menunggu Mbak Darmi,wanita yang membantunya menjaga Ren-Ren jika dia sedang bekerja,rupanya dia bermimpi buruk.
"Ren-Ren nakal ya mom.."
Wajah Ren-Ren terlihat ingin ikut menangis.Dengan hati berdenyut sakit,Rena memeluk tubuh putranya dan mengelus sayang rambut hitam tebal itu.
"Ren-Ren ga nakal kog.""Tapi mom nangis..."
Bocah itu memeluk ibunya erat-erat."Mom hanya kangen Ren-Ren,maafin Mommy ya ga bisa selalu nemenin Ren-Ren."
Hibur Rena.Ren merengangkan pelukan,kemudian menatap mata ibu yang sangat dia sayangi lekat-lekat.
"Ren-Ren mau cepat sehat,biar Mom ga perlu meninggalkan Ren-Ren lama-lama mencari uang untuk obat Ren-Ren lagi,Ren-Ren janji Mom,Ren-Ren akan selalu jadi anak baik. "
Tekadnya dengan wajah serius.Mata Rena berkaca-kaca menatap pria kecil kesayangannya,tangan kecil itu mengusap pipi ibunya dengan sayang,hati Rena tambah berdenyut sakit melihat beberapa bekas jarum infus ditangan kecil putranya yang membiru karena terlalu seringnya diinfus.
Andai saja dia cepat mendapatkan pendonor dan mengumpulkan uang,dia bisa segera membawa harta paling berharganya untuk berobat keluar negri,dan tidak perlu melihat penderitaan putranya.
Ketukan dipintu mengurungkan niat Rena yang ingin bertanya darimana putranya tau dia bekerja demi biaya berobat untuknya.
Ibu dan anak itu menoleh."Mbok."
Pekik Ren-Ren senang melihat pengasuhnya masuk ditangannya ada menenteng beberapa kresek."Anak ganteng sudah bangun."
Goda mbok Darmi sambil meletakkan kresek ditangannya di meja.Mbok Darmi sebenarnya pengasuh yang Rika bayar untuk menemani Ren-Ren,tadinya Rena menolak karena merasa tidak enak hati.
Rika begitu banyak membantunya semasa kehamilannya dulu saat terlunta-lunta setelah keluar dari rumah Rendy.Bahkan biaya rumah sakit yang sudah tidak terhitung banyaknya dibiayai Rika dengan alasan Rena bisa mengembalikan jika sudah ada uang.
Rena merasa berhutang budi,yang tidak Rena ketahui,Rika melakukan semua itu untuk menebus rasa berdosanya sudah menghancurkan masa depan Rena.
Getar ponsel dari dalam tasnya membuyarkan lamunan Rena,wajahnya memucat melihat nama sipenelfon.
Buru-buru dia mengangkat panggilan sambil melangkah keluar diikuti tatapan sedih Ren-Ren dan tatapan heran mbok Darmi.
"Ha..."
"Kenapa lama sekali mengangkat panggilanku,ke Valley Bar sekarang juga!"
Bentak Rendy dari seberang memotong ucapan Rena.Rena terpaku menatap layar ponselnya,Rendy sudah memutus panggilan sebelum dia menyahut.
Untuk apa menyuruhnya ke Bar sore seperti ini?Apa dia masih belum puas menyiksa hati dan fisiknya?Bahkan sakit ditubuhnya akibat perbuatan Rendy beberapa waktu lalu masih belum hilang.
Batin nya sedih.
Tak lama kemudian ponselnya bergetar,Rena membuka pesan masuk yang dikirim Rendy berisi alamat Bar.Melihat ibunya masuk kembali,Ren-Ren tau ibunya akan kembali meninggalkan,tapi anak itu tidak ingin memperlihatkan wajah sedihnya,dia sudah berjanji tidak akan menyusahkan sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BE THE SAME ( SLOW )
RomantiekAda mitos yang mengatakan 'Tidak ada Cinta pertama yang berakhir bahagia.' Rendy dan Rena,dua anak yang kurang kasih sayang orang tua masing-masing membuat mereka sangat dekat dan saling menyayangi sedari Balita, sampai tanpa mereka sadari mereka...