NB 28

3K 437 20
                                    

Yang suka silahkan menikmati.
Yang ga suka silahkan lewatin aja.
😊

❤❤❤❤❤

Baru saja Rena selesai melahap nasi goreng buatan Rendy,terdengar ketukan di pintu depan.
Senyum Rena merekah,kemudian dia minum segelas air sebelum akhirnya melangkah kearah pintu depan.

Tanpa sadar dia merapikan rambut dan penampilannya,sekalipun dia tau kaos oblong dan rok panjang sebetis yang sudah pudar warnanya yang dia kenakan tidak banyak membantunya terlihat layak,
tapi dia masih tetap ingin terlihat sedikit rapi dimata Rendy,Rena merasa konyol karena seperti remaja baru jatuh cinta,tapi dia tetap melakukannya.

Saat pintu terbuka senyum dibibirnya hilang berganti wajah pucat pasi,sekuat tenaga Rena berniat menutup kembali pintu tapi dia kalah tenaga karena pintu terdorong dan terbuka dengan keras.

Tubuh Rena sudah gemetar tanpa dia bisa mencegah,pria yang membuatnya begitu trauma dan ketakutan berdiri menjulang di pintu rumah nya.

"Akhirnya aku menemukan mu Rena."

Bahkan suara itu terdengar bagai suara iblis yang masih menghantui mimpi buruknya semenjak dia mendapat kembali ingatannya.
Rena melangkah mundur tanpa sadar dengan tubuh gemetar

"Kau,pintar sekali bersembunyi.."
William melangkah masuk dengan senyum dibibir tapi bagi Rena senyum itu terlihat seperti seringai jahat.

"Mana Ren-Ren?"
Mata William menelusuri isi rumah Rena yang tidak seberapa.

"Pe..pergilah,jangan ganggu hidup kami."
Susah payah Rena akhirnya berhasil mengeluarkan suara.

Sungguh dia sangat takut dengan pria ini,perlakuan buruk William padanya sekalipun sudah bertahun-tahun lalu,begitu membekas diingatannya membuatnya tidak bisa berdekatan dengan laki-laki manapun.

"Kau menyakitiku dengan ucapanmu Rena,setelah apa yang sudah aku lakukan untuk kalian,apa kau lupa?"
William menatap Rena dengan senyum dibibir terus melangkah mendekati Rena yang semakin mundur hingga kini berada di meja makan,bekas piring nasi goreng Rena masih tergeletak disana.

Melihat tingkah Rena,William tau ingatan wanita ini sudah kembali,tapi dia tetap ingin memastikan.
"Kau sudah ingat semuanya?"

Rena tidak menyahut,tanpa sadar melihat William mendekat,tangannya meraih piring yang masih diatas meja.
"Pergilah William aku mohon jangan ganggu kami."

"Aku justru kesini ingin memberikan sesuatu yang membuatmu dan Ren-Ren bisa hidup bahagia."
William mengacungkan map di tangannya.
"Dan meninggalkan gubuk kumuh ini."
Lanjutnya menyapu isi rumah dengan  pandangan menghina.

Saking paniknya Rena sampai tidak menyadari William membawa map itu dari tadi,tapi dia tidak peduli,dia hanya ingin pria itu cepat pergi,orang yang menghancurkan hidupnya.
"Kami sudah bahagia,tidak butuh apapun dari mu,pergilah,anggap kita tidak pernah bertemu."

"Aku berniat baik,kenapa kau terus menolakku?lihatlah ini."
William mendekat berniat menyodorkan map ditangannya membuat Rena panik.

"AKU BILANG PERGI!"

PRAANG!

Rena tanpa sadar menjerit ketakutan dan melempar piring kearah William,eflek ditepis pria itu hingga piring jatuh menghantam lantai hancur berkeping-keping.

"Apa yang kau lakukan?"
Rahang William mengeras melihat luka ditangannya yang menepis piring tadi.

Tapi wajahnya berubah sendu melihat wajah Rena sudah basah oleh air mata dan wajah pucat pasi ketakutan.

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang