NB 16

4.4K 548 63
                                    


Yang suka enjoy.
Ga suka lewatin aja.
😊

🐢

"Makan yang banyak Non cantik Mbok sudah buatin khusus buat Non."
Mbok Atung meletakkan sepiring cumi telur asin dan sepiring nasi juga segelas teh hangat didepan Rena.

Rena duduk dengan perasaan tidak enak.
Dia merasa tidak pantas dilayani karena Mbok Atung sudah tidak bekerja dengan orang tuanya.

Melihat Rena hanya diam memperhatikan makanan didepannya,membuat wanita tua itu salah sangka.

Mbok Atung tersenyum sendu.
"Maaf ya Non,tempatnya seperti ini,ga ada meja. .."

Rena yang tadi melamun segera mengangkat wajah dan terkejut,dia sadar sudah membuat wanita itu salah sangka.
"Bukan gitu mbok."
Rena menggeleng cepat.
"Rena yang minta maaf sudah begitu banyak repotin mbok,Rena ga enak hati harus dilayani sama mbok sedangkan Rena bukan siapa-siapa."

Mbok Atung tersenyum lembut dia mengerti perasaan anak ini.
"Ga usah sungkan Non, orang tua non sudah banyak bantu mbok waktu mbok terlunta-lunta dijalan dulu."

Rena tersenyum kaku kemudian meraih piring nasinya,sekalipun dia lapar tapi perutnya mual mencium bau amis dari cumi telur asin, bau amis yang tadinya tidak pernah tercium.

Tapi Rena tidak ingin mengecewakan Mbok Atung yang sudah susah payah membuatkan nya karena tau itu makanan kesukaannya dulu sebelum dia hamil dan selalu mual mencium bau amis yang terasa tercium menyengat,selalu membuatnya mual dan ingin muntah.

Perutnya bahkan hanya berisi bubur rumah sakit yang tidak habis dia makan waktu Rika menyuapinya tadi pagi supaya dia bisa minum obat.

"Mbok ga ikut makan?"
Tanya Rena.

"Mbok biasa makannya malam non, Non makan ya, habis itu non istirahat,mbok mau berberes dulu dibelakang."
Wanita tua itu mengelus kepala Rena sebelum bangkit berdiri dan berjalan keluar.

🍃

Rika panik luar biasa karena Rena menghilang dengan meninggalkan sebuah tulisan permintaan maaf karena sudah merepotkan mereka.
Dia binggung harus mengabari siapa karena kedua orang tuanya baru saja berangkat ke Jerman.

Sekalipun menghubungi orang tuanya mungkin mereka tidak akan peduli karena Rika tau betapa kecewa Marinka pada Rena.

🍃

William baru tiba di Apartemen nya setelah hampir satu minggu di Jerman menjenguk ibu nya di Rumah Sakit sekaligus memantau perusahaannya disana.
Dia tersenyum puas karena mendapat laporan dari orangnya semua rencananya berjalan lancar.

Dia sudah tidak sabar bertemu Rena,dia merindukan wanita kecilnya, rindu melihat wajah merah memelas penuh air mata itu menjerit dibawahnya.

Dia ingin merayakan kehancuran keluarga pria keparat itu,Ibunya masih terbaring stroke tanpa bisa bisa bicara ataupun bereaksi,hanya tatapan kosong setiap membuka mata,tapi ketika dia cerita mengenai pembalasan dendam pada Zavone ibunya selalu bereaksi dengan mata penuh marah dan menangis.

Melihat penderitaan ibunya seakan menjadi bahan bakar semangat William membuat keluarga Zavone menderita,dia tau putra tersayang pria sialan itu ke Seattle dengan perasaan hancur,dia sudah merencanakan sesuatu kejutan lagi untuk Zavone disana melihat anak kesayangan nya lebih hancur.

Ingin rasanya William tertawa terbahak-bahak sekarang, sedikit lagi perusahaan Zavone Di Jerman pun akan di bikin hancur.

Keningnya berkerut begitu masuk didalam apartemen,kakak perempuan dan kakak iparnya duduk di Ruang tamu.
William tidak heran kakaknya tau Password apartemennya karena kakaknya sering berkunjung tiba-tiba karena menitipkan putra sialannya di Apartemen nya setiap dia ikut suaminya yang seorang pilot profesional.

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang