Enjoy 😇
🌷
"Mooommm ngung-ngung!
Ngung-ngung!"
Teriak Ren yang dalam gendongan William menunjuk-nunjuk pesawat non Komersial yang terparkir di Lanut HalimWilliam tertawa mendengar ucapan Ren yang lucu,Rena hanya tersenyum kecil melihat anaknya begitu antusias melihat pesawat terbang yang baru pertama kali dia lihat secara langsung.
Tadi waktu Rena mempersiapkan Ren untuk tidur,tiba-tiba William telfon,menyuruhnya untuk bersiap bawa dokumen dan obat Ren,dia beralasan sudah menemukan donor sum-sum untuk Ren,dan harus berangkat malam ini juga lebih cepat sehari.
Tak lama kemudian pria itu langsung muncul menjemput mereka,Rena bahkan tak sempat menganti piyama Ren.
Pria kecilnya langsung berteriak girang melihat William dan menempel pria itu selama perjalanan,padahal Ren tidak pernah seperti itu pada orang asing, bahkan dengan Rika dan mbok yang sudah dekat dengannya.Sedikit miris memang,Rena bahkan masih takut dan gemetar seolah tubuhnya menolak setiap dekat William.
Dia tidak tau kenapa,tapi Rena yakin ada hal buruk sudah terjadi dimasa lalunya dengan pria ini yang terlupakan olehnya pasca kecelakaan beberapa tahun lalu."Uncle apa ngung-ngung itu punya Uncle? Boleh Ren naik?"
Bocah itu menatap William penuh harap dengan sepasang mata polosnya.William tertawa .
"Namanya Pesawat bukan ngung-ngung Ren,tentu aja Ren harus naik , kan Pesawatnya yang bawa Ren berobat ke Jerman nanti sampe sembuh.""Asiiiikkk!
Kalo Ren sembuh,
Mom selalu bisa nemenin Ren kan? Mom ga usah kerja cari uang buat obat Ren lagi,Ren juga bisa sekolah."
Pekik Ren girang menatap ibunya dengan mata berbinar,Rena hanya membalas dengan senyum sendu."Ren ga pernah naik Pesawat."
Mata bocah itu menatap takjub pesawat itu dan berbinar karena William mengendongnya menaiki tangga pesawat."Nanti Ren ga boleh nakal didalam"
Tegur Rena dan putranya mengangguk penuh semangat."Biarin kurir yang bawain tas nya Rena,ayo kamu cepat naik sini."
Tegur William yang sudah berdiri di atas tangga pesawat saat melihat Rena bermaksud membawa tas berisi obat-obatan Ren dari bagasi mobil.Jantung Rena rasanya berdetak tidak nyaman,dia takut tatapan pria itu,jadi dia menuruti ucapan William.
"Uncle,apa nanti kita tinggal di Jerman?"
Tanya Ren lagi saat William mendudukan Ren di salah satu kursi dalam pesawat pribadi perusahaannya."Ren boleh tinggal sampe kapanpun Ren mau."
William mengusap sayang Rambut anak itu."Apa Jerman jauh?"
Tanyanya lagi menatap takjub isi dalam pesawat."Iya makanya Ren harus pake popok ayo."
Rena segera meraih Ren dalam gendongan."Aku akan bawa Ren ketoilet dulu."
Ujarnya sedikit gugup minta ditunjukan arah karena William menatapnya cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BE THE SAME ( SLOW )
RomanceAda mitos yang mengatakan 'Tidak ada Cinta pertama yang berakhir bahagia.' Rendy dan Rena,dua anak yang kurang kasih sayang orang tua masing-masing membuat mereka sangat dekat dan saling menyayangi sedari Balita, sampai tanpa mereka sadari mereka...