NB 34

1.1K 220 15
                                    


Buat yang masih nungguin, thanks banget,
Tetep bakal di tamatin koq walo ga bisa update cepat 😊

🍃

"Lo ga buang barang-barang gue kan?
disana juga ada kunci mobil,kunci apartemen,ponsel beserta banyak barang penting gue."
Cicit Angel takut-takut sambil mengekori Xander yang tidak menyahutinya dan tetap melangkah cepat menuju mobilnya terparkir.

Saat ini mereka berada di basement,Sebenarnya kepalanya sedari tadi terasa berdenyut,sangat sakit,dia hanya ingin cepat-cepat pulang ke Apartemen nya dan tidur seharian.

Sialnya Angel baru ingat mobilnya masih terparkir di parkiran club.
Mungkin setelah mengambil barang-barangnya yang konon berada di jok mobil Xander,
dia akan langsung keparkiran Club mengambil mobilnya.

Tapi kemudian Angel ragu dengan niatnya untuk mengambil mobilnya diparkiran club,sambil mengekori Xander yang mendiamkannya,wanita itu menunduk memperhatikan penampilannya yang terlihat seperti orang buangan.

Kaos oblong kebesaran milik Xander,yang warna nya sudah memudar,ditambah celana basket pria itu yang dia temukan didalam lemari,belum lagi sendal jepit rumahan.
Ditangannya menjinjing tas mahal lembabnya dan kresek hitam berisi pakaian kotor miliknya.

DUUUKK

"Aduh."
Angel mengeluh spontan memegang jidatnya karena menubruk punggung Xander.

Mata Angel bertubrukan dengan mata galak Xander.
Tadinya Angel sudah siap melawan jika Xander memarahinya.
Tapi kemudian pria itu membalikan tubuh sambil menekan remote alarm mobilnya.

Terdengar 'bib' dua kali,masih tanpa bicara Xander memberi kode dengan kepala supaya Angel membuka pintu belakang mobil.

"Arogan sekali!"
Umpat Angel tapi dalam hati.

Mata Angel berbinar begitu membuka pintu, melihat barang-barang nya tergeletak di jok mobil,dengan cepat dia meraup barangnya dan menjejalkan semua dalam kresek hitam tempat pakaian kotornya,biar nanti di apartemen baru dia bereskan.

Hampir Angel bersorak bahagia melihat sepatu hak tinggi puluhan juta miliknya tergeletak di bawah jok,tadinya dia mengira Xander sudah membuang sepatunya.

Segera Angel melepas sendal jepit Swallow yang kebesaran dikakinya kemudian mengenakan sepatu miliknya,dia tidak peduli jika tidak maching dengan pakaian yang dia kenakan saat ini dari pada harus mengenakan sendal jepit berkeliaran diluar rumah,batinnya senang.

Tanpa mengindahkan tingkah dan penampilan Angel yang terlihat seperti cewek gila,Xander menutup kembali pintu mobilnya dan mengunci,dengan remote.

"Xander!lo ga anterin gue pulang?"
Teriak Angel panik melihat Xander melangkah meninggalkannya begitu saja di parkiran basement.

Susah payah Angel berlari mengejar Xander dan menarik kaos pria itu dengan kencang,membuat Xander mau tak mau Menghentikan langkahnya,berbalik menatap sinis wanita didepannya.

"Lo kan bisa order taxy online dan naik dari loby,ribet amat sih jadi cewek."

"Eh tadi lo da janji sama nyokap lo ya,kalo lo bakal anter gue ampe apartemen gue,lo cowok bukan sih?ucapan ga bisa di pegang."
Balas Angel sewot.

"kapan gue janji?perasaan waktu nyokap gue suruh gue anterin lo gue ga ngomong apa-apa deh?jadi gue ga janjiin apa-apa,jangan samain gue kayak mantan tunangan lo yang plin plan alay itu,cih."
Xander membalikkan tubuh melangkah meninggalkan Angel yang menahan marah sampai ubun-ubun.

BUUUKK!

Xander meringis merasakan benda keras mengenai punggung nya,dia membalikkan tubuh melotot melihat sebelah sendal jepit miliknya yang tadi Angel kenakan tergeletak di dekat kakinya.
Siapa lagi pelaku pelemparan tadi kalo bukan si cewek gila.
Umpat Xander jengkel.

"Kalo lo ga mau anter gue pulang ke Apartemen gue bakal aduin sama nyokap lo."
Angel tersenyum licik.

"Sial!"
Walau mengumpat ,Xander tetap melangkah kearah mobilnya setelah memungut sendal jepit milik nya yang di lempar Angel,terpaksa dia harus menuruti keinginan Angel,dari pada di omelin ibu tercintanya.

🍃

"Cucu kakek."
Seorang pria tua tergopoh menghampiri Rendy hendak mengambil alih tubuh Ren dalam gendongan Rendy.

Tindakan tiba-tiba dari pria tidak begitu dia kenal membuat Ren yang masih terkantuk-kantuk menjadi kaget seketika dan langsung menangis,sambil memeluk leher ayahnya dengan erat.

"Abouji membuat Ren kaget."
Ujar Rendy terkekeh sambil menepuk pelan punggung putranya.

Pria tua tadi ikut terkekeh,matanya melihat kearah Rena yang semakin mencengkram genggaman talapak tangan Rendy,membuat Rendy menoleh dan memberi senyum menenangkan,sembari ibu jarinya mengelus tangan Rena lembut.

Pembicaraan Rendy dengan pria asing tadi dengan bahasa yang tidak Rena mengerti membuat Rena semakin tidak nyaman.
Tapi senyum ramah yang ditampakkan pria tua ini membuat Rena sedikit tenang.
"Rena ,ini ayah kandung kakak."
Rendy memperkenalkan.

Sebelumnya Rendy sudah pernah menceritakan semuanya pada Rena,kali ini dia tidak ingin ada celah sedikitpun untuk Rena kembali meninggalkannya dengan membawa serta Ren,Dia ingin memulai semua dari awal,dan tidak ada rahasia diantara mereka,seperti dulu,tapi sekalipun Rendy sudah membuka semua rahasianya tetap saja Rena nampak enggan menceritakan pada Rendy mengenai hubungannya dengan William.

Rendy tetap bersyukur,setelah mengetahui semua kisah Rendy setelah perpisahan mereka dulu,Rena tetap berada di sisinya,karena hal inilah Rendy akan tetap bersabar hingga Rena menceritakan semua.

Segera Rena membungkuk hormat sambil tersenyum canggung,tanpa mengucapkan apapun,karena tidak bisa menggunakan bahasa Korea.
Seon tertawa sambil mengusap sayang puncak kepala menantu perempuannya,tanpa sadar perbuatan spontannya membuat Rena mengkerut terkaget-kaget.

"Jangan sungkan,kita kan keluarga."
Ucap Seon dengan bahasa Indonesia terpatah-patah tapi cukup Rena mengerti.

"Ayo masuk,yang lain sudah menunggu."
Dengan bersemangat pria itu langsung menarik tangan Rena membuat Rena mau tak mau melangkah mengikuti pria tua ramah tadi,Rendy menyusul di belakang diikuti Pak Kim yang tetap bermuka datar.

Mereka tiba di sebuah yang nampaknya ruang keluarga,tapi ruangan yang sangat luas,Rena sempat tertegun melihat pemandangan didepannya.

"Mereka sudah tiba "
Ujar Seon terus menarik Rena mendekat.

Semua orang yang tadi duduk mengobrol Di sofa set yang berada di tengah ruangan itu reflek berhenti bicara dan menoleh,seketika ruangan itu jadi hening,tubuh Rena menegang,dia tidak menduga akan seramai ini,padahal di pikirannya,Rendy hanya akan memperkenalkannya pada ayah kandung,dan nenek kakek nya.

Rena berusaha menoleh menatap Rendy yang berada tepat di belakangnya.
Pria itu tersenyum seolah mengatakan
" semua akan baik-baik saja."

🍃

Kalo banyak yang minat mungkin tar malam bakal update lagi siapa tau bisa ikutan ngetop 🤔

Ikut2tan masang target kayak penulis ngetop lain nya kira2 kena timpuk ga ya gue 😹🤑

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang