EnjoyRena duduk ketakutan dan gelisah didepan ruang operasi,dimana didalam ruangan itu pria kecil yang paling dia cintai didunia sedang bertaruh nyawa.
Sudah lebih dari 2 jam Ren-Ren berada didalam,bagai bertahun-tahun baginya,bermacam pikiran buruk membuat tangannya gemetar dan saling mengenggam erat sampai jari-jarinya memutih,
tak henti-henti bibirnya merapalkan doa,agar putranya selamat dalam operasi pencangkokan pertama ini.Sekalipun Dokter Alcander sudah berjanji akan melakukan usaha semaksimal mungkin untuk keberhasilan operasi besar ini,tidak membuat Rena tenang selama dia belum melihat putranya.
Ucapan Dokter Alcander beberapa waktu lalu masih terngiang,Dokter yang termasuk tim dokter yang mengoperasi Ren-Ren ini mengatakan,kemungkinan keberhasilan operasi ini hanya 70 % mengingat usia Ren-Ren masih begitu belia,golongan darah Ren yang sangat langka,mereka hanya berhasil mendapatkan 2 kantong darah AB Negatif dan kanker itupun sudah mulai menyebar karena dibawa sejak lahir.
Ini salahnya,karena terlalu lama membiarkan putra kecilnya menderita,Rena berdoa supaya tidak terjadi pendarahan,Jika terjadi apa-apa dengan Ren, Rena tidak bisa membayangkan bagaimana dia sanggup bertahan menjalankan hidup tanpa putranya.
Putra kecilnya yang begitu pengertian dan dewasa dari usianya yang bahkan belum genap 6 tahun.
Dia masih ingat,bagaimana Ren-Ren yang berbaring diatas brangkar mengenggam tangannya,menguatkan dan menghiburnya sesaat sebelum pria kecilnya dibawa kedalam ruang operasi untuk dibius dan menjalani operasi.
Bagaimana bisa,tugas menghibur dan menguatkan yang seharusnya Rena lakukan untuk Ren sebelum menjalani operasi malah dilakukan oleh putra kecilnya untuknya.
Ren berjanji dan berkata akan baik-baik saja karena dia anak yang kuat,mendengar ucapan dan senyum dibibir putranya membuat Rena hampir tidak bisa menahan laju air mata,tapi jika dia menangis dia akan membuat Ren bersedih,Rena tidak ingin hal itu terjadi,apalagi disaat putra kecilnya akan menjalani operasi.
William tidak muncul setelah kepergiannya dari kemarin siang,
Rena tidak memikirkan kenapa William belum muncul dihari operasi Ren,bahkan saat Ren menanyakan,Rena mengatakan William sedang sangat sibuk,Uncle William akan disini begitu Ren sudah sadar.Katakanlah Rena jahat membohongi putra kecilnya,dia tidak peduli.
Hati kecilnya mengatakan pria itu tidak bisa dipercaya,dan Rena tidak ingin Ren terlalu tergantung pada William.Tanpa Rena sadari,dari pagi Rendy pun berada disana,berdiri tak jauh darinya,memperhatikan kegelisahannya tanpa punya nyali mendekat.
Pagi-pagi sekali Rendy sudah berada dirumah sakit,dia juga melihat semua,ingin rasanya menguatkan putranya sebelum dibawa dalam ruang operasi,dadanya sesak melihat bagaimana anak yang terbaring dibrangkar menghibur ibunya,ingin rasanya mendampingi Rena menunggui putra kecilnya,tapi lagi-lagi nyalinya menciut.
Jadi dia hanya bisa berdiri,menyembunyikan diri sambil mengawasi Rena yang kini berjalan mondar-mandir sambil memeluk kedua telapak tangan didada dengan mulut komat kamit merapalkan doa.
Dia sama gelisahnya dengan Rena.Kedua mata Rendy terbelalak melihat kemunculan William di ujung lorong,seperti dirinya yang berwajah memar dan babak belur.
Tapi penampilan pria itu terlihat amburadul,ujung kemeja keluar sebelah, lengan kemeja digulung sampai siku, rambut yang terlihat acak-acakan, juga kancing kemeja terbuka hampir sampai perut,sekalipun pria itu mengenakan dalaman dibalik kemejanya,tetap saja terlihat aneh jika itu adalah William yang biasa berpenampilan rapi.
"Maaf aku terlambat Rena,ada beberapa hal yang harus aku urus tiba-tiba."
Ujar William.Dia baru dari selesai rapat dengan jajaran direksi diperusahaannya membahas pengembalian beberapa aset Chandrawinata,sebelum kakaknya menelfon untuk segera kerumah ibunya dan disana dia bertemu keponakan sialannya.
Belum lagi pertanyaan dari ibu dan kakaknya mengenai lebam diwajahnya, William berdalih dia hampir dirampok tapi berhasil lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BE THE SAME ( SLOW )
RomanceAda mitos yang mengatakan 'Tidak ada Cinta pertama yang berakhir bahagia.' Rendy dan Rena,dua anak yang kurang kasih sayang orang tua masing-masing membuat mereka sangat dekat dan saling menyayangi sedari Balita, sampai tanpa mereka sadari mereka...