"And darling
I will be loving you'til we're 70
And baby
My heart could still fall as hard at 23
And I'm thinking about
How people fall in love in mystreius ways"
{Ed sheeran-Thinking Out Loud}Tut... Tutt... Tutttt...
"Ahela siapa si ? Ganggu gue lagi nyanyi aja. Gak tau apa gue mau konser bareng Raisa besok si ah! "segera ia mengambil handphonenya yang berdering. "Hallo? "(Hallo gath?)suara dibalik televon.
"Hah? Napa lu Ken nelpon-nelpon gue? "
(Santai dong! Gue depan rumah lo ni. Bukain cepat!)
"Lah ngapain lo? "
(....)
"Gathran? "
(....)
"Gathran sibuk"
(....)
"Oke oke, ya sabar dong lu rempong amat si ah kayak emak emak arisan. Gue turun sekarang,"seketika ia langsung saja melesat menuruni anak tangga dan sudah berada di ambang pintu. Segera ia membuka pintu pagar rumahnya."Lama bener si lu gath. Remboo gue kepanasan ni!"ucap laki-laki itu menunjuk motor gede berwarna merah yang dibawa lelaki itu
*taudehguentahmerekapaan😂"Lebay banget sih lu Ken"
"Pinggir gue mau masuk, panas."ucap laki-laki itu berjalan menuju ruang tamu.
"Eh tong, inikan rumah gue? Napa elu yang masuk duluan?"setengah kesal ia langsung nyamperin tamu tak diundangnya yang tengah duduk manis di ruang tamu.
"Gath, minum dingin yak! Gak usah repot-repot,"pinta lelaki itu kepada pemilik rumah Agatha Nathalia Feren.
"Rencana gue cuman mau ngeluarin air putih doang kok,"jawab Gatha kepada tamu yang tidak pernah diharapkan Kenzo Gebrino Pallev."Eh ni rumah sepi amat yak? Macam kuburan,"celetuk Kenzo namun tidak dapat di dengar Agatha yang sudah sampai dapur untuk mengambilkan minum.
"Elo ngapain si kesini?"tanyak Gatha yang tiba-tiba muncul sambil menyodorkan segelas minuman dan duduk di samping Kenzo.
"Kakak sama adek lo mana?"tanya Kenzo sambil melihat ke seluruh penjuru ruangan tanpa menjawab pertanyaan Agatha.
Gatha memasang tampang kesal mendengar pertanyaan Kenzo.
"Gue kan gak punya adek Ken,"jawab Gatha sambil menyalakan remot tv dan melihat film kesukaannya Upin&Ipin.
Mendengar jawaban Gatha Kenzo tersenyum jail."Oh maaf, maksud gue sepupu lo Bryan sama kakak lo siapa itu namanya Gissha ya? "
"Mm.. "
"Orang tua lo kapan balik ke Indo?"Kenzo bertanya lagi tapi tetap Gatha masih terlihat kesal kepadanya.
"Tau deh"Gatha hanya terfokus kepada layar tv yang menampilkan 2 anak kecil botak yang satu hanya memiliki 1 rambut. Baginya Upin&Ipin lebih menyenangkan daripada harus mendengarkan beo dari Kenzo."Elo masih marah ya sama orangtua lo?"tanya Kenzo sangat hati-hati.
Gatha menatap wajah Kenzo yang sedari tadi terus melihat ke arahnya."Apaan si lo? Kepo banget!"Gatha kembali memalingkan arah pandangannya ke Upin&Ipin.
Suasana mulai terasa canggung, Kenzo berusaha menetralkan kembali suasan saat ini.
"Ah elah, elo tong! Orangtua elo sayang sama elo. Mereka bukan maksud ninggalin elo disini. Mereka lagi cari duit di Singapura. Lo tahu duitkan? Nah tu-"
"Taulah. Lo pikir gue bego. Lo pikir gue anak kecil,"Gatha memotong pembicaraan Kenzo dengan pandangan fokus ke layar tv.
Kenzo menghembuskan napasnya kasar."Nah itu duit juga buat elo sekolah,buat kakak lo, apalagi sekarang sepupu lo udah diangakat anak sama orangtua lo. Mereka ingin membahagiakan kalian bertiga. Mereka gak ingin kebutuhan kalian tidak terpenuhi. Mereka itu perduki banget sama lo, kakak lo, dan Bryan. Orangtua Bryan sudah pisah dan enggak tahu kemana. Dan sekarang Bryan udah jadi tanggung jawab orang tua lo. Dan elo sebagai kakak harus bisa jagain adik lo,"ucao Kenzo layaknya Ustad dadakan.
Bryan adalah sepupu Agatha yang sedari umur 5 tahun sudah tinggal bersama keluarga Agatha dan dianggap anak oleh orangtua Agatha. Bryan tinggal bersama orangtua Gatha karna kedua orangtuanya yang tidak bertanggung jawab atas dirinya yang pergi begitu saja meninggalkannya sendiri. Karna saudara Bryan yang lain merasa tidak sanggup untuk mengasuhnya akhirnya orangtua Agathalah yang memiliki ekonomi standar yang mengangkatnya sebagai anak.
"Ken gue gak punya adik,"jawab Gatha jutek.
"Iya, maksud gue Bryan. Sepupu lo."
"Maksud lo apasih? Niat lo datang buat apa?"Gatha bangkit dari tempat duduknya berdiri menghadap Kenzo.
Kenzo mengacak-acak rambutnya frustasi."Kakak lo mana?"tanya Kenzo rasanya lebih baik ia bicara dengan kakak Agatha yaitu Gissha Eruel Feren untuk menceritakan keberadaan Bryan.
"Sekolah"jawab Gatha seadanya.
"Lah belum pulang?"
"Kenzo lo lupa? Kelas 3 kan lagi ada les tambahan"Gatha menjatuhkan tubuhnya diatas sofa tidak lupa memasang wajah kesalnya.
"Lah kan gue baru kelas 2 lo tahu sendiri kitakan satu kelas. Mana gue tahu soal itu,"kenzo memalinglingkan wajahnya ke foto keluarga yang berada di ruang tamu itu. Seketika ia ingat sesuatu."Bryan udah pulang?"
"Udah. Pergi lagi."
"Bi Nina dirumah gak sih?"Kenzo mulai nyerah ngadepin bayi kolot superduper nyebelin seperti Agatha.
"Ada urusan apa lo cari bi Nina? Bibi lagi ke pasar."
Kenzo bangkit dari posisi duduknya berdiri menghadap Agatha."Lu kenapa sih? Sewot amat sama gue? Lo marah gara-gara gue nonjok Gathran? Buka mata lo dong Gath, Gathran itu berengsek,"Kenzo mulai tidak tahan dengan sikap Agatha.
"Lo kok ungkit itu lagi sih ah? Itu karna Gathran terlalu baik, dia gak suka lihat oranglain menderita. Kebetulan aja waktu itu bola dia kenak kepala cewek udah pasti dia harus tanggung jawab dong bawak ke UKS."jawab Gatha gak kalah nyolot dari Kenzo.
Agatha bangkit dari posisi duduknya dan menatap lekat manik mata Kenzo."Mending lo pergi !"
deg..
***
Hai guys!!!👋
Sampai disini dulu ya cerita aku. Ini adalah cerita pertama aku.
Karena aku orangnya suka menghayal akhirnya terbentuklah cerita absurd hasil khayalanku ini wkwk😂 krik..krikk
Maapin typo yang berhamburan, baim baru belajar nulis cerita tolong minta sarannya ya guys. Mohon jangan hakimin baim wkw🙏😂Jangan lupa vote dan komennya ya guys!!
Happy readings!! 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
Ficción General'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...