"Hai!" sapa Kenzo dan dibalas senyuman hangat dari gadis itu.
"Teman-teman lo yang lain kemana? Gak ikutan ke kantin? Kok sendirian?" tanya Kenzo bertubi-tubi.
"Mereka lagi ke toilet. Nanti juga nyusul. Temen lo sendiri mana?" tanya Agatha balik. Mereka masih terlihat canggung.
"Udah dikantin. Ini gue mau kesana. Ayo bareng!" ajak Kenzo dan dibalas anggukan dari Agatha.
"KENZO!!!" teriak Diandra dan berlari menghampiri Kenzo.
"Lo kenapa ninggalin gue?" Diandra menarik lengan Kenzo memisahkan jarak antara Kenzo dan Agatha.
"Lo bisa gausah teriak-teriak? Lo juga ngapain gandeng gue. Malu dilihatin. Pigi sana lo ganggu aja." bisik Kenzo.
Diandra melirik gadis yang bersama Kenzo tadi. Dan benar seluruh murid memperhatikan mereka yang terlihat sangat dekat. Begitu juga Agatha memiliki pemikiran yang sama seperti orang-orang lain yang melihat Kenzo dan Diandra.
"Hai aku Diandra!" Diandra mengulurkan tangannya kepada Agatha.
"Agatha!" Agatha menyambutnya dengan hangat.
"Lo pacarnya Kenzo?" pertanyaan spontanitas dari Diandra membuat mata Kenzo terbelalak.
Kenzo membekap mulut Diandra. "Lo bisa gak diem? Dan lepasin tangan lo dari lengan gue."
Diandra melepas dekapan dari Kenzo. "Gue boleh pinjam Kenzonya kan?" ucap Diandra.
"Bo-"
"Hai!"
"Hai!" ucap Diandra. "Bisa minggir dari jalan kami gak? Kalau gadak yang dibicarakan." ucap Diandra kesal saat seorang gadis berusaha menghalangi mereka.
"Di lo bisa diam gak?" bisik Kenzo."Mel maafin ya. Dia gak bermaksud apa-apa kok. Gue duluan ya!" ucap Kenzo dan hanya dibalas senyuman dari Amel.
Jelas Amellya sangat tidak suka dengan murid baru itu yang terus menggandeng lengan Kenzo dan Diandra juga bisa melihat hal itu. Kali ini saingannya bertambah selain, Agatha.
Kenzo melihat keseluruh penjuru ruangan. Ia mencari-cari temannya.
"Gue mau duduk sama teman gue jadi lepasin lengan gue.""Oke!"
Kenzo berjalan mendekati teman-temannya yang sudah menunggunya di sana. "Lama gue ya?"
"Lama banget lo bang." celetuk Bryan.
"Kenapa lo bawa dia malah Agatha lo biarkan duduk disana sendiri!" ketus Deren.
Diandra melihat ke arah yang dimaksud. "Gue boleh gabung gak?"
"Enggak." jawab Kenzo dan Deren kompak.
"Kenapa lu pada? Kompak bener? Oh ya lu ambil start gue aja Ken. Gak asyik lu!" celetuk Eza.
"Gabung aja kak. Nama gue Bryan."
"Nyosor aja lo!" tukas Eza sengit.
"Yaudah gue bareng Agatha aja ya."
"Yah!"
"Bodo'" jawab Kenzo dan Deren kompak.
Diandra berjalan menghapiri Agatha. "Boleh gue duduk disini?" tanya Diandra.
"Silahkan. Ini tempat umum kok!" jawab Agatha dengan senyumnya yang hangat.
"Lo cantik ya ternyata. Pantas Kenzo suka." celetuk Diandra.
Agatha tersenyum malu. "Lo juga cantik kok. Cocok!"
"Cocok? Maksud lo gue sama Kenzo?" Diandra tertawa mendengar perkataan dari Agatha sementara Agatha bingung menanggapi perilaku Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...