#episode 20

9 1 0
                                    

"Ada hal yang sulit aku mengerti. Kamu!" -Kenzo

***

Agatha tengah duduk berhadapan dengan Fara. Fara terus memandang Agatha dengan tatapan tidak suka.

"Apa lo?"

Agatha mendengus kesal. Kalau saja saat ini mereka hanya sedang berdua pasti ia sudah mencakar dan meremas-remas wajah Fara.

"Biasa aja dong lu." Azra mulai kesal melihat tingkah Fara yang selalau membuat onar dengan teman-temannya.

"Tau lu. Sok kecakepan." timpal Cansa.

"Sasa Rara udah!" pinta Nadira.

"Dia itu geremin banget banget Nad."

"Emang gue cakep."

"FARA. CANSA. AZRA. Mau ditambah hukuman kalian?" bu Endang sebagai guru yang masuk mengajar dikelas mereka saat ini mulai jengah.

"Enggak bu!"

"Kalian ada masalah apa sebenarnya nak?" tanya bu Salamah selaku guru BK.

"Gatau tu bu. Si Fara selalu gangguin Agatha mulu." jelas Azra.

"Agatha kamu ada masalah apa dengan Fara?"

"Enggak ada bu."

"Lalu kenapa kalian bisa bertengkar?"

"Fara yang mulai bu."

"Eh enak aja lo. Makannya lo jadi orang jangan ngeselin. Sadar diri dong lu." Fara hendak menarik rambut Agatha namun tangannya ditahan oleh bu Endang.

"Fara. Kamu bisa tenang?" ucap bu Endang menahan emosinya.

"Fara kamu ada masalah apa dengan Agatha?" tanya bu Salamah lembut.

"Palingan juga soal Gathran." potong Eza yang tiba-tiba muncul dari balik pintu bersama dengan Kenzo dan Deren.

"Eza. Kamu kenapa bisa masuk gak ketuk pintu. Gak sopan kamu ya. Keluar kalian !" perintah bu Endang.

"Maaf bu sebelumnya bukannya saya ikut campur. Tapi saya kenal dengan Agatha. Agatha gak mungkin mulai keributan. Kalau Fara saya percaya bu. Dia emang selalu suka cari keributan." tutur Eza.

"Apa si lo? Nyalahi gue. Lo suka sama dia makannya lo bela dia." cerocos Fara.

"Udah udah!" ucap bu Salamah.

"Agatha dengan saya itu berteman cukup akrab bu. Jadi saya tahu keseharian Agatha gimana."

"Sudah Eza. Ibu minta kamu keluar dari ruangan ibu." pinta bu Salamah

"Iya bu. Maaf bu!"

"Bilang sama teman-teman kamu untuk segera kembali ke dalam kelas, bagi yang tidak berkepentingan diruangan ini silahkan masuk ke dalam kelas dan baca buku kalian." jelas bu Endang.

Eza hanya menganggukkan kepalanya dan segera menyampaikan pesan dari bu Endang kepada teman-temannya.

Eza, Deren, dan Kenzopun memilih menunggu diluar meskipun teman-teman mereka sudah kembali ke dalam kelas. Mereka tetap menunggu hingga Agatha keluar dari ruangan itu.

"Gue yakin pasti soal Gathran."

"Gue juga mikir gitu Za!" sambung Deren.

"Ken, lo mikir apaan?"

Eza heran melihat tingkah temannya yang satu ini. Tidak biasanya Kenzo hanya diam. Jika terjadi sesuatu dengan Agatha ia selalu paling terdepan dan terus melontarkan seputar pertanyaan yang terkumpul di dalam pikirannya.

Agatha'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang