"Kata yang mampu mengacaukan pikiran dan menakutkan bagiku saat ini adalah PUTUS!" ~Gathran
"Sebenarnya aku ingin berhenti berpura-pura. Seperti, berpura-pura menjauhimu"~Agatha
***
Setelah selesai mengerjakan beberapa soal ulangan yang diberikan bu Endang. Akhirnya, bel pulangpun berbunyi. Kenzo dan teman-temannya bergegas keluar kelas mereka menuju parkiran.
Saat berjalan menuju parkiran tanpa sengaja Eza menabrak bahu seseorang.
"Jalan pakai mata!" ucap lelaki itu.
"Dimana-mana orang jalan pakai kaki!" Eza tak mau kalah.
"Kok lo nyolot? Lo yang salah."
"Eh Zick, lo juga salah. Jalan itu jangan main handphone."
"Lo siapa berani atur gue?"
Melihat keributan diantara keduanya Kenzo dan Deren segera memisahkan Eza dan Zicko.
"Udahlah. Ayo pulang!" ajak Kenzo.
"Apa lo?" ucap Zicko saat manik mata eza terus menatapnya. Namun ia sama sekali tidak ada niat untuk mengejar Eza dan mengotori tangannya. Zicko lebih memilih pergi dari tempat itu dengan terburu-buru. Aneh sekali !
Kenzo menyeret Eza secara paksa agar tidak terjadi keributan yang lebih ricuh lagi.
"Ada apa bang?" tanya Bryan saat melihat Kenzo, Deren, dan Eza sudah sampai parkiran.
"Biasa!"
Seolah mengerti Bryan hanya menganggukkan kepalanya.
"Ayo, mau kemana kita?" tanya Deren.
"Lo ngajak gue jalan hari ini?" Eza menunjuk dirinya."Gak. Semualah!"
"Tumben amat bang?"
"Gak mau yaudah."
"Yaelah. Ngambek! Yaudah ayo kita bersenang-senang hari ini! Gerah hati, gerah body, gerah semuanya. " cerocos Eza.
"Ye si alay!" celetuk Kenzo saat masuk ke dalam mobil Deren.
Kenzo duduk disebelah Deren yang menyetir mobilnya. Sedangkan Eza dan Deren duduk di bangku belakang.
Derenpun melajukan mobilnya menjauh dari sekolah.
"Bang kemana kita?"
"Muter-muter dulu Der!" pinta Eza.
"Lah kok muter-muter bang?"
"Iyalah. Nikmati mobil baru!" Eza menaik-turunkan alisnya.
"Serah lo deh!" balas Deren.
"Kencang lagi Der. Gue mau lihat seberapa jauh laju kecepatan mobil lo." tantang Eza.
"Gausah nanti nabrak orang bang."
"Kenapa takut lo? Lemah!" jawab Eza lantang.
"Bener kata Bryan." jawab Deren.
"Kalau terjadi apa-apa tanggung jawab lo!" timpal Kenzo.
"Bilang aja nyali kalian ciut."
"Eh si kunyuk songong betol!" tukas Kenzo.
"Lagian sinikan jalanan sunyi. Jarang ada yang lewat. Apa lagi siang terik gini."
Derenpun mulai tertantang dengan perkataan Eza. Diapun melajukan mobilnya lebih cepat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...