Deg..
"Ken!" Deren memukul pundak Kenzo.
"Hah! Apa?"
"Lo kenapa?"
"Gu-gue gak apa-apa! Apa si lo kok kepo,"
"Gue tahu lo suka sama Agatha, tapi lo gak bisa gini terus,"
"Maksud lo?"
"Lo cinta sama Agatha tapi lo nyakiti diri lo sendiri,"
"Cinta gak harus memiliki!"
"Hah, munafik lo. Gak ada sejarahnya orang jatuh cinta gak mengharapkan balasan,"
"Kalo dia cintanya sama Gathran gue bisa a-"
"Berjuang!" timpal Eza.
"Apaan si lu nyambung aja!"
"Gue heran sama lo, kalian saudara tinggal satu rumah tapi saling membenci," lanjut Eza.
"Ngomong apa si lu Za? Udah gak usah di bahas, udah tahu Kenzo sensitif kalau bahas masalah itu," Kenzo berjalan pergi meninggalkan Deren dan Eza.
"Tu kan pergi!"
"Kayak cewek aja mudah sensi!" celetuk Eza.
Deren dan Eza mengikuti langkah Kenzo, tanpa mereka sadari sepasang bola mata tengah memandangi mereka dengan tatapan yang sulit dijelaskan.
Kenzo berjalan keluar dari gerbang sekolah. Ia berniat ingin cabut tapi niatnya gugur saat melihat pak Seto satpam sekolah sudah berjaga di gerbang paling depan sambil memegang senjata pamungkasnya(baca:pentungan).
Sangat tidak mungkin jika harus menerobos.
Kenzo berjalan melewati setiap koridor. Kenzo melihat beberapa siswi makan dan duduk di koridor.
Kenzo menghampiri sekumpulan siswi tersebut.
"Ehm!"
Sekali deheman mampu membuat semua murid dari kaum hawa terpesona melihatnya.
'Megot pangeran gue jemput gue'
'Resiko jadi cecan, cogan pada nempel'
'Mimpi apa gue tadi malam'
'Sungguh nikmat Tuhan'Sekumpulan kaum hawa berbisik riang karena kedatangan Kenzo. Ini untuk pertama kalinya Kenzo menghampiri sekumpulan cewek centil yang selalu memuja namanya.
"Kenapa pada makan di bawah? Kantin kosong,"
"Kantin udah di booking Gathran," jawab salah satu murid.
"Balik aja ke kantin!"
"Tapi, Ken?"
"Gue yang booking untuk kalian!" Kenzo berjalan meninggalkan sekumpulan kaum hawa tersebut.
'Duh pahlawan gue'
'Pahlawan kesiangan gue'
'Pahlawan kelaparan gue' :v
'Pahlawan dadakan'
'Hidup dan mati gue'°etdah joms alay :v
***
Agatha tidak tahu harus berbuat apa. Gathran yang sebegitu usahanya untuk mempertahankan hubungannya dengan Agatha. Tetapi, Gathran juga tidak bisa membanta kemauan papanya yang menjodohkannya dengan anak dari rekan kerja papanya.
Saat Gathran ingin meraih tangan Agatha sekrumunan kaum hawa berlari menuju kantin untuk memperebutkan tempat duduk.
Gathran bangkit dari duduknya menghampiri siswi yang berlarian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...