#episode 30

7 3 0
                                    

Kenzo terbelalak. "Kakek?" Kenzo memandangi wajah papa dan mamanya bergantian.

Steffi mengangguk mantap. "Adnan Thanos." Steffi menghapus air mata anaknya. "Opa masih hidup."

"Dimana opa ma? Kenzo ingin bertemu dengannya." Steffi menggelengkan kepalanya.

"Opa kamu tidak ingin ada yang mengetahui keberadaannya dan opa kamu tidak ingin orang lain tahu bahwa kamu adalah cucu dari Adnan Thanos, opa kamu."

"Iya tapi kenapa pa?"

"Karena banyak yang menginginkan opa kamu. Kecerdasannya juga apa yang opa kamu punya. Tidak ada yang mengetahui bahwa opa kamu memiliki anak perempuan, yaitu mama kamu. Mama kamu adalah anak satu-satunya opa kamu. Tapi, musuh-musuh opa kamu hanya tahu bahwa opa kamu mempunyai anak laki-laki yang sebenarnya anak angkat yang sudah mereka bunuh yaitu papa dari Deren."

Kenzo membulatkan matanya. "APA?"

"Papa juga tidak banyak tahu permasalahan opa kamu. Papa tidak sempat menanyakan kepada papanya Deren. Tapi,  yang papa tahu opa kamu masih hidup."

"Kenapa opa tidak menemui kita?" tubuh Kenzo semakin bergetar.

"Karena opa tidak ingin nyawa kita dalam bahaya nak." ucap Steffi lembut.

"Kenapa? Apa opa seorang penjahat?" tukas Kenzo kesal.

"Kamu jangan bicara seperti itu. Opa adalah orang baik. Papa kamu sudah menjelaskan. Dan suatu saat kamu akan mengerti." ucap Steffi.

"Karena usia kamu yang sudah beranjak tujuh belas tahun. Papa takut cepat atau lambat orang-orang akan mengetahui siapa mama kamu dan keluarga kita. Papa tidak ingin kehilangan anak-anak papa."

Fahlevi meneteskan air matanya lagi. "Kenzo janji pa. Kita akan saling menjaga." ucap Kenzo memeluk papanya.

Mata Gathran terbelalak. "Kita?" ucapnya dalam hati.

"Lalu bagaimana dengan Deren pa? Deren tidak tahu kebenaran papanya. Dan jika musuh opa tahu bahwa Deren anak dari anak angkat opa yang orang lain tahu itu anak kandungnya. Apa nyawa Deren tidak dalam bahaya pa? Deren sendirian dirumah peninggalan papanya." ucap Kenzo melepaskan pelukannya.

"Itu sebabnya papanya tidak pernah memberi tahu orang lain tentang anaknya juga keluarganya. Alasan mama Deren menikah itu adalah permintaan papa Deren. Agar jika suatu saat terjadi apa-apa dengan papa Deren. Sudah ada orang yang menjaga Deren dan mamanya." Fahlevi menarik napas berat. "Sebelum papanya meninggal beliau berpesan untuk menyampaikan hal ini kepada Deren saat deren sudah berumur 17 tahun."

"Papa sudah pernah bertemu dengan papanya Deren?" Fahlevi menggangguk mantap. "Deren mulai beranjak 17 tahun pa. Apa tidak sebaiknya kita beritahu Deren pa?"

Fahlevi berpikir sejenak. "Bawak Deren kerumah kita." ucap Fahlevi tegas.

"Baik pa."

"Tentang hal ini. Papa minta jangan sampai ada yang tahu. Terutama kamu Diandra. Kamu sudah mendengar semuanya. Jadi, om harap kamu bisa menjaga rahasia ini juga."

"Siap om." ucap Diandra seraya memberi hormat.

"Ken, jemput Derennya dengan pak Heri ya." Kenzo menganggukkan kepalanya tanpa berkata apapun dan segera pergi menjemput Deren.

"Apa peduli gue?" Gathran mengangkat bahunya dan kembali ke dalam kamarnya.

***

Agatha yang baru saja selesai mandi duduk di balkon kamarnya dan memegangi boneka yang diberikan Kenzo.

"Gue pingin pakai baju ini juga." ucapnya sambil memegangi gaun yang dikenakan boneka itu.

Agatha'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang