"Aku tidak pernah berharap kamu mencintaiku juga. Tetapi satu hal yang pasti, aku tidak akan pernah berpaling darimu."
***
Dilihatnya si pemilik tangan mungil tersebut ternyata itu Agatha membuat Kenzo membulatkan matanya lebih sempurna.
Agatha mengisyaratkan agar Kenzo tidak bersuara dan tidak membangunkan Deren dan juga Eza yang sangat pulas tertidur.
Agatha menarik tangan Kenzo perlahan untuk segera pergi dari roodtop dan berjalab mengikutinya.
Kenzo mengikuti langkah kaki Agatha tanpa berkata sepatah duapatah katapun. Ia pasrah kemanapun ia di bawa asalkan bersama gadis itu.
Kenzo dan Agatha kini telah sampai di taman belakang sekolah. Mereka duduk di bangku yang berada di bawah pohon yang cukup rimbun.
Agatha menatap lekat manik mata Kenzo. Sementara Kenzo yang di tatap begitu merasa aneh sendiri.
"Gath, lo-"
"Ken, gimana kondisi lo?"
"Ba-baik!"
"Lo kenapa udah sekolah? Kan lo masih sakit?"
"Gu-gue bosan aja dirumah!"
"Tapikan-"
"Gue gak kenapa-kenapa kok!" Kenzo mengembangkan senyuman kepada Agatha. Ini merupakan kali pertama ia diperhatikan seorang wanita setelah mamanya.
"Lo kenapa keluar, Gath?"
"Gu-gue bosan!"
Kenzo tertawa kecil mendengar jawaban dari Agatha.
"Kenapa? Ada yang lucu?" Agatha mengerutkan keningnya.
"Mm.. Enggak. Gini, gak biasa-biasa lo bosan di dalam kelas. Bukannya lo makhluk Tuhan yang paling rajin belajar meskipun tidak ada guru? Terus kenapa bisa bosan?"
"Ya terus kenapa?"
"Bilang aja lo kangen sama gue. Makannya lo samperin gue!" celetuk Kenzo dengan pedenya.
"Dih, malas banget!" Agatha membuang pandangannya. Ia menatap fokus objek yang ada di hadapannya.
Kenzo memperhatikan raut wajah Agatha berkali-kali.
Rambut panjang yang tergerai berterbangan sesekali saat tertiup angin membuat Kenzo tidak henti-hentinya menatap Agatha.
Sementara Agatha tetap diam seperti memikirkan sesuatu yang ada dalam pikirannya.
"Gath?" Kenzo ingin memulai pembicaraannya setelah terjadi hening beberapa saat di antara mereka.
"Mm." jawab Agatha dengan pandangan tetap lurus kedepan.
"Gath?"
"Mm."
"Gath?"
"Apa si?"
"Kalau orang manggil lihati dong!"
Agatha memutar pandangannya menatap wajah Kenzo lalu kembali menatap lurus kedepan lagi.
"Lo ini kena-"
"Sstt.." Agatha meletakkan jari telunjuk kanannya ke bibir Kenzo. "Gue cuma minta lo temeni gue disini tanpa bicara apapun. Temeni gue dalam diam udah cukup!"
Kenzo mengibaskan tangan Agatha perlahan. "Asin Gath!"
"Bodo'"
"Oke oke. Kalau itu mau lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
Ficción General'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...