"Mencintai diam-diam atau mengubur perasaan dalam-dalam?"-Kenzo
***
Setelah menghantar Amellya pulang. Kenzo bergegas kembali ke rumah mengganti seragamnya.
"Bang Enjo ayo katanya mau belikan Kalla boneka balbie?" Carla merengek dan menarik-narik kaos yang dikenakan Kenzo.
"Iya sebentar sayang. Ma, mama!"
"Iya ada apa?"
"Ma Kenzo bawa Carla main ya ke toko boneka."
"Oh oke. Jangan pulang malam-malam ya. Ini kunci mobil mama. Kamu naik mobil mama aja nanti adik kamu masuk angin." Steffi memberikan kunci mobilnya.
"Makasih ma. Paling pengertian deh." Kenzo mengecup kening mamanya lembut.
"Berangkat dulu ya ma."
"Dada mama!" Carla melambaikan tangannya saat sudah berada di gendongan Kenzo.
"Tunggu. Gue ikut!" Gathran yang tiba-tiba muncul menggunakan kursi rodanya ingin ikut dengan Kenzo.
Gathran mendekati Kenzo dan sedikit berbisik. "Gue tahu akal-akalan lo. Lo manfaati Carla supaya bisa dekat dengan Agatha. Jadi gue harus ikut juga."
"Lo ngomong apaan? Gue mau ke toko barbie. Lo mau ikut juga? Lo yakin?" Kenzo melihat keadaan Gathran yang tengah duduk menggunakan kursi roda. Bagaimana Gathran tidak akan merepotkannya nanti? Ditambah lagi ia harus terus memantau Carla.
"Gathran kamu masih sakit sayang. Kamu jangan kemana-mana dulu ya. Papa kamu pesan kamu harus istirahat dulu. Dokter juga bilang begitukan tadi." Steffi mengelus puncak rambut Gathran dengan penuh kasih sayang.
"Tapi ma-"
"Lagi pula Kenzo hanya ingin membawa Carla ke toko boneka kok."
"Gathran bosan ma!"
"Iya mama ngerti. Tapi nanti kalau kamu kenapa-kenapa mama yang dimarah papa. Kamu mau?" Gathran menggelengkan kepalanya pelan.
"Kamu istirahat dulu ya nak. Biar cepat sembuh dan kembali lagi sekolah. Pasti teman-teman kamu juga rindu."
"Iy-iyaudah ma."
Kenzo merasa sedikit legah. Entahlah mungkin karena Gathran tidak ikut dengannya.
Gathran memincingkan matanya sedikit menatap tidak suka kepada Kenzo. Namun Kenzo tidak memperdulikan hal itu.
"Yaudah Kenzo pergi dulu ya ma."
"Hati-hati ya."
Kenzo melajukan mobilnya membelah jalan di perkotaan hingga akhirnya ia sampai dirumah Agatha.
"KAK ATHA." Carla berlari menghampiri Agatha yang tengah duduk didepan rumahnya.
"Eh Carla. Jangan lari-lari nanti jatuh." Agatha menangkap tubuh mungil Carla dan membawanya ke pelukannya.
"Hm keluarga berencana!" bisik Bryan yang tiba-tiba muncul yang masih menggunakan seragam sekolah dan tas yang masih bertengger di bahu kanannya.
Kenzo menyikut perut Bryan hingga membuatnya mengerang kesakitan.
"Baru pulang lo?" tanya Agatha.
"Eh iya kak. Mau kemana? Udah rapi aja? Bawak anak lagi. Sekalian latihan ya kalian berdua?" cerocos Bryan menggoda keduanya.
Kenzo hendak menyikut perut Bryan namun dengan cepat Bryan segera menghindar. "Lo lama-lama ketularan Eza ya suka lemes mulutnya." geram Kenzo.
Agatha hanya tersenyum menanggapi perkataan Bryan. "Ayo berangkat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...