"Aku mencintaimu disini
Dan kau mencintainya disana
Ini bukan cinta segitiga
Tapi ini cinta diwaktu yang salah" -Kenzo***
Pagi ini seperti biasa Kenzo bergegas untuk pergi ke sekolah. Selesai sarapan Kenzo berpamitan dengan kedua orang tuanya.
"Ma, Pa, Kenzo berangkat ya. Cus pak Her!" Kenzo berjalan mendahului.
"Siap tuan muda!"
"Tunggu sebentar!"
Kenzo berbalik saat langkahnya ditahan oleh Fahlevi. "Ada apa Pa? Uang saku udah. Baju udah rapi. Kenzo juga selalu tampan. Ceklis!"
"Pak Heri tolong ke bandara jemput dokter spesialis untuk Gathran jadi kamu Kenzo hari ini berangkat sendiri dulu ya."
"Yessssss I'm free!!!" ucapnya dalam hati.
"Siap Tuan! Saya permisi." Pak Heripun segera berangkat sesuai perintah dari Fahlevi.
"Oh ya Pa. Kunci motor Pa?"
"Ini. Ingat pesan papa ya!" Fahlevi memberikan kunci motor.
"Makasih Pa. Siap!!!"
"Dan jangan telat pulang!"
"SIAP!" Kenzo mengangkat tangan kanannya dan memberi hormat.
"Papa berangkat dulu. Oh ya ma, sepertinya papa besok pagi pulang. Jadi, mama terus pantau keadaan Gathran."
"Iya pa. Hati-hati ya!" Fahlevipun lebih dulu pergi hingga hilang di balik pada pintu.
Kenzo melangkahkan kakinya segera menuju sekolah dengan perasaan yang lebih baik tentunya. "Dah ma!"
"Ken, tunggu!"
"Ada apa ma?"
"Ini buat isi minyak dan tambahan jajan!" Steffi memberikan uang tambahan kepada Kenzo. Ia sangat kasihan dengan Kenzo yang sedang dapat hukuman dari papanya hingga uang sakunya harus dikurangi.
"Serius ma?" Kenzo terlihat senang dan tak percaya mamanya begitu mengerti dengan keadaannya saat ini. Belakangan ini Kenzo selalu coba mengirit pengeluaran apalagi untuk soal jajannya. Sudah beberapa hari belakangan ini juga Kenzo tidak menemui adik-adik jalanan yang biasa ia ajari membaca, menulis, dan berhitung. Kenzo juga sudah lama tidak membagikan buku-buku gratis untuk anak-anak itu.
"Iya sayang."
"Makasih Ma!" Kenzo mencium dan memeluk mamanya begitu erat. "Terbaik. Always love you! My mother like son!"
"Iya iyaudah sana berangkat gih. Ntar kamu telat."
"SIAP KOMANDAN!"
Steffi tersenyum bahagia melihat keceriaan Kenzo kembali. "Hati-hati ya!"
"Iya ma!" Kenzo berlari menuju parkiran motornya dan bergegas menuju sekolah.
***
"Pagi!" sapa Kenzo kepada teman-temannya saat sampai di parkiran motor.
"Tumben lo bawa motor. Udah bebas?" ejek Eza. Sementara Deren hanya tersenyum tipis melihat keduanya.
"Emang gue tahanan?" Kenzo membuka helm fullfacenya dan memperlihatkan wajah tampannya hari ini yang sangat ceria.
"Pak Heri gung gung gung gak kemari?" tanya Eza dengan tampang jailnya.
"Dia sedang dapat tugas jadi gue free tanpa dia. Oh ya tumben lo pada naik motor?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...