"Cinta itu seperti angin tidak terlihat
Tapi, aku yakin kau bisa merasakannya." -Kenzo~Agatha***
"Terus gimana lo sama Agatha?" celetuk Deren.
Kenzo yang tengah minum saat itu tersedak mendengar ucapan Deren.
"Gimana apanya?"
"Lo perjuangin Agatha sebelum lo menyesal. Dia juga udah putus sama Gathrankan."
"Tau apa lo?"
"Semua udah pada tahu. Mereka putus karena Gathran akan bertunangan dengan Fara."
"Tapi mereka masih saling mencin-"
"Lo juga cintakan?" timpal Deren. "Perjuangin. Setidaknya lo udah usaha."
"Apa gue gak jahat kal-"
"Apa lo siap kehilangan Agatha untuk yang kedua kali?" kali ini Deren menatap manik mata Kenzo yang juga menatapnya. "Gue pernah menyesal dan gue gak mau lo rasain apa yang gue rasain."
"Tapi, cinta tidak mengajarkan kita untuk menjadi pengemis." ucap Kenzo mantab.
Deren membuang napasnya kasar. "Lo lemah. Lo cowo harusnya lo yang mulai duluan."
"Menurut gue gak salah Ken. Lo juga pernah dekat sama Agatha. Malah gue pikir kalian bakal pacaran dan gue gak sangka Agatha bisa menerima Gathran gitu aja. Padahal mereka tidak pernah terlihat dekat." sambung Eza.
Kenzo tampak berpikir. "Apa lo mau dijodohi juga?" celetuk Deren.
"Ya enggaklah. Gue yang nentuin jalan hidup gue. Gue yang jalanin, gue juga yang ngerasain." sanggah Kenzo.
"Keputusan ada ditangan lo." sambung Deren. "Gue ke toilet dulu." Derenpun berjalan menuju toilet yang ada didalam kantin.
Kenzo tampak memikirkan perkataan Deren barusan. Entahlah, ia bingung harus berbuat apa.
"Ken stt.. Deren kok bisa suka sama Nadira ya?" bisik Eza.
Kenzo hanya mengangkat bahunya. "Emang cantik si Dira tampilannya juga udah kayak cewe pada umumnya." sambung Eza.
"Ngomong apa si lo. Sebenarnya Nadira pernah cerita ke gue. Pas gue lihat dia sedih. Berarti orang yang selama ini dia ceritain ke gue itu sahabat gue sendiri, Deren."
"Kok lo gak pernah bilang?"
"Guekan udah janji buat tutup mulut." Kenzo menyeruput minuman Eza tanpa Eza sadari.
"Gak asik ah kalian berdua banyak rahasianya." Eza mendengus kesal ternyata selama ini ia banyak ketinggalan berita.
Sementara itu Agatha dan teman-temannya tengah asik menggoda Nadira saat Azra menceritakan apa yang ia lihat tadi.
"Lo pada salah paham!" tukas Nadira.
"Aduh cecan satu ini pakai malu-malu akuin. Kalian udah jadiankan?" goda Cansa.
"Jadian apaan? Enggak."
"Cerita dong Dir kenapa lo bisa diantar Deren. Karena yang gue tahu Deren itu kaku banget orangnya." seru Agatha.
"Oke gue ceritain yang sebenarnya tapi janji jaga rahasia gue ya?"
"Oke."
Nadirapun mulai menceritakan kisahnya dengan Deren."Apa? Kenapa lo gak dukung usaha Deren?" tanya Azra.
"Ya gue maunya gitu. Tapi gue gak mungkin mendahulukan urusan pribadi gue daripada keluarga gue. Papa gue satu-satunya orangtua yang gue punya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha's
General Fiction'Gue tahu seberapa pandai lo dalam sembunyikan luka, tapi mata lo gak bisa bohongi perasaan lo sendiri Gath. Mungkin gue bukan orang yang bisa buat lo bahagia. Tapi gue adalah orang yang gak bisa lihat lo terluka. Yang perlu lo tahu! Bahagia lo bah...