11

29.9K 2K 39
                                    

Orang yang sering menghina orang lain adalah orang yang merasa kurang puas dengan dirinya sendiri.

«»«»«»

HARI ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Juli. Pasalnya dia harus ke sekolah baru nya dengan menaiki angkutan umum. Ingat! Ini pertama kalinya Juli naik angkot dan berdesakan dengan orang-orang.

Ini semua gara-gara Julian! Nyebelin banget sih! Masa dia naik mobil sedangkan gue naik angkot, mana uang jajan dikit banget lagi, batin Juli kesal.

Beberapa menit kemudian, angkot yang Juli naiki berhenti. "Neng, beneran di sini sekolah nya?" tanya supir angkot tersebut.

"Iya pak, ada apa ya?" tanya Juli bingung.

"Sekolahnya elite bener dah neng. Tapi kok si eneng naik angkot yak?" tanya supir itu.

Juli merutuki nasibnya yang sial. Sudah naik angkot, ditanyai pula lagi sama supirnya. "Ee ... gini pak, saya kan nggak pernah naik angkot tuh, jadi saya iseng aja gitu nyoba naik angkot," jawab Juli asal.

"Oh, bapak kirain eneng nggak punya uang buat naik taksi," kata supir angkot tersebut.

Pas nih, nusuk banget, batin Juli. "Ya udah pak, saya turun ya pak, ini ongkosnya." Juli memberikan uang lima puluh ribu kepada supir tersebut.

"Ini beneran neng?" tanya supir itu.

"Kurang ya pak? Saya nggak pernah naik angkot soalnya jadi nggak pernah tau tarif nya." Juli kembali mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Nggak neng, ini lebih banget, bapak nggak punya kembaliannya," kata supir itu.

"Oh, kirain, ya udah ambil aja pak."

"Makasi neng."

Juli segera pergi menuju sekelohnya. Masih sama seperti seminggu yang lalu, namun kali ini terlihat lebih bagus, mungkin karena waktu itu Juli hanya sekedar melihat saja.

Juli mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian sekolah, tanpa melihat ke arah depan. Hal itu menyebabkan, Juli menabrak seseorang.

"Aww!" rintih gadis bernama Angela dengan pakaian yang super kekinian. "Lo punya mata nggak sih?" tanya Angela marah. Padahal yang jatuh hanya Juli.

"Maaf," ucap Juli sambil berdiri.

"Lo anak baru?" tanya Angela.

"Anak baru aja belagu," komentar Vanessa, gadis yang berada di sebelah Angela.

Baru saja Angela ingin mendekat ke arah Juli, gadis itu dihentikan oleh Rere temannya.

"Udah deh Ngel, mending lo tahan dulu emosi lo. Sekarang kan kita mau nyamperin doi lo," kata Rere.

"Oh iya, lo beruntung kali ini," ucap Angela. "Udah yuk guys, kita cabut!" Mereka pun pergi.

"Makhluk macam apa itu?" gumam Juli sambil bergidik ngeri.

Gadis itu kembali melangkahkan kakinya. Kelas gue di mana ya? batin Juli bingung. Juli mengedarkan pandangan ke beberapa pintu di hadapannya.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Juli menengok. Seorang lelaki jangkung berdiri di belakang gadis itu.

"Kamu murid baru?" tanya lelaki bernama Julio itu dengan ramah.

"Iya," jawab Juli canggung.

"Bingung nyari kelas?" tebak Julio.

Juli Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang