Budayakan vomment sebelum baca! Aku kecewa banget karena vomment part kemarin menurun.
••••••
Semua orang punya masalahnya masing-masing, jadi kalian jangan membenci orang itu sebelum mengetahui masalah mereka
••••••
Kini semakin hari, Julian dengan Julia menjadi sangat dekat. Banyak rumor yang dibicarakan setiap orang di sekolah tentang mereka. Sampai pada akhirnya, rumor bahwa Julian sudah menikah pun mulai tersebar.
Saat Juli melewati koridor, tanpa sengaja ia mendengar beberapa orang tengah membicarakan rumor pernikahan Julian.
"Eh, eh, tau nggak, kata orang tua gue nih, Julian itu udah nikah," ujar gadis dengan rambut bergelombang. Mendengar hal itu membuat jantung Juli berdetak lebih cepat. Gimana kalau mereka tau tentang pernikahan aku? batin Juli.
Dua teman gadis itu memasang ekspresi terkejut, "sama siapa? Yahh! Cogan sekolah ini berkurang."
"Gue nggak tau, ortu gue nggak ada bilang," jawabnya.
"Pasti lah sama Julia," celetuk gadis lainnya.
Juli yang mendengar itu mendadak menjadi kesal. Ih, Julian tuh nikah sama aku! Bukan sama Julia! Dasar pelakor, batin Juli kesal.
Gadis yang lain mengangguk setuju, "iya, pantesan aja mereka selalu deket sekarang."
Setelah muak mendengar percakapan para gadis itu, Juli memutuskan berjalan menuju kelasnya. Tanpa sengaja dia menabrak Julian yang sedang bersama Julia. Sudah seminggu ia tak bertemu dengan Julian, karena ketika Julian pulang, Juli sudah mengunci pintu di kamarnya dan ketika Juli berangkat, Julian sudah pergi duluan. Jadi tak ada waktu bagi mereka untuk bertemu.
"Maaf," kata Juli lalu berjalan pergi begitu saja.
Julian menatap punggung Juli yang mulai menjauh.
"Kamu suka kan sama Juli?" tebak Julia.
Julian terdiam.
"Kalau kamu suka, ngapain kamu selalu ada di samping aku? Seharusnya kamu ada di samping dia," ujar Julia.
"Tapi kamu lebih butuh aku daripada dia, kamu juga sahabat aku," jawab Julian.
"Dari jawaban kamu, kamu berarti membenarkan kalau kamu suka sama dia," kata Julia. "Kenapa kamu nggak jelasin semuanya? Kenapa kamu nggak jelasin kalau kita ini nggak lebih dari sebatas sahabat?"
"Mungkin nanti," jawab Julian.
"Nanti kapan? Setelah dia udah pergi sama Julio?" tanya Julia.
"Terus kamu mau aku deket sama temennya Julio gitu? Kamu mau aku deket sama orang yang kamu benci?" tanya Julian.
"Pada awalnya aku emang nggak suka sama Juli, karena dia udah ngerebut Julio dari aku, tapi semakin ke sini, aku semakin sadar kalau bukan Juli yang ngerebut Julio, tapi Julio yang pergi dari aku. Aku udah berusaha ngelupain semuanya," jelas Julia.
"Ngelupain semuanya nggak bakalan nyelesaiin masalah," ujar Julian.
"Aku bakalan nyelesaiin masalahku nanti," kata Julia.
"Dan aku bakalan ada di samping kamu sampai masalah kamu selesai." kata Julian.
Julian dan Julia pun pergi menuju kelas mereka. Mungkin sekarang kalian hanya bisa memandang bahwa Julia dan Julian sangat menyebalkan. Namun, ketika kalian mengetahui masalah yang menyelimuti antara mereka. Kalian akan sadar bahwa di sini, mereka semua benar-benar tersakiti.
••••••
Maunya next panjang, tapi karena part sebelumnya vommentnya dikit, aku pendekin deh.
Kalau lupa vomment, vomment langsung yaa!
10-01-2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Juli
Ficção AdolescenteCERITA TELAH DITERBITKAN Twins Month [2] : Juli Valeria Alexis Juli, ditinggalkan oleh cinta pertamanya dan memutuskan untuk menyembunyikan sakit hatinya dibalik senyum yang ceria. Julian, ditinggalkan sahabat yang amat ia cinta dan memutuskan untuk...