23 (B)

29.1K 2.2K 306
                                    

Wattpad udah nggak error lagi, bagi yang nggak bisa baca tadi, silahkan baca ya! Dan yang tadi nggak vomment gara-gara wattpad eror, tolong di vomment. Vomment banyak bakalan aku next yaa

•••••

Sebenarnya hatiku memilihmu, tetapi otak ku terus saja menyuruhku untuk tidak egois dengan memilihmu

•••••

"Kenapa sih Kak Julian tiap hari nganter aku? Walaupun kita dulunya sahabat, tapi sekarang kan kita baru-baru deket. Jadi aku ngerasa nggak enak," ujar Julia saat turun dari motor Julian.

"Lagian aku nggak ada kerjaan. Kalau aku pulang cepet, nanti ketemu Juli lagi," kata Julian.

"Emang kenapa kalau ketemu Juli?" tanya Julia.

"Aku ngerasa dia lagi nggak pengen ketemu aku," jawab Julian.

"Ck, itu perasaan kakak aja kali. Kenapa nggak tanya langsung aja?" tanya Julia.

"Udah keliatan tau," jawab Julian.

"Sok tau, nanti kalau dia malah pengennya kakak ada di deket dia gimana? Tanyain aja gih!" pinta Julia.

"Dia juga udah sama Julio," jawab Julian.

Julia yang tadinya hendak berkata, kini malah terdiam.

"Maaf," jawab Julian.

"Nggak papa," jawab Julia.

"Aku bakalan nyuruh Juli buat jauhin Julio, tapi nggak sekarang, karena dia lagi sendiri dan kebetulan Julio dateng disaat dia lagi sendiri," ujar Julian.

Julia sudah tau alasan Julian sejak lama, makanya Julian terus-terusan mengulur waktu, dan membuat Julia tidak mempunyai kesempatan untuk mengatakan semuanya kepada Julio.

"Aku juga nggak butuh Julio lagi, aku udah bisa untuk bertahan sendiri, apalagi ada kakak. Kakak itu sahabat terbaik aku dan kalau kakak ada di samping aku, itu udah lebih dari cukup," kata Julia.

"Dan aku nggak bakalan bisa di samping kamu terus, aku nggak bisa terus-terusan nyakitin Juli. Makanya aku bakalan nunggu kamu siap buat ngungkap semuanya, dan setelah kamu siap, aku bakalan nyuruh Juli ngejauh dari Julio. Aku bakalan mastiin Julio bakalan bertanggung jawab untuk semuanya. Dan kalau saat itu tiba, aku sama kamu nggak bakalan bisa sedeket ini lagi. Aku bakalan fokus ke Juli, dan mungkin bakalan ngelupain kamu," ujar Julian.

Ucapan Julian membuat Julia merasa takut. Takut jika Julian tidak ada di sampingnya, ia akan benar-benar rapuh.

"Aku takut kalau semuanya nggak sesuai sama apa yang kakak recanain. Aku takut kalau nantinya aku bakalan kembali sendirian. Makanya sampai sekarang aku masih belum yakin buat ngasi tau ke dia semuanya," kata Julia.

Julian memegang bahu Julia dengan kuat, "kamu harus yakin! Julio itu harus tanggung jawab!" kata Julian sambil menatap manik mata Julia.

Julia mengangguk.

"Ya udah, sekarang kamu masuk gih!" pinta Julian.

Julia pun masuk ke rumahnya.

Padahal hari ini Julian sangat ingin berkunjung ke rumah Julia dan bertemu Freya. Tapi karena Julian tahu bahwa hari ini Julia butuh waktu sendiri untuk memikirkan masalahnya, lelaki itu memutuskan untuk pulang.

•••••

Juli memegang perutnya yang sedari tadi meminta jatah makanan. Seharusnya ia tadi berhenti di tempat makan atau minimarket untuk berbelanja, tapi karena tak enak dengan Julio yang sedang buru-buru, jadi Juli membiarkan saja perutnya kelaparan.

Juli Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang