"Selamat datang tuan, mau pesan makanan apa?'' Seorang wanita dengan pakaian maid, rambutnya twintail blonde menyapa Roger dan Clint ketika mereka diambang kapal.
"Kapal oleng kapten!'' Sentak Clint nyaring. Membuat seisi kapal menoleh padanya.
"Oh nona, dia bukan temanku,'' Roger tidak tahan malu, ia mengibaskan tangannya berkali-kali mengisyaratkan jika Clint bukan temannya.
Akhirnya Clint memilih tempat duduk didekat jendela, agar bisa memandangi laut dan kecantikan alam ciptaan Tuhan terutama gadis twintail tadi. Dia sungguh menarik. Kulitnya mulus dan bersih bagai sinar yang menerangi malam.
"What's your name dear? '" tanya Clint ketika gadis itu datang membawakan buku menu.
"Layla,'' jawabnya ramah sambil membenarkan tali kutang yang memble, maklum saja Layla bukanlah gadis kaya yang bisa memborong kutang mahal.
"A sweetest name ever i heard.''
Si anjay ini penuh pesona juga, batin Roger. Jika begini harusnya dia sudah memiliki istri. Entahlah mana ada wanita yang mencintai pria pengangguran macam dia.
"Oke aku mau sate padang, dan bung tua ini nasi goreng saja. Bon nya berikan padaku biar aku yang bayar,'' kata Clint sambil meletakkan topi koboynya diatas meja. Ia terkekeh puas memandangi Roger karena ia memanggilnya dengan panggilan ''bung tua'' tanpa pernah melupakan makanan kesukaan Roger ketika mereka di akademik dulu, sementara Roger meniupkan asap rokok padanya hingga Clint terbatuk. Banyak gaya, pikirnya.
'"Ini tuan pesanannya,'' Layla datang dengan sepiring sate padang dan nasi goreng kremes tanpa air minum.
"Lho mbak, minumnya mana?'' Tanya Clint heran, pelayan memberikan makan tanpa minum.
"Minum saja air laut,'' jawab Layla. Ia jengah pada om-om tua keladi yang mengganggu macam itu. Kemudian Layla segera berbalik dan melanjutkan pekerjaannya.
Tidak terima diperlakukan macam itu. Bagaimana bisa, seorang tampan rupawan ditolak pelayan restoran macam Layla? Sontak saja Clint menarik lengan wanita itu hingga mereka berdekatan. Jeng jeng jeng jeng....sementara Roger hanya memijat kening, ini adegan bollywood yang membosankan, batinnya.
"Ayolah Clint, pikirkan bisnis kita. Biarkan Layla bekerja,'' Roger membuyarkan lamunan Clint yang sudah berada ditaman suram tanpa bunga....
'"Oh oke, sampai mana kita tadi?'' Tanya Clint sambil melepaskan lengan Layla. Kemudian ia memandangi wajah Layla dengan seksama, lalu turun ke dadanya sekedar membaca name tag 'Nur Layla' untuk mengukir namanya dihati.
Baiklah namanya sangat Asia, sepertinya sangat bertolak belakang dengan Clint dan Roger. Clint pikir, jika ia jatuh cinta pada Layla, ini akan menjadi perbedaan budaya. Cukup rumit.
"Baiklah koboy, kau tahu putri raja di ML? " tanya Roger perlahan.
"Apah? Gila kau mau ML dengan putri raja,'' sontak Clint terkejut dan berdiri dari kursinya. Lagi-lagi membuat seisi awak kapal menoleh padanya.
"Sstttt...tahan dulu,'' katanya panik. Bagaimana tidak? Teriakan Clint tadi memberikan nilai bahwa Roger hendak melakukan perbuatan Zinah laknatulloh dihadapan para awak kapal. Sial, batinnya.
"Oh maaf, ya aku tahu. Kabarnya raja dan ratu memiliki putri bernama Freya. Aku tidak pernah melihatnya lantaran TV di rumahku cuma ada scvv aja yang berlambang lele terbang.'' Clint mulai tenang dan membayangkan bagaimana rupa putri Freya tersebut. Kemudian ia bergidik ngeri pasal mengingat Cyclops yang dikutuk menjadi jin botol macam itu. Kalau mati tinggal botolnya saja. Sangat tidak berkelas.
'"Aku tidak menyukainya, dan aku yakin penjuru kerajaan juga membencinya,'' jelas Roger membuyarkan lamunan Clint jika putri raja itu seharusnya sangat dicintai.
"Loh gimana bisa? Bukankah semua orang mengagumi Freya?'' Tanya Clint penasaran.
"Kau jangan terkejut, karena dunia ini berada diatas tipuan,'' jawab Roger sambil mengepulkan asap rokoknya berbentuk donat.
"Aku jadi kasihan padanya, dia merasa dicintai sepenuhnya. Padahal dia dicintai seperlunya.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobile Legend Series
HumorBernama Freya. Cantik memang aku akui, usia muda pun ia miliki. Freya tinggal disebuah kerajaan besar bernama Land of Dawn. Sifat angkuh membawa sebuah malapetaka bagi dirinya sendiri. Ia pikir semua orang mencintai seutuhnya, padahal mereka hanya m...