Bernama Freya. Cantik memang aku akui, usia muda pun ia miliki. Freya tinggal disebuah kerajaan besar bernama Land of Dawn. Sifat angkuh membawa sebuah malapetaka bagi dirinya sendiri. Ia pikir semua orang mencintai seutuhnya, padahal mereka hanya m...
Hay.... untuk sampulnya sengaja pake info user dari mobile legend. Masih master sih hihhi. Makasih buat teman-teman yang udah ikutan baca, maksih lagi buat yang kasih ⭐ maaf kalo noob.
*** Sore itu sesampainya mereka di Asrama tank, Clint segera memasukkan Lolita kedalam ruang medikal. Para ahli medis memeriksa keadaan Lolita. Sementara Freya hanya duduk di kursi tunggu dengan tangannya yang masih bertautan dengan Clint.
Baru kali itu, Clint melihat wajah kerajaan Freya benar-benar tidak memiliki kehidupan, seolah dunia telah runtuh, padahal ia pernah berkata pada Freya bahwa kaulah duniaku. Tapi tidak kali ini.
"Freya,'' panggil Clint dengan hati-hati.
Sementara yang dipanggil hanya diam menerawang pada selebaran kertas yang ia temukan dijalan.
"Freya tau gak bedanya garuda sama kamu?'' Clint membuka topik siang ini.
Freya masih diam.
"Kalau garuda didadaku, kalau kamu dihatiku.''
Astaga Clint merasa serba salah baru kali ini ia mengerti marahnya wanita itu mengerikan.
"Eh Freya nonton bola gak? Selain bawa kartu merah dan kartu kuning, untuk menghindari cidera, wasit juga membawa kartu sehat dari Jokowi.''
Freya masih diam. Clint sontak menjadi kaku macam kanebo kering.
Freya diam seribu bahasa, mata indahnya begitu memancarkan kepedihan. Bukan pertama kalinya ia merasa dibuang sembarangan. Tapi mengapa tidak ada yang mencintai dirinya dengan tulus.
Daun mapple berguguran diantara akademik, tertiup angin hingga menyapu kaki jenjang mantan duta shampo lain yang kalah saing. Akademik tank ini lokasinya sangat dekat dengan kerajaan, dari tempatnya duduk, Freya bisa melihat halaman istana. Semuanya tampak begitu indah tanpa dirinya sekalipun.
"Clint,'' Freya membuka suara.
"Ya,'' Clint menjawab dengan penuh antusias.
"Jawab aku jujur, apakah sebulan ini mereka tidak mencariku?'' Tanya Freya mengintimidasi Clint.
"Nganu...mereka mencarimu,'' Clint terbata.
Mendengar jawaban Clint, ia tidak percaya. Freya tahu bahwa Clint selalu menghibur dirinya. Bahkan untuk saat ini ia tidak ingin pulang sama sekali karena melihat foto duta shampoo lain digantikan oleh Rafaela, sang support berambut emas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak kepergian Freya, shampo lain memerlukan sorang model karena produk itu tidak bisa berhenti mempromosikan varian terbaru hanya karena sang model hilang. Mereka akhirnya merekrut Rafaela dari akademik support. Melihat bakatnya yang mumpuni maka shampo lain membuat kontrak dengan Rafaela.
"Aku bahkan tidak tahu jika ada yang menggantikan posisiku sebagai duta shampo lain, juga sebagai anak raja.''
Clint termenung, ia tidak bisa menimpali sepatah kata pun. Memang benar adanya, Rafaela memiliki posisi Freya dari semua sisi. Tapi perlu kalian tahu, posisi ini tidak akan berubah. Batin Clint menggenggam jemari Freya.
