Tugas Berbatas Waktu - Ibu Guru

475 18 0
                                    

"Apel merah yang selalu memabukkan diriku."

Mereka, Zilong dan Alpha berhenti berkelahi memperebutkan apel Miya tatkala apel itu berhenti menggelinding dibawah kaki seorang wanita. Kaki jenjang itu memakai heels tujuh senti berwarna hitam berkilau. Dilihatnya dari ujung kaki dan berhenti tepat diwajah wanita itu.

"Hei anak-anak, tunjukkan aku kelas fighter."

"Freya?!''

Alpha dan Zilong terkejut melihat penampilan Freya yang sudah seksi lagi. Pasalnya beberapa waktu lalu setelah diusir dari kerajaan ia nampak bagaikan kuli panggul pasar minggu.

"Biasa aja keleus gausah terkejut melihat kecantikan Freya. Namanya juga bunga, kalau ada yang merawat pasti cantik lagi.''

Si rambut pirang itu menguncupkan bibirnya minta di sosor bang.

"Bentar deh princess,'' sela Alpha.

"Freya!,'' balas Freya membenarkan namanya.

"Iyaa Freya. Tadi situ bilang anak-anak? Mana ada pe kita punya anak?'' Nada bicaranya macam orang Indonesia timur.

"Kalian akan jadi anak muridku, bu Fany bilang kalau kelas fighter kekurangan tenaga pengajar. Jadi aku akan mengajar disana,'' jawab Freya menjelaskan pada Alpha.

"Tapi aku sudah jadi guru di kelas tersebut,'' Zilong mengelak dan segera berdiri mensejajarkan dirinya dengan Freya. Tidak mau kalah.

"Ya memang tapi mereka butuh fighter murni.''

Dipikir-pikir bolehlah jika Freya mengajar, itu akan mempermudah Zilong mengambil chip dalam tubuh Freya. Semakin dekat semakin baik.

"Anak-anak, mulai hari ini Freya akan mengajar di akademi fighter, kalian pun tahu Freya adalah alumni sekolah ini lima tahun lalu, tolong kalian antar bu Freya ke kelas fighter," Fany datang dari belakang Freya dan memecah keheningan diantara mereka.

"Zilong saja bu, aku ada urusan,'' Alpha tampak malas mengantar guru baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zilong saja bu, aku ada urusan,'' Alpha tampak malas mengantar guru baru. Ia pun mencari alasan.

"Alpha yang sopan dengan bu guru!'' Sela Fany.

"Oi permen Lolita, kau masih punya urusan denganku,'' Alpha pun berlari begitu melihat Lolita lewat sambil membawa palu berukuran besar.

Ini adalah hari pertama mengajar. Sebenarnya bukan karena kekurangan uang ia mencari pekerjaan baru, tetapi karena Freya terlalu bosan di rumah untuk menikmati kemewahan yang diberikan Clint padanya. Tapi Clint sendiri jarang pulang. Akhirnya ia mendaftarkan diri menjadi tenaga pengajar, toh Freya pun alumni akademi fighter, akan mudah untuknya mendapatkan pekerjaan sambil terus berpromosi produk Clint pembersih kaca dan soClint lantai varian terbaru.

Akhirnya hanya tersisa Zilong dan bu Fany, akhirnya Zilong mengantar Freya menuju kelas fighter. Agak malu-malu yah, karena wanita disebelah Zilong yang sempat ia goda waktu itu ternyata sekarang menjadi gurunya sendiri.

"Bu Freya, aku minta maaf soal kejadian waktu itu.''

"Jadilah murid teladan, maka aku akan mengampuni dosamu,'' jawab Freya dingin.

'What? Dosa? Aku bahkan tidak tahu rasanya seperti apa'

Zilong pun berhenti sejenak setelah ia menunjukan kelas fighter pada Freya. Ia begitu berpikir keras, menganai dosa yang telah ia perbuat.

***
Setelah mengantar Freya, Zilong bergegas menuju kamar Miya. Entah guru macam apa yang menghampiri kamar muridnya malam-malam begini.

Tok..tok..tok..

"Miyaaaa...Miyaaa....buka pintunya,'' Zilong mengetuk dan memanggil namanya dengan keras.

"Apalagi?'' Ketika Miya membuka pintu, Zilong menerobos masuk.

"Dia disini!''

"Dia? Dia siapa?''

"FREYA!"

Miya tampak begitu terkejut mendengar nama itu disebut. Entah apa yang dipikirkannya namun senyuman itu tampak mengambang dari bibir Miya, membuat Zilong luluh lantah dihadapannya.

"Apa dia tinggal di asrama?''

"Entahlah sepertinya tidak, dia punya pacar seorang pengusaha, mana mungkin ditinggalkaanya.''

"Operasi kita akan dimulai besok.''

TBC

***

Akhirnya naik lagi ke epic 😂 okey aku bersemangat untuk update.

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang