Retreat - Tembok derita

333 12 3
                                    

Tubuhnya kehilangan berat badan cukup banyak, wajahnya semakin tirus, tulang pada pergelangannya pun terlihat menonjol. Rafaela nampak sangat menderita, bukan karena ia dalam penjara tetapi ia menderita karena rasa dendamnya. Hatinya menjadi dengki.

Dalam tembok derita, aku menebus dosa. Dalam tembok derita menjadi nara pidana. Dalam tembok derita, jauh dari orang tua, dalam tembok derita tak akan dapat ku lupa. 🎵

Begitulah sound track pada bagian ini. Sangat menggambarkan penderitaan peri tersebut.

"Rafaela, ada yang ingin bertemu denganmu.''

Rafaela terbangun dari lamunannya. Kemudian mengikuti langkah penegak hukum yang berjarak dua langkah didepannya.

"Kepala rumah sakit?!'' Rafaela terkejut. Tidak disangka atasannya menemui dirinya.

"Duduklah,'' pintanya ketika ia melihat Rafaela.

"Suatu kehormatan dikunjungi oleh anda, Pak. Aku hanya seorang bawahan.''

"Jangan begitu, masa pake atasan tapi gak pake bawahan?''

"Aish...maksudnya bukan pakaian, tapi ...''

"Sudah santai saja. Kenalkan ini pengacara yang akan membantumu dalam kasus,'' Pak kepala rumah sakit memperkenalkan orang disampingnya.

Pria itu tersenyum dan menjulurkan tangan pada Rafaela. Rambutnya yang pirang begitu berkilau, tidak ada rambut bercabang apalagi cinta bercabang, abang nan pulang menanam cinta bercabang-cabang🎵. wajahnya sempurna tanpa jerawat dan tidak ada kumis tumbuh disana, mulus. Aroma tubuhnya harum khas pewangi setrika. Rapihkan biang ya biangnya tri in wan🎵.

"Alucard.''

Si tampan itu memperkenalkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si tampan itu memperkenalkan dirinya. Sementara Rafaela hanya terpesona menatap keindahan alam yang Tuhan ciptakan. Kemudian Alucard meraih jemari Rafaela yang sedari tadi tidak merespon perkenalannya karena yaa tentu saja pengacara tampan lulusan sarjana fighter.

"Ah iya maaf, aku Rafaela,'' balasnya kikuk.

"Aku sudah mempelajari kasusmu bersama kepala, semuanya akan aman. Jadi kapan kau akan disidang?''


Pak hakim dan pak jaksa, kapan saya akan disidang? Sudah tiga bulan mendekam belum juga ada panggilan. 🎵

Lagi-lagi soundtrack itu terngiang dikepala Rafaela.

"Besok jam dua siang. Tolong bantu bebaskan aku. Oiya pak, aku tidak bisa membayar pengacara,'' jawab Rafaela lirih. Ia hanya kerja magang.

"Tidak masalah, Alucard adalah kemenakan saya.''

Ih wow...Dunia terlihat tidak adil. Dia tampan rupawan, pekerjaannya bagus dan keluarganya bermartabat. Ya tentu saja Alucard cocok menjadi kemenakan kepala rumah sakit yang berwibawa itu. Sedangkan dirinya hanya pekerja magang yang tinggal di mes belakang rumah sakit, dia miskin, kurus dan dipenjara.

***
Senin, 22 Desember. Sidang kasus penipuan kerajaan oleh Rafaela telah dibuka. Rafaela ditemani Alucard sang pengacara tampan, dikursi ujung sudah ada Roger dan jaksa penuntut Yi Sun Shin. Hakim yang menengahkan kasus kali ini adalah Tigreal dengan jubah keadilan yang selalu ia kenakan. Karena keadilan itu mahal harganya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalkan saya Tigreal berlaku semagai hakim, dengan ini menyatakan kasus dibuka,'' Tigreal berdiri diatas podium dan membuka kasus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Perkenalkan saya Tigreal berlaku semagai hakim, dengan ini menyatakan kasus dibuka,'' Tigreal berdiri diatas podium dan membuka kasus.

Hadirin ramai di ruang sidang, karena kasus ini cukup menggemparkan seluruh kerajaan sampai ke pelosok. Tentu saja Raja dan Ratu duduk paling depan.

"Saya menuntut saudari Rafaela dengan tuduhan penipuan pada kerajaan dan melarikan diri dari tanggung jawab pesta pora. Akibatnya saudari Rafaela telah mencoreng nama baik kerajaan dan tentu saja merugikan pihak kerajaan. Saya ingin Rafaela dicabut semua bulu sampai botak,'' jaksa Yi memulai kasus dengan transparan. Ia memang hebat dalam menyudutkan orang.

Semua hadirin turut meringis ketika jaksa Yi menuntut Rafaela cabut bulu sampai botak. Sakitnya tidak terduga. Sama saja seperti hukum mati dalam kerajaan Land of Dawn.

"Saya membela, Rafaela melakukan tindakan tersebut atas kesepakatan bersama putri raja. Karena putri raja takut jika Rafaela memilih kekasihnya. Maka putri mau bertukar posisi. Saya membela Rafaela tidak bersalah,'' Alucard berdiri sambil membacakan pasal yang ia pegang.

Hakim Tigreal terlihat menimbang kedua pernyataan tersebut. Agak lama sampai ia meminta saksi pada jaksa penuntut.

"Apa ada saksi?''

"Ada, saya sebagai saksi. Saya Roger tangan kanan kerajaan telah menyaksikan semuanya dengan terang-terangan.''

"Tidak bisa bung! Pihak penuntut tidak boleh menjadi saksi. Itu jelas tertera pada peraturan perundang-undangan,'' Alucard membantah keras. Ia tidak setuju jika Roger menjadi saksi. Pria ini sangat percaya diri ia akan memenangkan pengadilan.

Roger terlihat bingung. Siapa lagi yang harus menjadi saksi. Tetapi jaksa Yi sangat tenang. Pembawaannya sungguh tanpa expresi. Sementara Raja dan Ratu menjadi naik darah. Bagaimana bisa Rafaela menemukan pengacara yang begitu cerdas.

"Saya bersedia jadi saksi,'' dari bangku penonton berdirilah seorang laki-laki. Warga biasa yang diundang hadir dalam pesta pora.

"Saya juga.''

"Saya hadir dalam pesta pora.''

Hampir semua laki-laki yang ada disana berdiri. Rafaela dan Alucard tersudut lagi.

Sial

***
TBC

Maaf ini agak panjang, soalnya ada lirik lagu 🎵 itu author sampe buka youtube buat nulis liriknya 😂 dangdutan bray 😂😂

Maaf juga karena author bukan orang hukum, jadi pasal-pasal penuntutan nggak ditulis. Proses persidangan juga cuma basic dari drama koreya yg sering ditonton 😂 udahlah maafin aku 😳

Jangan lupa putar nusiknya diatas yah 😍🎵🎵🎵🎵🎵

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang