Harta karun Bane - 360 derajat

227 15 9
                                    

"Jika sudah membuka isinya, segera temui aku.''

Miya dengan semangatnya menuju lokasi, berbekal maps yang ditentukan si pengirim paket tersebut ia berjalan sambil membawa isi paket dengan tangan kirinya yang ternyata hanya sebesar pentolan pulpen. Agar tidak salah jalan ia membuka ponsel untuk melihat peta digital itu. 

Baru kali ini memang ada seseorang yang mengajak Miya bertemu di Kuburan Cina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru kali ini memang ada seseorang yang mengajak Miya bertemu di Kuburan Cina. Agak meragukan sebenarnya ini pertemuan penting atau sebatas ziarah kubur? Miya mendengus beberapa kali.

"Hei.''

Seseorang menyapa Miya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum. Miya sempat mengerjapkan matanya berkali-kali, bukan sakit mata sih, hanya saja dia begitu terkesima dengan seseorang yang ada dihadapannya kini. Orang yang dikenalnya, si pangeran ekor kuda bernama Zilong dengan baju barunya membuat siapapun terpesona.

Miya melebur menghamburkan pelukan hangat untuk pria yang membuat perasaannya campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miya melebur menghamburkan pelukan hangat untuk pria yang membuat perasaannya campur aduk. Kadang benci karena Zilong meninggalkan dirinya, tapi saat seperti ini perasaan itu berbalik 360 derajat. Pelukan itu begitu erat bagaikan LDR (Long Distance Religionship) dengan level jarak terberat. Zilong membalas pelukan itu, bisa melihat senyuman Miya sekaligus mendapat pelukan dari pujaan hati namanya sekali mendayung 2 pulau terlampaui atau bisa juga disebut dengan double kill.

"Long,'' Miya melepas peluknya dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sayang,'' jawab Zilong memeluk Miya lagi.

"Terimakasih.''

"Tentu saja, aku tidak akan membuatmu kecewa. Betewe kau tidak sekolah lagi kenapa?''

"Ada Freya, dia kembali mengajar.''

"Kenapa memangnya?''

"Ada Roger juga. Dia mengantar Freya.''

"Jelas-jelas Roger menatap wajahku, tidak lama lagi surat perintah penangkapan untukku akan segera kaluar, makanya aku melarikan diri,'' Miya mencoba menjelaskan alur kisah hidupnya sebagai buronan.

"Roger juga melihatmu sebelum kau kabur dengan dragon fury,'' tambah Miya menjelaskan lagi.

"Tidak apa-apa, kita akan memutar balikkan fakta. Serigala itu akan tamat,'' jawab Zilong sambil mengibaskan jemarinya ke leher sebagai isyarat kematian.

***
"Kalau begitu ayah pulang dulu, jadilah anak baik. Soal keterlambatan tidak usah dipikirkan, aku akan minta Freya mengajarkanmu.''

Roger berdiri dari kursinya handak berpamitan. Dengan mudahnya ia berbicara begitu pada Lolita, padahal Roger sendiri pun bingung mereka akan tinggal dimana jika Lolita memasuki libur smester. Rumahnya sudah ia berikan pada Clint dan sekarang sudah menjadi pabrik ternama SoClint lantai dan Clint pembersih kaca.

Dunia berputar pada porosnya, seolah Roger mengenal Clint baru kemarin sebagai seorang pengangguran dan sekarang malah menjadi bos. Lama tidak berjumpa akhirnya Roger memutuskan untuk mengunjungi adik kelasnya itu di pabrik SoClint lantai.

Dalam perjalanan Roger membayangkan kemewahan Clint dan...oh istrinya. Bahkan Roger tidak diundang dalam pesta pernikahannya. Ada rasa penasaran dalam diri Roger untuk mengetahui sipakah istrinya Clint? Berani-beraninya dia membuat Freya kalah saing. Karena bagi Roger Freya-lah satu-satunya yang tercantik, terseksi, terbaik lah pokoknya. Tapi Clint malah memilih wanita lain untuk jadi istrinya, bukan Freya.

Sesampainya Roger di rumah itu. Tidak ada yang berubah, rumahnya masih sama dengan bentuk yang dulu. Hanya saja.... bagian belakangnya terdapat bangunan baru yang mencakar langit. Roger agak kesulitan mencari Clint karena disana sangat luas. Ia mencoba menyusuri jalanan dengan paving block yang mengarah pada bangunan baru. Sesampainya Roger di pabrik itu ia melihat sebuah Lobby yang mewah dengan lantai keramik berwarna porselen berukuran 60x60 yang terpasang sepanjang mata memandang. Terdapat pula beberapa tanaman hias di halaman yang bunganya sedang mekar. Roger mengintimidasi setiap ruangan mencari Clint tetapi tidak terlihat.

"Cari siapa pak?'' Resepsionis menanyakan Roger ketika bapak satu anak itu terlihat mencurigakan.

"Dimana Clint?''

"Bapak Clint sedang ada meeting project untuk new model pak, apa bapak sudah membuat janji?'' Resepsionis itu bertanya dari balik mejanya.

"Hn...kalau begitu aku buat janji sekarang, aku ingin bertemu dengannya setelah meeting.''

"Boleh pak, maaf dengan bapak siapa?''

"Roger.''

"Baik, kalau gitu gunakan ID visitor dan topi perusahaan ya pak,'' wanita itu berdiri dari kursi mewahnya dan datang menghampiri Roger.

Roger agak terkejut begitu wanita itu  datang dengan gaun birunya yang panjang sampai menutupi mata kaki, terlihat belahan sampai pangkal paha.   Ternyata sedari tadi ia berbicara dengan wanita yang sangat anggun. Mungkin salah kostum, pikir Roger singkat.


Sambil menunggu Clint, Roger duduk di Sofa minimalis dan berbincang sedikit.

"Mba, saya lihat pabrik ini bagus tapi tidak ada scurity?'' Roger memulai pembicaraan.

"Apa Bapak hendak melamar pekerjaan sebagai scurity?''

"Ah tidak.'' Sotoy banget sih, batin Roger.


Tidak lama kemudian, Clint datang dari lorong sebelah kiri. Dilihatnya sangat necis bagai pejabat nakal.

"Oy bung tua...''

"Clint!''

"Lama tak jumpa, aku kira kau melupakanku,'' Roger memeluk Clint.

"Tidak lah. Mana bisa aku lupa padamu.''

"Kau tidak mengundangku datang ke pestamu,'' Roger memukul kepala belakang Clint hingga ia ditertawakan mba mba resepsionis yang salah kostum tadi.

"Oh aku tidak tahu dimana kau tinggal sekarang bung, jadi langsung saja setelah ini kita makan bersama di rumahku yah,'' ajak Clint pada Roger sambil membawanya berkeliling pabrik produksi pembersih lantai dengan menautkan tangannya di bahu Roger.

"Pabrik ini besar, kok nggak ada scurity?'' Roger bertanya karena terlalu kepo.

"Apa kau mau melamar jadi scurity?'' Clint balik bertanya.

Wedus! kok jawabannya sama kayak mba mba tadi!

Roger membatin kesal dan menepis tangan Clint dari bahunya.

"Oh ayolah bung,, aku tidak bermaksud mengejekmu, kau lihat mba mba salah kostum tadi? Dia adalah mage! Aku tidak butuh scurity, dia bisa membekukan maling dan membunuhnya!''

"Mage?''

***
TBC

Ibu Leader suka banget sama lagunya. Coba puter youtube nya dongs... dari Deneb judulnya 360 derajat. Itu versi campur indonya. Aslinya full japan.
Jangan lupa 🌠nya yah. Makasih 😚

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang