Retreat - Ibu peri

380 14 10
                                    


"Rafaela, ke ruangan saya sebentar.''

Sore hari sekitar pukul dua, kejaksaan Yi telah mengeluarkan surat penahanan untuk Rafaela atas tuduhan penipuan terhadap kerajaan dengan tuntutan cabut bulu sampai botak. Itu akan membuat Rafaela bergidik ngeri karena ia memiliki banyak bulu pada sayapnya.

Jaksa Yi dan Roger mendatangi rumah sakit dengan membawa surat perintah penahanan, mereka bertemu dengan kepala rumah sakit pada hari dikeluarkannya surat penahanan tersebut. Kepala rumah sakit tidak terima begitu saja Rafaela ditahan, pasalnya dia adalah pereda nyeri dengan cooldown yang cukup cepat. Holy healing nya sangat dibutuhkan oleh tim medis.

Tok..tok...tok..

Diketuknya ruang direksi rumah sakit kerajaan, diikuti Rafaela yang membuka pintu setelah mendengar jawaban 'masuk' dari dalam. Perlahan-lahan ia masuk dengan wajah tertunduk.

"Rafaela, kau ikut dengan mereka.''

Tanpa basa-basi pak ketua meminta Rafaela ikut dengan jaksa Yi dan Roger untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Tapi pak, saya tidak salah,'' Peri cantik itu membela diri. Tidak ingin ikut dan berurusan dengan kerajaan, lagi.

"Pergilah dulu, negeri ini menegakkan keadilan. Aku memilih pengacara yang baik untukmu, bicaralah dengan jujur.''

Mendengar titah pak ketua itu, Rafaela menurut kemudian ikut dengan Roger dan jaksa Yi untuk melakukan pemeriksaan.

Dalam perjalanan sore itu, jaksa Yi tidak ditemani Roger. Roger ingin melihat keadaan Freya di rumah sakit dan akan memberitahu Raja mengenai hal ini.

"Tolong periksa Ibu peri itu ya Jaksa Yi,'' ucap Roger sambil membukakan pintu mobil kejaksaan.

***
Rasa lelah menghampiri si ganteng-ganteng serigala itu, Roger melupakan sesuatu. Putrinya, Lolita.

Lolita....

Meskipun ia memikirkan Lolita tapi  langkahnya menuju kamar Freya. Sejak mengurus kasus kemarin ia sampai melupakan Lolita dan hari ini belum melihat Freya.

"Non..'' sapa Roger ketika melihat Freya yang duduk diatas ranjangnya.

"Hn?'' Balas Freya tanpa menoleh pada Roger.

"Udah makan non? Mau dibelikan nasi padang atau ayam geprek?''

"Ah tidak usah.''

"Oh....pasti enak makan sop janda atau nasi bebek ya sore-sore gini...''

"Nggak Roger!'' Freya menyentak hingga pria itu terdiam.

"Terus mau makan apa?''

"Aku sakit Roger, aku tidak mau makan.''

"Loh?...''

"Apa kau pikir aku bisa makan ayam geprek yang pedas itu? Lambung dan ususku luka. ''

"Cintai ususmu, minum yahut tiap hari... ''

"ROGER!!" Freya membanting bantal kearah Roger. 

Roger berhenti bercanda setelah melihat Freya menangis, ia tidak menyangka si kepala batu itu sangat mudah menangis, cengeng.

Roger iba, atau lebih tepatnya ia merasa bersalah. Mungkin candaannya menyakiti Freya. Entahlah ia sendiri agak bingung kenapa Freya menangis. Biasanya jika melempar bantal maka Freya akan menggigit bahunya, tapi sekarang tidak.

"Non...sehat?''

Freya bergeming.

Tidak lama ia menunjukkan koran harian lampu kuning yang ada foto Clint didepannya.

ALASAN PENGUSAHA KAYA TIDAK MERAYAKAN PERNIKAHANNYA, NOMOR 4 PALING HEBOH.

Begitu kurang lebih judulnya yang bersar diatas foto Clint yang memakai tuxedo putih dengan bunga disakunya.

"Clint menikah?''

Freya menjawab dengan anggukan. Kemudian menangis sejadi-jadinya.

"Menangislah sepuasmu,'' Roger memeluk Freya dan menyandarkan kepalanya dibahu lebar Roger.

"Kenapa kau membiarkanku hidup?''

...

"Aku lebih ingin mati sekarang.''

Roger hanya mengusap punggung Freya supaya wanita itu sedikit tenang. Sedari kecil memang begitu cara Roger membuat Freya tenang. Didekapnya dan di-pukpuk-sayang-jangan-nangis.

"Jawab!'' Freya bertanya lagi.

"Ini bukan pertanyaan, kenapa kau butuh jawaban.''

Hiks.... Freya kembali menangis

***
Disebuah akademi setelah jam pelajaran usai, terlihat hiruk pikuk yang ramai diperbincangkan. Lolita ada didepan kantin berdiri menghadap televisi yang menayangkan berita Freya yang menggemparkan.

"Hey kau lihat, gadis itu kasihan sekali yah, sudah diusir dari kerajaan sekarang hampir dibunuh,'' Alpha berdiri tidak sejajar dengan Lolita, ia membawakan minuman dingin yang iklannya jeruk makan jeruk.

"Ayah pasti akan membawanya kedalam jeruji besi,'' jawab Lolita.

"Heh, memangnya siapa ayahmu?''

"Roger, tangan kiri kerajaan. Dia yang membesarkan putri Freya dan melindunginya. Aku yakin tersangkanya akan dihukum MATI, belum pernah digaruk ayah pakai blothristy howl sih, dapat menambah attack speed hero selama 5 detik, " jawabnya sambil menggesekkan jemarinya pada leher.

Mendengar kalimat Lolita yang menggunakan penekanan pada kata MATI, Miya yang duduk disamping TV langsung beringsut ketakutan dan memilih pergi.

"Halah lambemu, aku bahkan tidak melihat Ayahmu pada saat pendaftaran.''

Berita terancamnya hidup Freya sudah menyebar hingga pelosok negeri. Mungkin Clint juga sudah tahu. Tapi ia memilih acuh tak acuh dan memikirkan kehidupan barunya yang sedang naik daun, naik pohon sekalian.

***
Aku pernah bertemu dengannya satu kali, dia seperti yang ku pikirkan. Aku ingin bertemu dengannya lagi dan lagi. Meskipun kami tidak dekat, aku suka. Meskipun hanya aku yang suka, aku tetap suka- Lolita.

***

TBC 

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang