Harta Karun Bane - Terungkap 4

119 8 13
                                    

"Apa gak kelamaan tuh pak ditunda seminggu? Cinta aja satu malam, masa sidang satu minggu?'' Protes Alucard.

Baiklah seperti kesepakatan disidang sebelumnya, Hakim Tigreal meminta sample dari masing-masing panahan tersebut. Apakah benar panah milik Miya ataukah milik jaksa Yi yang hendak memutar balikan fakta? Apakah jaksa Yi telah disuap oleh pihak kerajaan untuk menghukum Miya?

Ttokk...ttoookkk

"Sidang dibuka,'' ucap hakim Tigreal yang gagah sambil meletakkan tamengnya.

"Ini adalah busur dan panahan saya pak hakim,'' jaksa Yi maju meletakkan barang miliknya. Terlihat panahan merk gajah duduk.

"Ini,'' Miya pun maju dan meletakkan busur serta panahan miliknya merk tigaroda.

Mereka kembali ketempatnya masing-masing. Jaksa Yi tak gentar sedikit pun. Sementara Miya mulai bermain kode dengan Zilong. Miya mengedipkan mata kiri dan Zilong mengedipkan kedua matanya, alias cacingan.

Sementara itu hakim Tigreal memeriksa busur dan anak panah dengan seksama, mulai dilihat, diraba, ditrawang. Terlihat mirip tapi sedikit rapuh dan ia mengetahui siapa pemilik patahan panah tersebut.

"Pemilik panah ini adalah.....''

"Tunggu pak Hakim, Bapak dan semua warga yang hadir disini harus menyaksikan video ini.''

Belum selesai Tigreal berbicara, kalimatnya sudah diputus oleh Zilong. Ia menyerahkan sebuah chip kecil yang berhasil direbutnya dari tubuh Freya kala itu. Chip yang sangat beraksi dengan Blade of Despire membuat Zilong sangat mudah mengambil benda itu bersama Miya. Ya benar! Chip itu yang berhasil membuat mereka dituntut oleh kerajaan atas kasus percobaan pembunuhan putri raja.

Semua mata tertuju pada jemari mas Zilong yang lentik, diujungnya terdapat chip kecil mirip seperti upil tapi tidak lengket. Zilong maju ke depan dan menyerahkan chip itu pada hakim.

"Kang Chou!''

"Yes, i'm here my majesty.''

"Tolong bawain proyektor, laptop, card reader sekalian sama colokannya,'' titah Tigreal.

Kemudian kang Chou berlari tergopoh-gopoh menitah pasukannya untuk membawakan pesanan Bapak hakim.

"Jalur tengah gather gather! Laptop ada di hutan, card reader dekat tower bawah, proyektor masuk jalur atas, saya ke tengah ambil colokan,'' begitu titah kang Chou pada creators asuhannya.

Mereka bergerak dengan lambat.
Setelah semuanya terkumpul, kang Chou berlari sampai flicker menuju ruang sidang. Fighter kok flicker. Tak peduli apa kata orang, dia hanya mencintai pekerjaannya.

"Ini pak Hakim,'' kang Chou menyerahkan barang dan membantu memasangnya.

"Terimakasih kang Chou, semoga anak istrimu bangga padamu.''

Video itu diputar, betapa terkejutnya kala seluruh warga Land of Dawn menyaksikan pembantaian yang amat keji. Terlihat Roger menyerang turtle sang ratu seorang diri hingga ia mendapatkan banyak koin untuk membeli blade of despire. Setelah item itu dimiliki ia memanggil kawannya dengan respon cepat 'butuh bantuan' kemudian datanglah Clint mengeluarkan pistolnya sambil (trapping coil) mereka menyerang raja hingga lumpuh dan meraih kemenangan atas Land of Dawn.

Belum selesai video itu diputar, Freya berlari dan mendobrak pintu ruang sidang yang semula tertutup. Ia berlari keluar dengan perasaan hancur melihat orang tuanya disiksa. Roger berusaha mengejar Freya dan meninggalkan persidangan tersebut tanpa permisi. Mereka menjadi pusat perhatian dalam keheningan.

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang