Tugas Berbatas Waktu - Ekor Kuda

527 15 6
                                    

"Padahal aku suka semuanya dari dirimu, kecuali sikap dingin itu."

Sepeninggalnya Miya malam itu, Zilong bergegas menuju ruang makan karena ia sudah lapar, tentu saja tidak ingin kehabisan makanan karena menu catering malam itu adalah jengkol balado favorit seluruh jagat raya kecuali miya, maklumlah ada kasta yang sedikit membedakan antara hero berambut terang dengan hero berambut gelap. Lihat saja Freya, ketika menjadi anak raja rambutnya berwarna blonde berkilau, sekarang ketika diusir dari kerajaan ia memiliki rambut berwarna biru gelap.

Omong-omong soal Miya, dia adalah perempuan yang tipenya Zilong sekali, berkulit terang, wajah yang tegas, rambut ekor kuda yang selalu harum dan rok pendek diatas lutut, aww seksi sekali, selalu mengingatkannya pada artis Jepang yang binal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Omong-omong soal Miya, dia adalah perempuan yang tipenya Zilong sekali, berkulit terang, wajah yang tegas, rambut ekor kuda yang selalu harum dan rok pendek diatas lutut, aww seksi sekali, selalu mengingatkannya pada artis Jepang yang binal. Rambut ekor kuda Zilong itu terinspirasi dari Miya, apapun demi Miya, asalkan ia bisa bersanding dengan serasi dan selaras.

Meja makan itu begitu besar terletak di ruang makan yang megah dalam gedung asrama, ukuran mejanya sekitar 50m dengan lebar 1m. Tidak ada pembatas untuk tiap kelas kejuruan, mereka bebas berbaur dengan seluruh murid akademi yang berjumlah 250 orang. Zilong duduk disamping Estes dan sedikit berbincang tidak berkelas, karena ia tahu Estes tidak suka jengkol dan ini akan sangat menyenangkan jika membuatnya marah.

"Ku dengar kau jadi hero favorite di kalangan warior hingga elite," Zilong membuka pertanyaan sambil menyendok nasi dengan centong kayu souvenir pernikahan Jubaedah & Jamal.

"Ya begitulah," jawabnya santai sambil menyuapkan nasi.

"Cukup membanggakan, apa rahasiamu memiliki rambut putih?" tanya Zilong tanpa basa-basi.

"Apa masalahmu menanyakan itu?" Estes balik bertanya sampai tidak jadi menyuapkan nasinya dan menoleh pada Zilong dengan serius.

"Bukan masalah, sebenarnya aku ingin jadi hero favorite sepertimu, barangkali jika memiliki rambut yang begitu indah maka aku bisa merasakan hal yang sama," jawab Zilong berkilah, padahal ia hanya ingin memiliki rambut putih seperti Miya, agar kasta mereka menjadi sama.

"OH gini-gini," Seru Estes mendekatkan wajahnya pada telinga Zilong. Sementara Zilong hanya memanggut meng-iya-kan ucapan Estes.

"SIyaaap."

"Mulutmu bau, menjauh dariku," tungkas Estes sambil menutup hidungnya dan pergi meninggalkan Zilong yang masih makan.

Teng...teng..teng...

Jam makan telah usai, Zilong bergegas menuju kamar Miya sekedar memberikan cuci mulutnya. Karena ia tahu Miya tidak pernah makan malam jadi selalu menyisakan buah untuk Miya. Zilong dengan senyumnya yang sederhana, sesederhana rumah makan padang, ia berjalan menuju kamar Miya. Diketuknya pintu itu dengan perlahan.

tok..tok..tok

"Miya..." tak lama, empunya membuka pintu.

"Ini ada buah jatah makanku, buatmu. Jangan terlalu banyak diet, aku gak mau kamu sekurus Karina. Tulang doang. Cowok tuh gak suka perempuan terlalu kurus, masa mau dikasih tulang doang, emangnya anjing..... yeee," kata Zilong sedikit menggoda Miya agar makan, karena Zilong tahu kalau perempuan itu tidak ingin gendut.

"Bukankah lelaki sekarang macam anjing?" Jawabnya pelan namun sangat menusuk.

"Eits...Miya jaga bicaranya, perempuan gak..."

Belum selesai Zilong berbicara, tiba-tiba pintu kamar Miya terbuka. Datanglah ekor kuda gimbal dengan mata sayu sambil memegangi perut.

"Alpha!'' Sontak Miya dan Zilong kompak.

"Alpha-mart is online,'' jawabnya sambil masuk tanpa diperintah.

"Kau lapar? Ini ada apel untukmu?'' Miya menjulurkan apel pada Alpha yang terlihat kelaparan.

"Terimakasih nona cantik, maaf mengganggu kencan kalian,'' kemudian Alpha berlari tanpa menutup pintu.

"Oy balikin apelnya Miya,'' Zilong mengejar. Tidak ikhlas jika yang memakan apel itu adalah Alpha.

"Zilong tunggu, biarkan Alpha makan,'' Miya pun keluar kamar memanggil Zilong.

"Oy Alpha, kembalikan, jangan melawan, aku ini gurumu, aku sudah sarjana fighter.''

"Tapi kau tetap saja murid assasin.''

Terjadilah baku hantam antara kedua ekor kuda itu, diduga karena memperebutkan ekor kuda kasta atas, Miya. Mereka babak belur dan apel pun menggelinding diatas lantai dan berhenti tepat dibawah kaki seseorang.

(Gambar apel)

"Apel merah yang selalu memabukkan diriku.''

***TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
TBC

Maaf banget gaes kendala upload gambar. Laptop mati, komputer kantor eror dan jaringan di hp labil. Diusahakan secepatnya.

Itu cover diatas akun author sendiri, mau pamer maniac hehehe itu waktu di master deng 😂😂 bodo ah yg penting maniac.

Baper banget lah Oddete turun radius. Turun juga dari Epic. 😭 mau balikan ama Eudora. 😍

Mobile Legend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang