Passion Of Love | 10

50.9K 2.4K 20
                                    

Mereka memasuki sebuah ruangan yang sangat luas. Seketika mata mereka disambut dengan jajaran lukisan-lukisan yang begitu indah terpajang di dinding. Mereka semakin melangkah masuk, mengamati setiap karya seni yang begitu mengagumkan itu.

Sienna tampak terkagum, ditatapnya pengunjung yang sangat ramai mengamati setiap lukisan yang terpajang. Dia menghentikan langkahnya, menatap sebuah lukisan abstrak yang tergantung di depannya. Dia menatapnya, lebih seperti mengamati bentuk dan maksud lukisan itu.

"Ada apa?" tanya Calvin yang berdiri di sampingnya. Menatap Sienna yang tampak tertarik dengan lukisan itu.

"Lukisan ini begitu indah. Tapi aku tidak tahu apa maksud lukisan ini," ujarnya penuh pemikiran.

Calvin mengalihkan pandangannya, ikut terfokus pada lukisan itu. Hingga sebuah suara terdengar,

"Aku menamainya dengan lukisan tipuan mata," sahut suara mengalihkan pandangan mereka. Terlihat seorang lelaki tampan tengah melangkah menghampiri mereka dengan senyum menawannya yang mengembang.

"Hai, Cal," sapanya pada Calvin yang hanya menjawab gumaman.

Calvin menatap Sienna, "Kenalkan dia Devan, dia temanku yang mengadakan pameran lukisan disini," ucapnya.

Mata Sienna beralih menatap lelaki bermata hijau yang meneduhkan, "Aku Sienna, senang bertemu denganmu," ucapnya sembari mengulurkan tangannya.

Devan menyambut uluran tangan Sienna, "Senang bertemu denganmu juga, Sienna," sahutnya. Begitu ramah dengan senyum yang masih melekat di bibir tipisnya.

Calvin berdehem sejenak, membuat mereka berdua tersadar dan melepaskan jabatan tangan mereka. Senyum geli mengulum di bibir Devan, "Kau masih belum berubah sama sekali, Cal," ledeknya yang tidak ditanggapi oleh Calvin.

Devan kembali menatap Sienna, "Oh iya, kau tadi bertanya soal lukisan ini, bukan?" tanyanya.

Sienna menganggukan kepalanya, matanya kembali beralih menatap lukisan yang begitu menarik perhatiannya. "Lukisan ini begitu indah, tapi aku masih belum menemukan makna di dalamnya," ujarnya.

Lagi-lagi senyum Devan mengulum. "Perhatikan baik-baik lukisan itu, kau akan menemukan sebuah bentuk di dalamnya. Aku menyelipkan beberapa makna di dalamnya. Namun, bentuk pertama yang kau temukan itulah arti lukisan ini untukmu. Maka dari itu lukisan ini disebut lukisan tipuan mata," jelasnya.

Diam-diam Calvin ikut mengamati lukisan itu. Mencari bentuk pertama yang akan dia temukan.

"Tangan?" tanyanya bebarengan dengan jawaban Sienna yang menanyakan hal yang sama.

"Wow," Devan terkagum, menatap dua orang itu bergantian. Dia bertepuk tangan, lantas mengacungkan kedua jempolnya. "Cinta sejati."

Jawaban Devan yang meluncur dari bibirnya membuat Calvin dan Sienna menatapnya dengan bingung. Devan tersenyum geli, lalu melangkah lebih maju mendekati lukisan di hadapannya.

"Perhatikan, di sini ada beberapa bentuk ungkapan cinta di dalam lukisan ini. Ini, jika kau perhatikan akan membentuk hati dari cat berwarna pink. Itu artinya cinta satu orang yang tidak akan pernah saling memiliki. Lalu ini, bentuk hati dari cat berwarna merah adalah cinta yang penuh gelora... namun, menyimpan banyak amarah dan juga luka. Tapi kalian melihat bentuk tangan yang sedang bergandengan dari cat berwarna putih dan biru yang tersamarkan. Ini mengagumkan, karena belum ada yang melihat bentuk ini sebelumnya. Ini bermakna kesucian dan kedamaian, warna merah dan pink yang menyelimutinya adalah amarah, luka, dan juga gelora. Semua menyatu membentuk komposisi yang sangat apik dan tampak indah. Dan itu semua akan kalian temukan di dalam cinta sejati," jelas Devan panjang.

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang