Passion Of Love | 22

39.4K 2.1K 40
                                    

"Bisakah aku percayaimu untuk membalut luka ini?"
~Calvin~
---------------------☆▪☆▪☆--------------------

"Bisakah aku percayaimu untuk membalut luka ini?"~Calvin~---------------------☆▪☆▪☆--------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Passion Of Love | 22

.
.
.

Mereka masih saling terpaku dalam aksi saling menatap. Manik mereka saling menatap dalam manik masing-masing. Hingga senyum miring yang tampak begitu memilukan terulas di bibir tipis lelaki yang tampak rapuh itu.

Air mata tidak bisa lagi Sienna bendung. Segera dia berhampur memeluk tubuh rapuh lelaki yang dicintainya. Mendekapnya erat, seakan takut jika tubuh Calvin akan hancur jika dia tidak mendekapnya.

Calvin memejamkan matanya, membalas pelukan Sienna begitu erat. Menenggelamkan wajahnya pada perut rata wanitanya. Perlahan air mata luruh dari pelupuknya. Merembes pada kaos putih yang dikenakan wanita itu.

Dia lelah! Sungguh, Calvin sangat lelah. Bolehkah dia bersandar pada seseorang seperti ini?

Sungguh, Calvin terlalu rapuh untuk melalui semuanya sendiri. Rasanya dunia terlalu kejam padanya. Menyiksanya hingga ke sel terkecil di tubuhnya. Menyerangnya dengan rasa sakit yang sangat teramat. Menyayatnya kapan saja.

"Tenanglah, aku ada di sini," bisik Sienna. Mengusap lembut rambut Calvin. Mengecupnya hangat. Seakan berusaha menyalurkan kekuatan pada lelaki itu.

Calvin semakin memejamkan matanya, mengusak wajahnya pada perut Sienna.

Beberapa saat mereka masih seperti itu, hingga perlahan Calvin membuka matanya. Menampakkan manik kelabu yang tampak semakin gelap di telan malam.

"Aku tidak sekuat yang kau lihat, Sienna," lirih Calvin membuat Sienna tertegun.

Tiba-tiba hatinya terasa melilit dan menyakitkan. Sungguh, hati Sienna begitu sakit melihat lelaki yang dicintainya tampak begitu rapuh dan menderita. Dia ingin Calvin menjadi Calvin yang biasanya. Dia tidak ingin melihat Calvin seperti ini.

"Semua orang yang aku cintai meninggalkanku. Semuanya pergi, Sienna," ucap Calvin pilu.

Perlahan Sienna menangkup wajah Calvin. Membawa lelaki itu untuk menatapnya. Mengusap wajah lelaki itu. Senyum Sienna mengembang, lantas wanita itu menyematkan kecupannya di kening Calvin. Cukup lama.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu," ucapnya lembut.

Calvin diam. Menatap dalam manik hazel yang menjadi candunya.

"Kau berjanji?"

Sienna mengangguk pelan dengan senyum masih merekah di bibir merahnya. "Ya aku berjanji. Aku tidak akan pernah meninggalkan Calvin Grey Parker, sampai maut memisahkan."

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang