[C O M P L E T E]
Konten (18+)
--------------------------------------------------
"Bijak-bijaklah dalam memilih bacaan, karena hal itu ikut andil dalam pembentukan karakter anda."
~Niu Aster~
Terimakasih untuk yang sudah menghargai karyaku. ??
...
Cinta adalah bahasa yang bisa kau mengerti meski tanpa menjelaskannya dengan kata ~Niu Aster~ ----------------------○°○----------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Passion Of Love | 28 . . .
"Calvin?" Sienna begitu tercekat menatap lelaki yang kini berdiri di depan mereka. Menatap Sienna dengan mata tajamnya.
Lelaki itu melangkah mendekat. Lagi-lagi senyum menyebalkan miliknya mengembang dengan lebar, "Kau bertemu teman lama lagi?"
Sienna menatap Calvin tidak percaya. Benarkah Calvin masih membahas masalah teman lama itu?
Rey tersenyum hangat, "Maaf karena sudah membawa Sienna ke dalam masalahku. Tapi sungguh, kau tidak perlu khawatir karena kami tidak melakukan apa-apa," ucap Rey mencoba menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Dia cukup paham dengan situasi yang terjadi saat ini.
Calvin mendengus geli, senyumnya tampak semakin lebar. "Memang apa yang aku khawatirkan. Aku sangat tahu siapa Sienna. Kau pikir dia akan melakukan apa-apa dengan sembarang. Hey man, Sienna tidak serendah itu. Dia tidak akan melakukan apa-apa, bahkan itu denganmu teman lama," ledek Calvin yang begitu menyebalkan.
"Aku tahu, karena itulah Sienna sangat setia pada pasangannya. Jadi, kau tidak perlu cemburu padaku."
Calvin menahan gelak tawanya, "Astaga, siapa yang cemburu padamu. Aku kemari hanya untuk melihat bisnisku dan tidak sengaja bertemu dengan kalian," Calvin melirik Sienna. "Apa kau sudah selesai bertemu dengan teman lamamu? Kalau sudah, ayo kita pulang," ucapnya dengan senyum yang begitu dipaksa.
Sungguh, Sienna begitu ingin mengutuk Calvin dengan semua sikap menyebalkannya. Tidak cemburu? Oh ayolah, bahkan anak kecil pun tahu jika Calvin sangat cemburu saat ini. Raut wajahnya yang terlihat begitu marah sudah menjawab semuanya.
Sienna tahu, jika Calvin masih saja belum mau mengakui perasaannya yang sebenarnya. Perasaan yang tumbuh dengan baik seperti yang Sienna rasakan. Ingin rasanya Sienna memukul wajah menyebalkan Calvin agar lelaki itu segera sadar dengan perasaannya.
Sienna menatap Daisy dan Rey bergantian, "Aku pulang dulu. Mungkin lain kali aku akan berkunjung," ucapnya yang dijawab anggukan oleh Rey.
"Baiklah Sienna. Hati-hati di jalan," ucap Daisy.
Sienna mengangguk, lantas melangkah meninggalkan dua orang itu. Berjalan menuju mobil Calvin, dengan tangan lelaki itu yang memeluk erat pinggangnya.
"Bukankah dia lelaki yang bersama Sienna di restoran dulu? Apa dia kekasih barunya?" Daisy berucap, setengah berbisik pada Rey yang ada di sampingnya.
Rey memutar kepalanya, menatap Daisy yang menatap ke arah Calvin. Dia bergumam, "Ada apa?"
Daisy mendesah pelan, memfokuskan pandangannya pada Rey. "Aku hanya berharap Sienna akan baik-baik saja setelah ini. Karena sepertinya lelaki itu benar-benar cemburu melihat kalian bersama."