Passion Of Love | 20

47.3K 2.2K 15
                                    

"Kau milikku! Tidak akan pernah kubiarkan kau pergi kecuali aku yang memintanya."
~Calvin~

-------------------------○°○-------------------------

-------------------------○°○-------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Passion Of Love | 20
.
.
.

Matahari mulai terlihat merangkak di ufuk timur bersamaan dengan aroma fajar yang meruak mengusir embun pagi yang menyejukkan. Terlihat wanita yang masih bergumul dengan selimut, menggeliatkan badannya. Merasa terusik dengan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kaca.

Perlahan Sienna membuka matanya, menampakkan manik hazel yang begitu meneduhkan miliknya. Matanya menerjap, mengumpulkan kesadarannya. Hingga bayangan lelaki yang terduduk di pinggir ranjang, nampak sudah selesai mandi tertangkap matanya.

"Selamat pagi, sayang," sebuah sapaan dengan hujaman kecupan di wajahnya membuat Sienna terkikik geli.

Calvin, beberapa saat lelaki itu menghentikan kegiatannya. Menatap Sienna yang masih berusaha menghentikan kekehannya. Ditatapnya lekat wanita yang kini benar-benar membuka mata seutuhnya.

"Selamat pagi, Cal," ucapnya, lantas membenamkan sebuah kecupan di bibir tipis lelaki itu.

Calvin merebahkan tubuhnya, menarik tubuh Sienna untuk merapat padanya. Mengecup lembut puncak kepala wanita itu. Lantas mengusap lembut punggungnya.

"Apa masih sakit?"

Perlahan Sienna mendongakkan kepalanya, menatap mata kelabu yang tampak gelap di hadapannya. Wanita itu menggeleng pelan dengan senyum menawannya mengembang lembut.

"Rasanya sudah lebih baik," ucapnya yang membuat senyum Calvin mengembang sempurna.

Perlahan Sienna menjalankan jemarinya. Menyusuri wajah lelaki tampan di hadapannya. Alis tebal, bulu mata nan lentik, hidung mancung bak paruh burung, bibir tipis merona, lalu lesung yang tercetak dengan menawannya.

Perlahan Calvin kembali membuka matanya, menatap mata hazel meneduhkan di hadapannya. Dia kembali tersenyum membuat dimple-nya kembali tercetak. Tepat di telunjuk Sienna yang berhenti di pipinya.

"Apa sekarang kau benar-benar terpesona padaku?" Ucap Calvin begitu percaya diri.

Senyum Sienna mengembang, "Hem, aku begitu terpesona sekarang. Bagaimana seseorang tercipta dengan begitu sempurna. Pasti Tuhan tengah tersenyum saat menciptakanmu."

Gelak tawa Calvin berderai, menampakkan deretan gigi-giginya yang rapi. Bahkan matanya tampak ikut tersenyum. "Kau benar-benar memiliki pengamatan yang sangat bagus, Sienna. Apakah aku harus memindahkanmu ke tim pengembangan?"

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang