Jika diriku adalah obat terbaik untuk menyembuhkan lukamu, maka aku rela menyerahkan diriku.
--------------------------○°○------------------------
"Melelahkan sekali," ucap Sienna sembari meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah seharian dia mendapat setumpuk tugas.
Sienna melirik Calvin yang masih berkutat dengan laptopnya. Sienna mendengus kesal. Entah apa yang dilakukan lelaki itu. Sejak tadi pagi dia selalu mengabaikan Sienna. Bahkan dengan tega memberi setumpuk tugas untuknya.
Dia melirik arloji yang bertengger manis di pergelangan tangannya. Sudah setengah tujuh malam. Bahkan sepertinya kantor sudah mulai sepi. Dia bangkit, berjalan menghampiri Calvin.
"Kau tidak pulang?" Tanya Sienna setelah dirinya tiba di depan meja Calvin.
"Kau duluan saja," jawab lelaki itu tanpa mengalihkan pandangannya.
Sungguh, kesabaran Sienna sudah di ubun-ubun. Dia begitu kesal pada lelaki di hadapannya. Siapa lagi jika bukan si mesum Calvin!
"Apa aku berbuat salah?" Tanya Sienna dengan nada kesalnya. Hal itu tentu saja berhasil menarik perhatian Calvin.
"Aku tahu sejak pagi, kau sengaja menghindariku. Apa aku melakukan kesalahan?" Sienna tampak menundukkan pandangannya. "Aku takut saat kau mengabaikanku. Aku takut kau juga bosan padaku. Jadi aku tanya padamu," Sienna menengadahkan pandangannya, menatap Calvin dengan mata setengah berkaca, "Apa aku berbuat salah? Jika benar aku-"
"Benar, kau memang berbuat salah," potong Calvin tajam. Lelaki itu bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Sienna yang tertegun. "Apa kau lupa apa yang sudah kau lakukan tadi pagi?"
Pertanyaan Calvin membuat Sienna mengerutkan keningnya. Tadi pagi? Apa?
Dengan cepat Calvin mengecup singkat sudut bibir Sienna. "Kau menciumku Sienna. Kau sangat tahu jiwa liar yang ada dalam diriku dan kau malah memberiku ciuman. Kau seharusnya tahu bagaimana aku harus menahan semua hasratku. Dan sekarang kau bertanya kenapa?"
Sienna menelan ludahnya susah payah, "Lalu?"
"Aku sengaja membuatmu sibuk, menghindarimu hari ini agar aku tidak menerkammu tiba-tiba. Tapi, kau kembali menggangguku. Apa kau tahu konsekuensi yang akan kau terima, Sienna?"
Calvin menyeringai. Memberi ultimatum pada wanita yang kini dibuat menggelinjang. Mereka saling menatap sesaat. Namun sungguh, kejadian selanjutnya adalah hal yang tidak pernah dipikirkan oleh Calvin bahkan mungkin wanita di hadapannya.
Entah setan mesum dari mana yang merasuki Sienna. Hingga dengan berani dia menarik jas Calvin. Lantas membenamkan bibirnya di bibir tipis milik lelaki itu. Menyecapnya dengan tanpa keahlian sama sekali.
Calvin masih bersikap pasif, membiarkan Sienna bertindak semaunya. Beberapa saat hingga wanita itu melepas pagutannya, menyisakan benang saliva di antara bibir mereka.
Mata Sienna perlahan terangkat, bertemu pandang dengan Calvin yang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.
"Apa yang sedang kau lakukan, Sienna?" Calvin menggeram dalam.
"Sudah kukatakan aku akan melakukan apapun denganmu, Cal." Sienna berucap dengan penuh keyakinan. Saat ini, dia benar-benar yakin dengan pilihannya. Jika suatu saat dia akan mengalami kegagalan biarlah semuanya menjadi cerita, kalau Sienna pernah mencobanya.
Dapat Sienna lihat tatapan Calvin yang tiba-tiba melembut. Meski hanya sesaat, namun Sienna yakin dia melihatnya. Sungguh, baru kali ini Sienna melihat pancaran itu. Calvin selalu pandai menyimpan semua perasaannya dengan tatapan dinginnya. Dan apa barusan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Passion Of Love ✔
Romance[C O M P L E T E] Konten (18+) -------------------------------------------------- "Bijak-bijaklah dalam memilih bacaan, karena hal itu ikut andil dalam pembentukan karakter anda." ~Niu Aster~ Terimakasih untuk yang sudah menghargai karyaku. ?? ...