Passion Of Love | 13

44.6K 2.4K 29
                                    

Chapter ini mengandung muatan dewasa. Hal ini mungkin akan membuat tidak nyaman beberapa kalangan usia tertentu. Jadi, tolong periksa kembali usia kalian sebelum kalian mulai membacanya.
🙏🙏

-----------------------***-----------------------

Calvin menghela Sienna memasuki kamarnya, lantas dia berjalan menuju walk in closet miliknya. Tak lama dia kembali, "Mandilah. Kau bisa sakit nanti," ucapnya sembari menyerahkan celana training dan kaos oblong polos untuk dikenakan Sienna.

"Terimakasih," ucap Sienna sembari menerima uluran pakaian yang disodorkan Calvin.

Setelahnya, dia berjalan menuju pintu kamar mandi yang terletak di pojok ruangan, diiringi dengan tatapan lirih Calvin.

****

Sembari menunggu, Calvin memutuskan untuk membaca koran pagi yang belum sempat dibacanya. Menekuri setiap tulisan yang tertera di sana. Cukup lama dia menunggu, hingga suara pintu terbuka mengalihkan perhatiannya.

Calvin mengalihkan matanya dari koran yang dibacanya. Dia menatap Sienna yang baru keluar dari kamar mandi. Dan saat itulah, sebuah kejutan besar yang membuatnya diam membeku dengan mulut menganga.

Kemeja putihnya yang terlihat kebesaran menempel dengan begitu sexy di tubuh semampai Sienna. Rambut yang masih basah membuat beberapa bagian kemeja ikut basah. Mempertontonkan sesuatu yang ada di baliknya. Dapat Calvin lihat tonjolan itu tampak samar dari baliknya.

"Apa yang kau lakukan? Aku memberimu celana dan juga kaos. Kenapa kau memakai kemejaku?" Calvin beranjak dari duduknya. Berjalan menghampiri Sienna yang berdiri di tengah ruangan.

"Aku ingin memakai ini," gumam Sienna.

Calvin mengacak rambutnya, "Kau tidak seharusnya memakai ini. Cepat ganti pakaianmu sekarang."

Namun, bukannya menurut Sienna berjalan semakin mendekat mengikis jarak di antara mereka, "Bukankah dari dulu kau menginginkanku?" ucap Sienna yang terdengar begitu kaku saat mengucapkannya.

Darah Calvin berdesir. Sungguh, dia sangat menginginkannya. Semua usahanya selama ini bukankah untuk mendapatkan saat seperti ini? Dia bagai seekor singa lapar yang dihidangkan rusa yang menyerahkan diri di hadapannya. Dia ingin memakannya, sangat.

Dengan gerakan setengah ragu Sienna menarik baju Calvin hingga lelaki itu setengah menunduk. Sienna menanamkan sebuah kecupan ringan di bibir Calvin, "Aku sudah datang sesuai katamu. Apa kau tidak ingin memakanku?"

Calvin sekali lagi mengumpat dalam hatinya. Sungguh bodoh, untuk apa wanita ini melakukan hal seperti ini. Tiba-tiba menyerahkan diri membuat Calvin bingung. Calvin menatap dalam mata Sienna. Dapat Calvin lihat sekelebat luka di sana.

"Aku memang menginginkanmu. Tapi bukan saat kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan. Ganti pakaianmu dan istirahatlah. Kau perlu menenangkan diri setelah merasa begitu terpukul." Calvin melepaskan tangan Sienna yang diam membisu menatapnya.

"Apa aku juga tidak menarik untukmu?" Sienna menjeda ucapannya. Dengan sebuah tarikan napas dalam, dia kembali berkata, "Bahkan Rey meninggalkanku karena aku tidak ingin melakukan semua ini. Apa kau juga akan pergi?"

Calvin yang tadi sempat melangkah menghentikan gerakannya. Dia kembali membalikkan tubuhnya menatap Sienna yang tertunduk.

Perlahan Sienna mengangkat kepalanya. Calvin bisa melihat dengan jelas pancaran kesedihan di sana. Dengan lamban Sienna melangkah menghampiri Calvin dengan pancaran mata siap menerkam. Calvin mengerutkan keningnya. Saat ini dia seperti hendak diterkam oleh mangsanya sendiri.

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang