Passion Of Love | 11

47.1K 2.3K 24
                                    

Sepahit apapun cokelat, dia mampu menciptakan kenyamanan dan kenikamatan dengan caranya sendiri
~ Niu Aster ~

----------------------❤❤❤❤❤---------------------

Sejak keluar dari galeri tadi belum ada satu percakapan pun yang keluar dari mulut keduanya. Mereka sama-sama sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga mereka tiba di depan rumah mewah Sienna.

Diam sejenak, merasa tidak ada yang ingin dibicarakan Sienna membuka pintu di sampingnya. Namun, dengan cepat Calvin meraih tangannya yang lain. Membuatnya berhenti dan mengalihkan matanya. Ditatapnya Calvin yang masih menatap lurus pemandangan di depannya. Terlihat seperti tengah mempertimbangkan sesuatu.

Calvin menolehkan kepalanya, matanya menatap dalam manik hazel Sienna. Cukup lama hingga suara baritonnya terdengar, "Aku sudah tidak mencintanya." hanya kata itu yang keluar dari mulut Calvin.

Diam sejenak, Sienna menatap dalam manik mata Calvin. Mencari secercah kesungguhan di sana.

"Berhati-hatilah di jalan," ucap Sienna akhirnya, sembari melepaskan tangannya dari genggaman Calvin. Lantas dia segera turun, meninggalkan Calvin yang masih setia menatapnya.

Calvin menghela napasnya, mengacak rambutnya dengan kesal. Sungguh, dia tidak tahu dengan apa yang dia lakukan. Dia bingung untuk mengartikan perasaanya sendiri. Dia tidak tahu harus bagaimana.

Oh Tuhan... Mengapa ini terasa sangat membingungkan? Seharusnya dia mengerti apa arti perasaannya, namun ini terasa lain. Dia tidak mengerti dengan semua ini.

Calvin melajukan mobilnya, meninggalkan Sienna yang masih berdiri di sana. Sienna terus menatap mobil Calvin yang berada di kejauhan. Seketika senyumnya mengulum, entah apa yang dia rasakan.

***

Sienna memasuki gedung kantornya, melangkah dengan ringan menuju lift yang terlihat mulai ramai. Wajahnya begitu sumringah, terlihat begitu siap untuk memulai hari ini. Dia menghentikan langkahnya, bergabung bersama staf lain yang sedang menunggu pintu lift terbuka.

Sebuah tepukan membuat Sienna berjingkat sembari memegangi dadanya, "Kayaknya ada yang lagi bahagia, nih?" seloroh Cindy yang tiba-tiba muncul.

Sienna memutar pandangannya menatap Cindy yang berdiri di sampingnya dengan kesal, "Bisa gak sih, gak usah pake ngagetin segala. Bisa jantungan gue lama-lama," makinya.

Dengan cengiran, Cindy menyeruput kopi yang dipegangnya. "Ada kabar baik apa yang pengen lo bagi ke gue hari ini?"

Menghela napas, Sienna mengalihkan matanya kembali menatap pintu lift yang tak kunjung terbuka. "Gak ada kabar baik apapun yang mesti gue bagi," ucapnya.

"Yakin?" tambah Cindy menimpali.

Sienna hendak membuka mulutnya, namun urung saat Calvin melangkah melewati mereka. Segera semua staf menundukan kepalanya, memberi hormat kepada sang bos besar, tak terkecuali Sienna juga Cindy yang melakukan hal yang sama.

Calvin melangkah mengabaikan semua stafnya, hingga sebuah lirikan sekilas dia lemparkan ke arah Sienna yang masih pada posisinya. Senyum miring merekah di bibirnya, hanya sekilas dan hampir tidak ketara. Dia terus melangkah dan masuk ke dalam lift yang disiapkan khusus untuknya.

Namun Cindy, rupanya wanita itu sempat menangkap lirikkan sekaligus senyum kecil Calvin pada Sienna. Segera semua staf mengangkat kepalanya saat Calvin sudah hilang di balik lift yang membawanya.

Sienna mengalihkan matanya menatap Cindy yang menyipitkan mata kearahnya. Kening Sienna berkerut, "Ada apa?" tanyanya bingung.

"Apa kau ada hubungan dengan Mister Calvin?" selorohnya yang membuat Sienna membelalakkan matanya.

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang