Passion Of Love | 15

47.9K 2.5K 59
                                    

PERINGATAN!
Benci dan cinta tertulis dalam satu lembar kertas yang sama. Jika benci telah berbalik, maka kau tidak akan bisa memungkiri kehadiran cinta. Jadi, semakin kau membencinya, tanpa sadar akan semakin besar pula rasa cintamu.
~Niu Aster~

---------------------♡♡♡--------------------

Keduanya masih diam, merasa canggung satu sama lain. Tidak ada suara apapun di antara mereka yang terdengar. Hingga mobil Calvin berhenti di depan rumah dengan gerbang tinggi.

"Terimakasih sudah mengantarku," ucap Sienna, lantas turun dari mobil Calvin.

Beberapa saat dia menunggu mobil Calvin meninggalkannya. Namun, mobil Calvin tak juga kunjung pergi. Sienna menatap heran mobil di depannya. Hingga, Calvin tiba-tiba keluar dari sana. Lelaki itu terlihat begitu gugup menatapnya.

"Tentang perkataanku tadi ... Aku benar-benar serius mengatakannya." Calvin menjeda ucapannya, "Aku akan menunggu. Jadi, kau bisa memikirkannya."

Sienna hendak membuka mulutnya, sebelum Calvin berkata, "Tidak! Jangan menjawabnya sekarang," sela lelaki itu cepat.

"Aku bilang untuk memikirkannya terlebih dulu. Meski aku sangat benci menunggu, tapi kali ini aku akan menunggu jawabanmu."

Senyum Calvin mengembang. Entah mengapa hal itu membuat hati Sienna berdesir. Sungguh, perasaan macam apa sebenarnya yang sudah tumbuh di hatinya. Sienna benar-benar bingung mengartikannya.

"Aku pergi dulu, kau segeralah masuk ke dalam," ucapnya, lantas kembali masuk ke dalam mobilnya setelah satu senyuman lebar dia lemparkan untuk Sienna.

Mobil Calvin melaju meninggalkan Sienna yang terpaku di tempatnya. Ada apa ini? Mengapa jantungnya berdebar begitu cepat? Sienna menghalau semua pikirannya, lantas segera masuk ke dalam rumahnya.

***

Sienna melangkahkan kakinya memasukki rumahnya yang terlihat sepi. Dia menghela napasnya, sepertinya semua orang di rumahnya begitu sibuk, bahkan hanya untuk pulang.

"Kau baru pulang?"

Sienna segera memutar kepalanya ke arah sumber suara, di mana Darril tengah berdiri di depan kulkas dengan botol air putih di tangannya.

Sienna sedikit berlari lantas menubruk tubuh tegap kakaknya, membuat lelaki itu bingung di tempatnya.

"Hei.. Ada apa ini?" tanyanya.

Sienna tidak menjawab, dia semakin mengeratkan pelukannya. Memejamkan matanya, merasa nyaman pada sandarannya.

Darril tidak menolak, dia membalas memeluk adiknya. Mengelus kepala wanita itu. Cukup lama mereka seperti itu, hingga Sienna melonggarkan sedikit pelukannya. Kepalanya mendongak menatap Darril yang juga menatapnya.

"Apa ada masalah?" Darril memulai.

Sienna menggeleng, "Aku hanya sedang bingung," ucapnya yang membuat Darril mengerutkan kening.

"Aku mendengar ada suara mobil. Apa kau pulang bersama Rey?"

Mendengar pertanyaan kakaknya Sienna hanya menghela napasnya. Dia melepaskan pelukan seluruhnya, lantas meraih botol air mineral di tangan Darril, menegaknya hingga beberapa tegukkan.

Dia melangkah menuju kursi meja makan, meninggalkan Darril yang masih menatapnya bingung.

"Darril... Aku dan Rey... Kami sudah berakhir," ucap Sienna penuh keraguan.

Darril membelalak seketika. Segera dia berhambur duduk di samping adiknya.

"Apa terjadi sesuatu?" tanyanya begitu cemas.

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang