Passion Of Love | 1

150K 4.9K 116
                                    

Sekedar info! Ceritanya mungkin nggak akan aku buat panjang. Mungkin hanya beberapa part. Pokoknya sesuaiin sama ideku. Soalnya cerita ini nggak aku buat kerangkanya. So nikmati aja 😄😚

---------------------------------------------------------

Calvin membaca kertas didepannya dengan begitu teliti. Kesalahan sekecil apapun pasti tidak akan pernah luput dari matanya. Dia berdecak kesal sembari menutup kasar berkas yang sedari tadi dibacanya.

Calvin menekan interkomnya, "Iya, Sir?" sapa suara dari seberang setelah panggilan terjawab.

"Siapa yang membuat laporan yang kau bawakan tadi?" tanya Calvin dengan suara baritonnya yang dalam.

"Bagian pemasaran, Sir." jawab suara itu dengan nada gemetar. Tau akan aura gelap yang kini pasti sedang menyelimuti atasannya.

"Aku tau, Niken. Yang aku tanya orangnya, siapa?!" Calvin mulai terpancing emosi.

"Sa-saya kurang tau, Sir. Biar nanti saya tanyakan kebagian pemasaran."

"Segera, suruh dia keruanganku." setelah mengucapkan kata-kata tajamnya Calvin memutuskan panggilannya.

Dia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Dilemparkannya tubuhnya kesandaran kursi. Pekerjaannya benar-benar sudah menguras habis semua tenaga juga pikirannya. Ditambah ini lagi, hanya laporan tentang penjualan saja bisa begitu berantakan. Calvin bersumpah akan memecat orang ini segera setelah dia puas memakinya.

Mata Calvin beralih menatap nyalang kearah pintu setelah terdengar suara ketukan, "Masuk." ucapnya dingin.

Terdengar pintu dibuka, Calvin menegakan duduknya dan bersiap melemparkan kata-kata tajamnya. "Ap-" ucap Calvin terhenti dengan tangan yang memegang map tertahan diudara.

"Mister memanggil saya?" tanya wanita yang kini berdiri dipojok meja dengan gugup. Jari jemarinya saling bertaut dan saling meremas dengan gelisah. Sesekali di menggigit bibir bawahnya sekilas.

Mata Calvin tidak berkedip menatap wanita didepannya. Pandangannya menyusuri setiap inci tubuh wanita itu. Tidak ada yang spesial, namun entahlah dia merasa tertarik luar biasa.

Wanita itu mengernyitkan keningnya. Dia menatap penampilannya, tidak ada yang aneh. Dia berpakaian sopan, rok hitam selutut dengan blus biru langit berlengan panjang. Tapi mengapa atasannya menatapnya seakan dia... menggoda?

"Sir?"

Calvin tergeragap dia mengalihkan matanya menatap wanita didepannya, "Siapa namamu?"

Lagi-lagi wanita itu mengernyitkan keningnya, "Sienna, Sir." ucap Sienna ragu-ragu.

Calvin terdiam. Matanya tetap tidak lepas menatap Sienna yang tertunduk didepannya. Bayangan-bayangan nakal mulai bermunculan dipikiran Calvin. Bayangan tubuh polos Sienna yang begitu ranum. Oh... betapa indahnya.

Dia berdeham sejenak, "Kau yang membuat laporan ini?" tanyanya sambil melempar pelan berkas yang ada ditangannya.

Sienna menatap berkas yang dilemparkan Calvin, "I-Iya, Sir." jawabnya takut-takut.

"Kau tau kenapa aku memanggilmu?" Sienna hanya menggeleng pelan. Calvin bangkit dari kursinya dan melangkah mendekati Sienna, "Kau staff baru. Dan kau benar-benar tidak becus dalam bekerja. Hah!"

Sienna sedikit berjingkat mendengar bentakan Calvin, "Ma-maaf, Sir. Sa-saya akan lebih banyak belajar lagi." ucapnya bergetar.

"Kau pikir ini bangku sekolah? Yang aku butuhkan karyawan yang sudah siap bekerja bukan belajar!" bentaknya lagi.

Passion Of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang