RdR - 2

347 49 110
                                    

" Wanita yang cantik belum tentu terlihat baik, makanya perlu di selidik "

***

"RINJANIIIIIIIIIIIIIII" pekik seorang wanita paruh baya sambil mengejar Rinjani yang tengah berlari dari dapur ke arah halaman belakang.

"Apa sih ma?" jawab Rinjani santai sambil berlarian.

"Itu cake mama jangan dibawa lari-larian sayanggg, nanti cakenya nyungkling gimana coba?" jawab wanita itu seraya mencoba mengejar anaknya ke arah halaman belakang.

"Aelah ma, nyungkling katanya. Jatoh kali ma bukan nyungkling"

"Sama aja Janiiiii, ayo sini kembaliin cake mama, kamu mandi sana gih"

"Au ah"

"Jani, mandi sana, anak perawan mama ini kok bandel sih? Di suruh mandi aja susah bingitt"

"Mama alay deh"

"Bo-do, Jani ayolah sayang, mama capek buatnya tadi -.-"

Akhirnya Rinjani mengalah dan berjalan berbalik arah menuju wanita yang berteriak tadi, yaitu mamanya dan mengembalikan cake yang ada di tangannya.

"Iya-iya ma, nih cakenya" ucapnya seraya mengecup pipi dan dahi mama kesayangannya itu.

"Nah gitu dong, kan cantik. Eh ralat enggak cantik, abis belum mandi sih, jadi kata-kata cantiknya mama tarik"

"Ih mama, kok ngeselin sih? -.-"

"Bodoamat lo soebarjo"

"Idih"

"Apa sih? "

"Siapa? "

"Yang nanya" jawab Rinjani sambil menjulurkan lidahnya dan ngacir ke lantai atas menuju kamarnya.

"Rinjaniiii, inget mandi sayang udah jam 6 loh,nanti terlambat, awas aja ya kalau enggak mandi, mama tampol nih"

"Apa ma? Gak denger tuhh"

"Yasudahlah hu hu hu, apapun yg terjadi ku kan slalu ada untukmu,
Janganlah kau bersedih
coz everything's gonna be Okay" balas mamanya itu sambil menyanyi menghiraukan pertanyaan anaknya.

"Lah malah nyanyi si mama -.-" ucapnya sambil membulatkan kedua bola matanya karena mendengar mamanya menyanyi.

*¥*¥*

Disinilah, di kamar bernuansa putih dengan desain interior yang simple namun tetap terlihat kemewahannya menjadi sarang Rinjani dalam melakukan kegiatan bermalas-malasan.

Jam berwarna senada dengan nuansa kamarnya di gantung dengan apik di atas pintu kamarnya masih menunjukkan pukul 06.00.

Masih ada waktu untuk bersiap-siap tetapi mamanya selalu menyuruhnya untuk bersiap-siap tepat waktu sebelum waktu itu mempermainkan kita.

Kata-kata mamanya itu yang selalu berhasil membunuh rasa malas yang ada di dalam dirinya.

Ia sangat beruntung memiliki mama seperti Annisa-mamanya. Ia sangat di sayang-bukan di manja seperti anak perempuan lainnya.

Romeo dan RinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang