"Untuk apa bertemu jika tak diperbolehkan bersatu? Yang aku dapat, hanya cinta penuh liku saat bersamamu"
👐👐👐
"Pengumuman kepada seluruh siswa dan siswi SMA Galaxy, mulai besok sampai seminggu kedepan, kita akan mengadakan camping dan hiking bersama ke Gunung Rinjani. Pelajaran hari ini ditiadakan. Sekian dan Terimakasih."
Sorak-sorai kegembiraan terlihat jelas di wajah siswa dan siswi SMA Galaxy setelah mendengar pengumuman tadi.
Semuanya berteriak kegirangan. Ada yang naik ke atas bangku karena tidak jadi mengikuti ulangan, ada yang melepas seragamnya dan di putar-putarkan diatas kepalanya, ada juga yang bersiul dan lainnya.
Semua dilakukan serta-merta merayakan hal paling nikmat selain libur bagi siswa dan siswi SMA adalah camping seperti ini.
Semua penghuni kelas segera merapikan peralatan sekolahnya dan bergegas meninggalkan kelas.
Rinjani dengan malas merapikan alat tulisnya. Entah kenapa ia memikirkan mamanya jika ia ikut pergi camping dan hiking bersama sekolah.
Pikirannya tidak tenang saat ini. Rinjani sangat suka hal-hal yang berbau memacu adrenalin. Tetapi kali ini tidak. Entah apa yang membuat hatinya kalut.
Berulang kali Rinjani membasuh wajahnya di kamar mandi, agar merasa segar tetapi hasilnya nihil.
Setelah menyiapkan barang-barang, Rinjani bergegas meninggalkan kelas dan menunggu jemputan di halte dekat sekolahnya.
Di tempat lain
Romeo terlihat sangat bersemangat hari itu, karena sudah hampir 2 tahun ia bersekolah di sana, baru kali ini sekolah mengadakan camping dan hiking.
Bagi Romeo ini sunggulah nikmatnya surga dunia selain bisa bermain PS sepuasnya dan tidur seharian. Tiada hal lain yang bisa menggambarkan kesenangan Romeo saat ini.
Bisa camping dan hiking ke Gunung Rinjani menjadi anugerah terindah bagi Romeo. Pasalnya sudah sejak lama Romeo menginginkan mendaki ke Gunung yang tingginya mencapai 3.726 m dpl itu dan besok akan terwujud.
Romeo segera meninggalkan kelas, menuju parkiran dan mencari mobil Fortuner miliknya yang ia parkiran dengan rapi disana.
Saat melewati halte didekat sekolahnya, ia melihat seseorang tengah berdiri disana sambil menunggu jemputan.
Sepertinya ia mengenali perempuan itu. Ah dia ingat sekarang, perempuan itu adalah orang yang ia gendong tempo hari.
Romeo menepikan mobilnya dan membuka kaca mobil sambil memajukan kepalanya sedikit.
"Woy Koala! Hayo ngelamun ae lo, di cyduk setan ae baru tau rasa. Lo Rinjani kan? Cewek yang gue gendong waktu itu." ucap Romeo menebak.
Rinjani yang kaget, langsung gelagapan menjawab pertanyaan Romeo.
"Ha-eh iya-iya, Romeo?"
"Iya, lo belum di jemput?" tanya Romeo sembari mengangkat salah satu alisnya.
"Menurut L? Kalau orang nunggu di halte itu ngapain? Ngamen gitu?" balas Rinjani sedikit kesal akan pertanyaan tidak bermutu milik Romeo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo dan Rinjani
Fiksi RemajaUPDATE SEMINGGU SEKALI YAKK! • • • Hanya berisi sebuah kisah tentang dua remaja dengan segala permasalahan yang di hadapi mereka. Entah itu cinta, keluarga ataupun menyangkut perasaan. *** Note: BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT! SILAHKAN FOLLOW DULU PENU...