"Sesungguhnya setiap perempuan bisa bersikap seolah tak punya perasaan apa-apa. Padahal jauh di lubuk hatinya ia begitu mencintai"
🍄🍄🍄
Tidak terasa camping yang diadakan sekolah, sudah berjalan selama tiga hari. Itu tandanya hanya tersisa empat hari lagi sebelum mereka semua pulang dan kembali ke aktivitas mereka masing-masing.
Hari-hari terus berlalu, begitu juga dengan kedekatan Romeo dan Rinjani yang terus bertambah setiap saatnya.Membuat mereka sudah tidak canggung lagi saat bersama.
Rinjani sudah bangun sejak pukul 5 pagi. Tidak lupa ia juga berlari pagi dulu sebelum memulai aktifitasnya bersama teman-temannya.
Setelah merasa letih, Rinjani berjalan ke arah danau dan membersihkan dirinya di sana.
Selepas itu ia kembali ke tenda dan bersiap melakukan tugasnya hari ini bersama teman-temannya.
Rinjani tengah membantu teman-temannya memasak, menggunakan api unggun yang telah mereka buat tadi pagi.
Hari ini giliran kelas Rinjani yang membuat makanan. Acara masak-masak juga sudah dimulai sejak tadi pagi.
Rinjani yang tidak begitu pasif memasak memilih membantu dibagian memotong sayuran saja.
Baginya, itu hal yang cukup mudah dan tidak sulit jika dilakukan sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.
Sedangkan Sasi, Nindy dan Nadya membantu dibagian mematangkan makanannya.
Alasannya karena mereka bisa dibilang lebih pintar jika dalam urusan masak-memasak.
🎆🎆🎆
Romeo bangun pagi hari ini. Suasana di Gunung Rinjani begitu sejuk dan damai. Hatinya berbunga-bunga setiap melihat pemandangan di sekitar gunung itu.
Ia keluar dari tenda dan merenggangkan otot-otot di badannya lalu berjalan menuju danau yang berada dekat darisana.
Kemudian mengambil air dan membasuh wajahnya, agar terlihat lebih segar.
Setelah membasuh wajahnya ia berniat berlari disekitar danau dan tendanya tempat ia beristirahat.
Tidak lupa ia mengunjungi Rinjani yang dilihat dari dekat danau tengah sibuk memasak bersama teman-temannya.
"Rinjani Rinjani, lo itu cantik dan seksi. Kalau boleh jujur, gue tertarik sama lo. Kebanyakan cewek yang gue kenal yang sejenis kayak lo sama aja secara kelakuan dan sifat. Tetapi lo beda dari mereka. Bisa buat jantung gue berdetak lebih kencang dari biasanya, beda sama mereka. Lo juga gak matre dan mau gabung bareng temen-temen yang lain." batin Romeo sambil berjalan membelakangi Rinjani.
Puk..
Sebuah botol minuman yang masih berisi air dengan manis mengenai kepala belakang Romeo, membuatnya mengaduh kesakitan.
"Tai. Apaan nih, dikira gak sakit apa ditimpuk pakai ginian. Awas aja yang nimpuk gue gib-" ucapnya terpotong, sambil memutar tubuhnya menghadap orang yang tadi melemparinya botol itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo dan Rinjani
Teen FictionUPDATE SEMINGGU SEKALI YAKK! • • • Hanya berisi sebuah kisah tentang dua remaja dengan segala permasalahan yang di hadapi mereka. Entah itu cinta, keluarga ataupun menyangkut perasaan. *** Note: BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT! SILAHKAN FOLLOW DULU PENU...