"Berpura-pura bahagia itu, ternyata melelahkan ya."
🌷🌷🌷
"Satu, dua, tiga, empat....lima, enam, tujuh delapan sembilan sepuluh....." terdengar teriakan dari masing-masing siswa dan siswi yang tengah berlatih taekwondo untuk tournament yang akan diadakan mendatang.
Kini, mereka semua tengah berlatih bersama. Makanya, mereka diharuskan untuk kompak dalam segala hal. Bahkan, saat melakukan pemanasan sekalipun.
Suara merekapun menghiasi lapangan tempat biasanya diadakan upacara bendera. Karena mereka saat ini menggunakan lapangan itu sebagai tempat latihan, agar muat menampung banyak orang.
"Lebih keras lagi suaranya, ayo! We will be the champions guys!"
"Ayo, yang semangat latihannya ya! Kita kan akan ada tournament. Jadi, enggak boleh santai-santai!"
Begitulah kira-kira perkataan Dytha Arundanti--atau yang biasa dipanggil kak Dytha, adalah seseorang yang bertugas menjadi pelatih taekwondo di SMA Galaxy.
Siapa yang tidak kenal Dytha Arundanti? Ia adalah salah satu atlet taekwondo perempuan yang seringkali menjuarai berbagai macam kejuaraan.
Maka, tidak salah dan tidak diragukan lagi kalau Dytha dipercayai oleh pihak sekolah, untuk melatih siswa dan siswi di SMA Galaxy dalam hal beladiri, khususnya taekwondo.
Salah satu siswi yang ia latih adalah Rinjani. Tentu saja, karena gadis itu memang memiliki bakat dalam bidang seni beladiri.
Rinjani terlihat serius melakukan setiap gerakan pemanasan yang diarahkan oleh kak Dytha. Sama seperti siswa dan siswi lainnya.
Jumlah peserta untuk tournament kali ini hanya sekitar 10 orang. Itupun, mereka sebelum dapat mulai berlatih seperti ini, terlebih dahulu mengikuti seleksi.
Kesepuluh murid yang terdiri dari tujuh murid laki-laki dan tiga murid perempuan ini, akan berlatih dengan keras agar dapat menampilkan yang terbaik saat tournament nanti.
Keringat bercucuran di pelipis Rinjani. Sementara jam, baru menunjukkan sekitar pukul dua siang.
Saat-saat di mana sinar matahari sedang memanasnya, Rinjani dan teman-temannya harus berlatih, serta rela berpanas-panasan bersama di tengah lapangan.
Setelah dua puluh menit melakukan gerakan pemanasan di tempat, bersama teman-teman lainnya, sekarang saatnya ia lari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali.
Putaran pertama, berhasil Rinjani lewati dengan santai. Berlari sudah jadi kebiasaannya semenjak menyukai beladiri. Putaran kedua, ketiga dan keempat, napas gadis itu mulai memburu.
Sebisa mungkin, ia mengatur napasnya agar tidak cepat habis dan berakibat berkurangnya pasokan tenaga yang ia punya.
Setelah selesai mengelilingi lapangan sebanyak lima kali, siswa dan siswi itu mulai berpencar dan berlatih sesuai dengan bidang lombanya masing-masing.
Ada yang memilih berlatih sendirian, dan ada juga yang memilih untuk berlatih secara bergerombol.
Tujuannya, agar mereka lebih nyaman dan rilex saat berlatih nanti dan mendapatkan hasil yang memuaskan saat bertanding.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo dan Rinjani
Teen FictionUPDATE SEMINGGU SEKALI YAKK! • • • Hanya berisi sebuah kisah tentang dua remaja dengan segala permasalahan yang di hadapi mereka. Entah itu cinta, keluarga ataupun menyangkut perasaan. *** Note: BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT! SILAHKAN FOLLOW DULU PENU...