"Aku pernah berada di situasi di mana merasa kehilangan sedalam jurang. Namun kini, aku telah berhasil mengobatinya. Itu semua karena kehadiran dirimu."
•o•o•o•
Siang ini, selepas pulang sekolah Romeo berniat mampir sebentar di rumah Rinjani. Katanya, sekalian menjenguk calon mertua.
Ada-ada saja memang yang dilakukan oleh cowok itu. Namun, Rinjani tetap menyukainya. Bahkan, sangat menyukainya.
Romeo kini tengah menyetir mobil Fortuner putih miliknya. Ia mengendarai mobil itu dengan kecepatan rata-rata. Ia ingin menikmati saat-saatnya bersama Rinjani.
Salah satu tangan cowok itu menggenggam erat tangan Rinjani. Kemudian ia berucap, "Thank you so much, because you love me."
Romeo mendekatkan tangannya yang menggenggam erat tangan Rinjani ke arah bibirnya. Lantas dengan cepat Romeo mengecup mesra tangan Rinjani.
Rinjani tersenyum, lantas mengeluarkan suara, "You're welcome. No problem, because i'm yours." balas Rinjani. Kini cewek itu yang mengecup punggung tangan Romeo seraya tersenyum kembali, hingga menerbitkan bulan sabit di bibirnya.
Setelahnya, suasana kembali hening dam senyap. Hanya alunan nada lagu yang terdengar merdu di indera pendengaran mereka.
Romeo dengan santai mengendarai mobilnya. Maklum saja, ia sudah mahir mengendarakan mobil besar itu.
Baginya, lebih mudah menaklukkan mobil ini daripada menaklukkan hati Rinjani. Karena jika tidak hati-hati, mana mungkin Rinjani akan luluh pada pelukannya.
"Di rumah, ada siapa aja?" Romeo bertanya, matanya sesekali melirik Rinjani.
"Enggak tau. Kayaknya sih ada mama aja sama si mbok." Rinjani menjawab pertanyaan Romeo, tidak lupa ia menoleh ke arah cowok itu. "Emang kenapa?" kini ia balik bertanya pada Romeo.
"Enggak kenapa sih. Cuma ya gitu, aku mau kenalan aja lebih deket sama papa kamu. Ya, namanya juga calon mertua." jawab Romeo jenaka. Kemudian ia terkekeh geli.
Sedangkan Rinjani, mendengus geli. Tidak habis pikir pada Romeo. Seenak jidatnya saja mengatakan calon mertua.
Namun, di dalam hati Rinjani, entah mengapa seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Ia menikmati masa-masa indah ini bersama Romeo.
Tak lama kemudian, mobil putih yang dikendarai Romeo tiba di salah satu rumah dengan cat putih di seluruh ruangannya.
Sangat terlihat cantik dan rapi. Siapa lagi kalau bukan rumah dari kekasihnya? Iya, ia kini telah sampai di depan rumah Rinjani.
Setelah menekan klakson beberapa kali, dari dalam rumah munculah seorang satpam yang sudah sangat Romeo hafal di luar kepala wajahnya.
Pria yang bekerja sebagai satpam itu tersenyum, lantas membukakan pintu pagar dan mempersilahkan Romeo masuk beserta mobilnya.
"Selamat siang den, non." ucap pria itu kepada Romeo dan Rinjani, begitu mereka turun dari mobil.
"Selamat pagi juga pak." balas Romeo.
"Oh iya pak, mama di dalam kan ya? Enggak keluar rumah kan? Atau ada janji sama orang gitu?" tanya Rinjani pada pria berseragam putih biru itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo dan Rinjani
Teen FictionUPDATE SEMINGGU SEKALI YAKK! • • • Hanya berisi sebuah kisah tentang dua remaja dengan segala permasalahan yang di hadapi mereka. Entah itu cinta, keluarga ataupun menyangkut perasaan. *** Note: BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT! SILAHKAN FOLLOW DULU PENU...