s a t u

373 44 14
                                        


⚫⚫⚫


HALO pemirsa setia ABC-TV! Kembali lagi sama Kaela yang bawain kuis jutaan rupiah di persembahkan oleh biskuit Gula-gula!!” Suara riang si pembawa acara mulai menggema di ruangan lewat pengeras suara televisi.

Gadis berambut ikal halus seleher tengah serius memasang mata di depan televisi. Pandangannya yang begitu tajam, mewanti-wanti agar tak ada sesuatu yang terlewat. Di genggamannya, sudah siap ponsel dengan layar yang menampilkan aplikasi telepon.

Sebelum itu, Kaela mau kasih tahu dulu nih. Biskuit Gula-gula adalah biskuit enak dan menyehatkan. Dibuat dari bahan olahan pilihan yang aman untuk pencernaan. Selain itu, biskuit Gula-gula juga cocok banget buat kalian yang suka begadang nonton bola, santai sama keluarga, hang out sama temen.”

Gadis itu, Lucie, sebenarnya cukup jenuh mendengar segala bentuk promosi dari produk-produk mereka. Semua terasa dilebih-lebihkan saja. Namanya biskuit ya fungsinya itu. Tapi Lucie tetap stay tune untuk menahan keinginannya untuk memindahkan saluran.

“Lucie!” Kak Dita tiba-tiba masuk ke dalam kamar Lucie tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Tentu saja membuat pemilik kamar kesal bukan main. “Lihat sepatu baru gue nggak?”

“Ish, lo apaan sih, Kak?! Ganggu orang mulu!” semprot Lucie. “Nggak lihat! Salah sendiri punya barang naruhnya sembarangan!”

Kak Dita hanya nyengir. “Galak amat,” komentarnya seraya berlalu.

Lucie mengalihkan pandangannya. Layar bahwa televisi telah menunjukkan sederet nomor interaktif yang bisa dihubungi. Seketika itu juga mata Lucie membelalak. Dengan gerakan cepat dia mengetik nomor-nomor itu dan secepatnya memencet gambar telepon.

Deg. Deg. Deg.

Selagi menahan ritme jantungnya yang berdegup ria, Lucie memejamkan matanya. Merapalkan do'a agar harapannya terkabul.

Jangan lupa nanti passwordnya kalau Kaela bilang ‘Biskuit Gula-gula', jawabnya 'Enak dan menyehatkan!’. Kita tunggu penelepon pertama, ya!

Tuut ....

Tuuut ....

Tuuuut ....

“Halo?”

Lucie terlonjak senang. “ENAK DAN MENYEHATKAN!!” teriaknya duluan tanpa mempedulikan suara di seberang sana yang belum menyebutkan slogannya.

Terdengar suara kresek-kresek dari telepon. Ya, itu aneh. Tapi tak menyurutkan senyuman lebar di bibir Lucie.

Weh, siapa sih nih?!”

Dahi Lucie mengerut. Lah kok bukan suara perempuan? Alih-alih suara riang yang menyambutnya, malah terdengar suara bentakan. Ditatapnya ragu nomor yang diteleponnya. Kemudian mendekatkan benda itu ke telinga.

“H-halo?” sapa Lucie pelan. “Lo siapa?”

Dih, nanya balik,” cetus cowok itu. “Oke deh, kenalin, Dimas Anggara.”

Perasaan Lucie mulai nggak enak. Ia menatap deretan nomor di layar ponselnya, menelan ludah pelan-pelan. “Sori, salah sambung.”

Eeh, jangan ditutup dulu!” cegah cowok di seberang telepon. “Kayaknya gue tahu. Lo Lucie kan? Anak SMA Kasuari. Kelas 12 IPS 2. Yang cakep itu kan?”

Tunggu. Dia bahkan tahu identitas Lucie!

“Biasa aja.”

“Sip. Gue samperin besok ke kelas lo.”

You Get Message From MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang