Happy reading :)
Perhatian kamu bulshit gak? Kalo bulshit mendingan gak usah ngasih perhatian.
-Karina Mutiara Wijaya-
-----------------------------------------------------------------
Hari kedua ku MPLS. Sapu dan berbagai peralatan kebersihan lainnya sudah ada digenggamanku sekarang. Katanya sih, sekarang itu jadwal nya bersih-bersih.
Aku, Dira dan Arya. Sekarang sedang membersihkan taman belakang sekolah. Dira menyapu daun-daun yang jatuh, padahal kemarin sudah kita kumpulkan. Tapi kenapa jatuh lagi?
Arya sedang menyabuti rumput bersamaku. Kadang aku berpikir kenapa rumput dicabut, toh nanti juga dia akan tumbuh lagi kan? Jadi disini siapa yang bego?
Ngomong-ngomong soal Arya, dia jadi selalu dekat dengan Aku dan Dira. Entah bagaimana kita bisa dekat, mungkin Arya orang nya friendly. Jadi mudah dekat dengan siapa saja.
"Cape gak, Na?"
"Engga, aku cuma pengen istirahat."
Tiba-tiba aku pusing, mungkin gara-gara belum sarapan, karena tadi pagi belum sempat.
"Lo pucet, Na. Lo gak apa-apa?"
"Ah, masa? Aku gak apa-apa kok."
"Kenapa kalian diem?" tanya seorang wanita, yang kupastikan pasti salah satu panitia.
"Boleh kita istirahat?" tanya Arya pada panitia itu sambil berdiri.
Aku membelalakan mata, berani-berani nya Arya bicara seperti itu. Apa dia tidak takut?
"Engga. Orang lain aja belum istirahat."
Aku ikut berdiri, ku lihat didepan seorang wanita cantik. Rambut badai seperti jaman sekarang. Ditambah membuat memakai jaket khas untuk panitia. Membuat nya terlihat seperti penguasa.
"Dia sakit." ucap Arya sambil menunjukku.
"Alah, paling pura-pura."Pura-pura? Tuhan, kalo aku boleh meminta tolong berikan wanita bermulut cabe ini sakit kepala. Tapi karena aku baik, aku tidak jadi meminta tuhan.
Aku tidak tahan, di atas kepalaku seperti ada burung dan bintang yang sedang berputar-putar.
BRUK
"Cepet bawa dia ke UKS!"
Samar-samar aku dengar suara yang begitu ku kenal, tapi ku tak ingat siapa. Salahkan ingatan ku yang memang jelek ini.
Aku pun merasa ada yang menggendong ku, siapapun itu, terimakasih.
Dan akhirnya semuanya gelap.
🐣🐣🐣
Mataku mengerjap, masih terasa pusing dan mual. Kulihat sekeliling, dan sudah dipastikan aku sedang berada di UKS.
"Ana? Lo gak apa-apa kan? Sumpah gue khawatir banget waktu liat lo pingsan tadi."
"Iya, Dira. Aku gak apa-apa cuma pusing aja."
"Pasti lo belum sarapan ya?!"
"Kamu emang tau aku banget, Ra."
"Pasti lo kesiangan gara-gara nonton oppa-oppa lo itu kan?"
"Hehe, tau banget ih."
![](https://img.wattpad.com/cover/117573041-288-k45580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
aNata
Teen Fiction#20 in Teen Fiction Kadang, kita harus merasakan sakit terlebih dahulu ketika ingin merasakan bahagia. ... Ini cerita tentang aku dan dia. Cerita ini mungkin berbeda dengan yang lain. Insyaallah. Terimakasih untuk author yang sudah ikhlas mengetik...