Happy reading, jangan lupa vote dan komentar nya :)SELAMAT MEMBACA KISAH ANA DAN NATA
-----------------------------------------------------------------
Cemburu itu sakit, kehilangan juga sakit. Sekarang aku sedang merasakan keduanya
-----------------------------------------------------------------
Sekarang aku sudah terlanjur janji untuk pulang bersama dengan kak Nata. Tapi setelah bel bunyi, hati ku berdegup kencang. Harusnya aku tolak saja ajakannya untuk pulang bersama tadi. Huft.
Bukan apa-apa, tapi aku malu.
Line!
15.30
Anatakharisma: tunggu, gue kumpulan basket dlu bntr
Anatakharisma: jgn kgn 😛Hih siapa juga yang kangen. Kepedean emang dia.
Kiranamutiara: apaan si. iya jgn lama 😤
Read.
Di baca doang. Nyebelin!
"Ana?"
Aku berbalik.
"Arya? Belum pulang?" tanya aku ketika melihat ternyata Arya yang memanggil.
"Lo juga belum pulang?" Arya duduk di samping ku.
Aku menggeleng.
"Pulang sama gue aja yuk." ajak Arya.
"Aku lagi nunggu kak Nata." kataku yang sedikit malu.
"Nata?"
Aku mengangguk.
"Kalian mau pulang bareng?"
Lagi-lagi aku mengangguk.
"Terus sekarang dia kemana?"
"Katanya kumpulan basket dulu."
"Yaudah, gue temenin selagi Nata kumpulan." ucap Arya.
"Gapapa Arya, aku sendiri aja. Kamu pulang udah sore." pinta ku.
"Santai aja."
"Yaudah kalo emang gak ngerepotin."
"Engga kok." kata nya sambil senyum.
"Ana!" panggil kak Nata yang berlari sedikit ke arah ku.
Aku dan Arya langsung berdiri.
"Maaf lama." katanya ketika sudah sampai.
"Gapapa kok." kataku."Yaudah, Na. Gue duluan ya." kata Arya yang langsung pergi tanpa pamit kepada kak Nata.
"Ngapain Arya disini?" tanya kak Nata.

KAMU SEDANG MEMBACA
aNata
Ficção Adolescente#20 in Teen Fiction Kadang, kita harus merasakan sakit terlebih dahulu ketika ingin merasakan bahagia. ... Ini cerita tentang aku dan dia. Cerita ini mungkin berbeda dengan yang lain. Insyaallah. Terimakasih untuk author yang sudah ikhlas mengetik...