ANATA 9

3.5K 187 3
                                    


Happy reading :)

Ketika ingin dekat dia menjauh, ketika tidak mau dekat dia mendekat. Mau nya apa?

-Kirana Mutiara Wijaya-

-----------------------------------------------------------------

Sekarang kita semua sudah sampai di tempat yang memang sudah di tentukan. Aku, Dira, dan Laras turun. Tapi, terlebih dahulu mengambil tas di penyimpanan khusus tas.

"Buat semuanya! Karena berhubung sekarang waktunya sholat dzuhur kalian yang beragama muslim diwajibkan sholat!" Teriak kak Aldo di tempat panitia.

"Mushola nya disana." tunjuk kak Aldo ke mushola yang berada di ujung itu.

"Siap kak!" jawab kita serentak.

"Ayo," ajakku ke Dira dan Laras yang sedari tadi sedang memperhatikan kak Aldo. Setauku Dira naksir sama kak Aldo.

"Eh, ayo. Eh Na Arya ga ikut ya?" tanya Dira.

"Engga, semalem dia ngeline aku. Katanya sakit." jelasku.

"Ngobrol mulu, cepetan!" suara dibelakang ku. Siapa sih? Ribet banget, orang-orang juga jalannya santai gitu.

Aku, Dira dan Laras berbalik.

"Kak Nata?" orang ini lagi, hobby banget ganggu aku.

"Iya, kenapa? Kaget ya gue ganteng gini pake baju koko? Iya gue tau gue ganteng." jawabnya dengan percaya diri tingkat dewa.

Tapi memang sih dia ganteng.

"Ih pede banget jadi orang. Awas sana aku mau sholat."

Aku pergi duluan, aku hiraukan Dira dan Laras. Sebodo amat, aku kesal!

"Kak Nata, kakak ganteng kok!" ucap Laras dan diangguki oleh Dira.

"Makasih, gue emang ganteng. Temen lo aja yang katarak." jawab Nata sambil tetap melihat kepergian Ana.

"Hehe maklum lah, dia gak pernah pacaran kak." Dira berbicara.

"Gue juga. Tapi gak kaya dia." ucap Nata yang langsung pergi meninggalkan Dira dan Laras.

"Maksudnya apa sih, Ra? Kak Nata belum pernah pacaran?" tanya Laras.

"Gak percaya gue, seganteng itu belum pernah pacaran." ujar Laras sambil menutup mulutnya dengan tangan.

"Iya anjir gue juga gak percaya, palingan modus."

"DIRA, LARAS!"

"Ayo, mak lampir udah teriak."

Dira dan Laras langsung berlari menghampiri Ana. Pasalnya Ana kalau teriak itu bisa sampe ke Korea. XD

"Kalian lama banget deh!" ketus ku ke Dira dan Laras.

Mereka ngobrol apa aja sih sama kak Nata? Jangan-jangan ngomongin aku lagi.

"Maaf, Na. Tadi abis ngobrol sama Sehun KW. Hehehehe" ucap Dira.

Dira sengaja ngomong kayak gitu, karena Ana selalu marah ketika ada orang yang ngomong-ngomongin biasnya.

"Sehun? Eh Sehun lebih ganteng ya! Jangan sama-samain dia sama Sehun dong!"

"Udah lah, gue gak ngerti. Sehun itu siapa dan yang terpenting sekarang kita wudhu dulu." ujar Laras.

Kok Laras kudet banget ya? Gak kenal Sehun?

Setelah wudhu kita langsung masuk ke mushola, ternyata sudah banyak siswa/i. Dan sudah ada imam yang duduk di tempatnya.

Siapa imamnya?

"Nat! Ayo dimulai! Nunggu siapa sih lo." ku dengar seseorang berteriak,

Imam itu pun berbalik,

Astagfirulloh!

Kak Nata jadi imam?

"Na, liat udah ganteng terus mau jadi imam. Aduh idaman, Na." ucap Laras menyenggol lenganku.

"Apaan sih, semua orang juga bisa jadi imam." gelakku, sambil menyadarkan diri yang memang sempat terpesona. Tapi tidak lama ya terpesonanya mengingat sifat dan kelakuan dia yang selalu mengganggu!

"Ngelak mulu lo kampret!" ujar Dira.

Siapa yang ngelak? Hehe

"Udah, ayo semuanya berdiri." ucap imam tersebut. Sengaja tidak menyebutkan nama karena kalian sudah tau kan?

-----------------------

Setelah melaksanakan sholat dzuhur berjamaah yang diimami oleh si dia.

Kita semua keluar dan mengambil tas masing-masing. Sebelumnya kak Aldo menyuruh kita untuk berkumpul di lapangan yang tidak sedikit luas itu.

"Semuanya sudah berkumpul?" tanya seorang panitia yang kuketahui bernama kak Tina itu.

"Sudah kak!"

"Jadi disini, kakak mau menjelaskan dengerin ya!"

"Siap kak!"

"Sekarang kalian ambil tas masing-masing, jangan sampai ada yang tertinggal. Setelah itu kalian akan mendirikan tenda sendiri. Kelompok nya sudah kita siap kan. Jadi dengarkan baik-baik tidak ada pengulangan. Dan setiap kelompok akan ada kakak-kakak panitia yang membantu." ucap kak Tina panjang lebar.

Kak Tina pun mulai mengumumkan nama-nama kelompok. Aku, Dira dan Laras satu kelompok, kelompok 9. Terdiri dari 12 orang dan satu pembimbing.

"Kelompok 9 pembimbing nya Kak Anata, jadi kak Anata yang bakalan bantu kalian."

Kak Nata lagi? Ini ada apa? Kenapa selalu dia?

"Yes! Kak Anata, Na!" ucap Dira dan Laras kegirangan.

Aku kesal.

🐣🐣🐣

Jangan lupa votement ya

Salam dari Sehun buat kalian!! 🐣🐣

Updet!! Ada yang kangen gak? Gak ada ya? Hehe.

Dear pembaca, semoga suka sama cerita aku. Aku bakal terima semua saran dan kritikan kalian, karna aku sadar aku masih banyak banget kekurangannya 😊

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang