ANATA 25

2.9K 136 13
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komentar nya :)

SELAMAT MEMBACA KISAH ANA DAN NATA

-----------------------------------------------------------------

Asalkan bumi tetap terang, dan aku masih bisa melihat mu. Aku di sini hanya akan melihat dirimu di antara gelapnya malam.

-----------------------------------------------------------------

Kirana pov

"Makasih ya." aku turun dari mobil. Arya pun ikut turun.

"Iya," katanya.

"Kamu mau masuk dulu?" tanya ku. Sebenarnya aku tak niat mengajak masuk Arya, tapi aku di ajarkan sopan santun oleh bunda.

"Gak usah, gue pulang aja. Duluan ya." ucap Arya sambil masuk ke mobil nya.

"Hati-hati Arya!"

Dia mengangguk.

Aku pun masuk ketika mobil Arya sudah tidak terlihat.

"Oke! Lupain kejadian tadi." gumam ku pada diri sendiri.

"Assalamualaikum," kata ku ketika memasuki rumah.

"Ana, kok pulang nya telat?" tanya Ayah yang sedang menonton tv bersama bunda.

"Tadi ke toko buku dulu, Yah." ucap ku.

"Yaudah, mandi dulu. Nanti makan." kata bunda.

"Oke." aku pun langsung naik ke atas menuju kamar.

Setelah di kamar, aku malah memikirkan percakapan ku di mobil tadi dengan Arya.

Flahsback

"Sebenarnya yang nyuruh gue jemput lo itu, Nata." kata Arya.

"Kak Nata?" tanya ku memastikan.

Arya mengangguk.

"Gak pernah dia sepeduli ini sama orang lain selain, Dewi." ujar nya.

Benarkah? Kak Nata peduli padaku? Apakah dia benar-benar sayang padaku?

"Lo, satu-satunya yang bisa nyuri hati Nata."

Aku? Seperti apa kak Nata itu. Sampai tidak bisa di sentuh?

"Nata, orang nya gak mudah jatuh cinta. Mungki lo cinta pertamanya. Kalo misalkan lo jadi pacarnya, berarti lo pacar pertamanya." ujar Arya seperti tau apa yang aku katakan dalam hati.

"Kak Dewi?"

Nata peduli pada kak Dewi, gak mungkin dia gak cinta kepadanya.

"Dewi? Dia cuma nganggap Dewi sebagai adik, gak lebih. Dia gak punya perasaan apa-apa. Itu yang bikin gue benci." katanya sambil meremas setir mobil dan wajah nya terlihat kesal.

Tapi kemudian Arya menarik nafas dan kulihat wajah nya kembali normal.

"Udah sampe." katanya sambil melihat ke arah ku.

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang