ANATA 26

2.9K 120 6
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komentar nya :)

SELAMAT MEMBACA KISAH ANA DAN NATA

-----------------------------------------------------------------

Cukup cintai satu orang, itu akan membuatmu lebih bahagia.

-----------------------------------------------------------------

05.30

"Tumben kamu bangun pagi tanpa di bangunin," ucap bunda ketika melihat aku sudah bangun dan berada di dapur.

"Mau masakin buat kak Nata." kataku.

"Emang bisa masak?"

"Bisa dong,"

"Masak apa?"

"Nasi goreng."

"Yaudah, jangan terlalu banyak micin. Nanti Nata jadi anak micin lagi."

"Ih kok bunda tau anak micin sih?"

"Tau dong, kan jaman now."

"Kok bunda gaul banget?" tanyaku yang keheranan. Aku sama bunda lebih gaulan bunda ternyata.

"Hehe iya, ibu-ibu arisan suka ngomong gitu. Bunda ikutin deh, yaudah kamu masak sana." kata bunda yang langsung pergi.

"Oke, langkah pertama." ucap ku yang mengambil pisau dan bawang.

----

06.15

Aku turun ke bawah. Seperti biasa sudah ada kak Nata di bawah. Aku menunduk malu, pasalnya hubungan kita sudah berbeda. Ah aku sensitif kalo sudah membahas hubungan. HEHE

Kak Nata tersenyum padaku, pagi-pagi sarapan senyum cogan. Aku pun ikut tersenyum.

Akhirnya kita makan, ayah mengobrol ringan dengan kak Nata. Sejauh ini, kak Nata memang sudah sangat dekat dengan ayah dan bunda.

"Udah Na? Ayo berangkat." kak Nata berdiri dari tempat duduk nya.

Aku mengangguk, lalu kita berpamitan kepada ayah dan bundaku.

Kak Nata membukakan pintu mobil nya, sambil menunduk aku tersenyum simpul. Ah perlakuan sederhana tetapi manis.

Ketika aku dan kak Nata sudah di dalam mobil, tiba-tiba kak Nata memajukan dirinya mendekat kearah ku.

Apakah dia akan mencium ku? Morning kiss?

Aku sangat gugup, aku menundukkan kepala ku. Menutup mataku rapat-rapat. AKU BELUM SIAP!!

"Kenapa? Gue cuma mau pakein lo sabuk pengaman." katanya yang menjauh setelah selesai memakaikan sabuk pengaman.

Aku langsung membuka mata, aku kenapa? Berfikir mesum sepagi ini? SADAR LAH ANA.

"Gue gak bakal apa-apain lo tanpa persetujuan lo kali." ucap kak Nata mengacak rambut ku, lalu menjalankan mobilnya.

Aku menghembuskan nafas. Untung lah, kak Nata tidak menertawakan sikap konyol ku tadi.

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang