Happy reading
Perasaan ku kenapa?
-Kirana Mutiara Wijaya-
-----------------------------------------------------------------
Setelah di UKS, ada pengumuman kalo kita diharuskan kumpul di ruang utama.
"Lo jangan ikut deh, nanti biar gue izinin kayaknya lo masih pusing ya?" tanya Dira terlihat khawatir.
"Lebay deh kamu, aku gak apa-apa. Lagian ini kan pengumuman buat kemping besok, ini tuh penting, Ra." ujar ku.
"Keras kepala banget lo, yaudah ayo pelan-pelan aja jalan nya."
"Iya,"
"Eh, Arya mana? Kok gak keliatan?""Gatau tuh kunyuk satu. Suka datang tiba-tiba dan muncul tiba-tiba."
Iya juga ya kalo dipikir-pikir.
Aku dan Dira pun keluar UKS menuju ruang utama, kulihat semua siswa/i baru. Mereka cantik-cantik, aku mah apa atuh.
"Eh, lo!"
"Apa?" jawab ku,
"Kok lo keluar? Lagi sakit juga, sok kuat. Kalo masih pusing udah diem aja."
"Siapa kakak ngatur-ngatur aku?"
"Gue? Gue Nata, lo pikun ternyata."
"Awas, nanti aku telat. Ayo, Ra." aku tarik tangan Dira, tapi kok gede sih?
Aku balik kebelakang, ternyata..
"Apaan sih kak, pegang-pegang!" tangan kak Nata ternyata yang dipegang, yaampun aku malu.
"Eh lo yang megang ya,"
Aku liat sekeliling, nyari Dira. Ternyata dia lagi senyum-senyum wajah tanpa dosa. Gatau apa kalo disini aku malu? Ih jahat.
"Dira!" panggilku, kulihat dia menghampiriku dengan berlari kecil.
"Wyo," ajakku ke Dira tidak memegang tangannya takut salah lagi.
"Eh, tunggu!"
Apalagi sih,
"Awas ya kalo lo sakit lagi!"
"Biarin aku ini, lagian kakak kan osis kenapa belum masuk? Males banget jadi orang." jawab ku ketus,
"Ini mau, tadi nungguin lo dulu kan,"
"Idih apaan sih, udah ayo, Ra."
Aku dan Dira masuk, ternyata sudah banyak orang. Akhirnya Aku dan Dira kebagian kursi belakang. Ini semua gara-gara dia!
"Kayak nya kak Nata perhatian banget ya sama lo," bisik Dira
"3ngga biasa aja, kayak kakak ke adik aja sih, Ra."
"Aduh lo emang udah beku buat cinta, Na."
"Apaan sih? Gak ngerti. Udah, dengerin tuh nanti kita ketinggalan informasi."
Setelah kak Aldo memberikan informasi apa saja yang harus dibawa besok, Aku dan Dira kembali ke ruang kelas yang dikhususkan untuk siswa/i pada masa MPLS.
"Na, lo suruh keluar sama kak Aldo." Rahmi, teman seruanganku.
Dira langsung menoleh kepadaku,
"Mau apa kak Aldo, Na?"
"Gatau, aku kesana dulu ya." ucapku yang langsung pergi keluar.
Benar saja disana ada kak Aldo, berdiri dengan ganteng nya. Eh
KAMU SEDANG MEMBACA
aNata
Teen Fiction#20 in Teen Fiction Kadang, kita harus merasakan sakit terlebih dahulu ketika ingin merasakan bahagia. ... Ini cerita tentang aku dan dia. Cerita ini mungkin berbeda dengan yang lain. Insyaallah. Terimakasih untuk author yang sudah ikhlas mengetik...